kompetensi dasar
1.7 meyakini bahwa menuntut ilmu adalah perintah Allah swt. dan Rasul-Nya
2.7 memiliki sikap semangat keilmuan sebagai implementasi dari pemahaman Q.S At-Taubah :122 dan hadits terkait
3.7 menganalisi semangat keilmuan
4.7 menyajikan kaitan antara kewajiban menuntut ilmu, debgan kewajiban membela agama sesuali perintah Q.S At-Taubah:122 dan hadits terkait
A. Kajian Q.S At-Taubah : 122 tentang pentingnya menuntut ilmu
- semenagat menuntut ilmu menurut islam
Menuntut ilmu adalah usaha yang dilakukan seseorang untuk mengubah tingkah laku ke arah yang lebih baik, karena pada dasarnya ilmu menunjukkan jalan menuju kebenaran ddan meninggalkan kebohongan. ‘
wahyu Allah swt yang pertama turun adalah Q.S Al-‘Alaq diawali dengan kata Iqro yang maknanya bukan hanya membaca, tetapi mengkaji, meneliti, mendalami menganalisa, dan melakukan kegiatan lain yang terkait dengan menimba ilmu.
berdasarkan firman Allah SWT dalam Q.S At-Taubah :166 :
۞ وَمَا كَانَ الْمُؤْمِنُونَ لِيَنْفِرُوا كَافَّةً ۚ فَلَوْلَا نَفَرَ مِنْ كُلِّ فِرْقَةٍ مِنْهُمْ طَائِفَةٌ لِيَتَفَقَّهُوا فِي الدِّينِ وَلِيُنْذِرُوا قَوْمَهُمْ إِذَا رَجَعُوا إِلَيْهِمْ لَعَلَّهُمْ يَحْذَرُونَ
Artinya :Tidak sepatutnya bagi mukminin itu pergi semuanya (ke medan perang). Mengapa tidak pergi dari tiap-tiap golongan di antara mereka beberapa orang untuk memperdalam pengetahuan mereka tentang agama dan untuk memberi peringatan kepada kaumnya apabila mereka telah kembali kepadanya, supaya mereka itu dapat menjaga dirinya.
Isi Kandungan Ayat Q.S At- Taubah :122
a. ayat ini menjelaskan perintah Allah Swt.
b. Pengertian fikih bukan sekedar Ilmu Agama, tetapi menyangkut segala macam Ilmu pengetahun yang mendalam.
c. makna ta’lifah bukan hanya satu atau dua orang yang menjadi pakar atau ahli bidangnya
d. salah satu tujuan berperang dalam Islam adalah dalam rangka membela diri dari ancaman dan serangan kaum kafir
e. mencari dan menuntut Ilmu merupakan bagian dari jihad.
B. Hadits Tentang menunut Ilmu
- Ilmu Menyebabkan Dimudahkannya Jalan Menuju Surga
Hal ini dilakukan oleh hadits Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu , Rasulullah shallallahu’ alaihi wa sallam bersabda,
مَنْ سَلَكَ طَرِيْقًا يَلْتَمِسُ بِهِ عِلْمًا ، سَهَّلَ اللهُ لَهُ بِهِ طَرِيْقًا إِلَى الْجَنَّةِ
“Barang siapa menelusuri jalan untuk mencari ilmu, Allah akan menyempurnakannya jalan menuju surga.” (HR. Muslim).
- Ilmu Adalah Warisan Para Nabi
Hal ini berfungsi gugur oleh hadits,
العلماء ورثة الأنبياء وإن الأنبياء لم يورثوا دينارا ولا درهاما, ولكن ورثوا العلم, فمن أخذه أخذ بحظ وافر
“Para ulama adalah pewaris para nabi. Sesungguhnya para nabi tidak mewariskan dinar atau dirham, tetapi mewariskan ilmu. Maka dari itu, barang siapa mengambilnya, ia telah mengambil bagian yang cukup. ” (HR. Abu Dawud, at-Tirmidzi, dan Ibnu Majah; Surat shahih oleh asy-Syaikh al-Albani dalam Shahihul Jami ‘no. 6297).
- Ilmu Akan Kekal Dan Akan Bermanfaat Bagi Pemiliknya, Meskipun Dia Telah Meninggal
Dikutip dalam hadits,
إذا مات الإنسان انقطع عمله إلا من ثلاث: صدقة جارية, أو علم ينتفع به, أو ولد صالح يدعو له
“Jika seseorang manusia meninggal, terputuslah amalnya, kecuali dari tiga hal: sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, atau anak shalih yang berdoa untuknya” ( HR. Muslim).
- Allah Tidak Memerintahkan Nabi-Nya Meminta Tambahan Apa Pun Selain Ilmu
Allah berfirman:
وَقُلْ رَبِّ زِدْنِي عِلْمًا
“Dan katakanlah, ‘Wahai Rabb-ku, tambahkanlah kepadaku ilmu“. (QS. Thaaha [20]: 114). Ini dalil tegas diwajibkannya menuntut ilmu.
- Orang Yang Dipahamkan Agama Adalah Orang Yang Dikehendaki Kebaikan
Dari Mu’awiyah, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَنْ يُرِدِ اللَّهُ بِهِ خَيْرًا يُفَقِّهْهُ فِى الدِّينِ
” Barangsiapa yang Allah kehendaki mendapatkan seluruh kebaikan, maka Allah akan memahamkan dia tentang agama .” (HR. Bukhari no. 71 dan Muslim No. 1037).
Yang menerbitkan faqih dalam haditsnya hanya mengetahui hukum syar’i, tetapi lebih dari itu. Dikatakan faqih jika seseorang mengetahui tauhid dan pokok Islam, serta yang membahas dengan syari’at Allah. Demikian dikatakan oleh Syaikh Muhammad bin Shalih Al-‘Utsaimin dalam Kitabul ‘Ilmi (hal. 21).
- Yang Paling Takut Pada Allah Adalah Orang Yang Berilmu
Hal ini bisa direnungkan dalam ayat,
إِنَّمَا يَخْشَى اللَّهَ مِنْ عِبَادِهِ الْعُلَمَاءُ
“ Sesungguhnya yang takut kepada Allah di antara hamba-hamba-Nya, mungkin ulama ” (QS. Fathir: 28).
Ibnu Katsir rahimahullah berkata, “Sesungguhnya yang paling takut pada Allah dengan takut yang nyata adalah para ulama (orang yang berilmu). Karena semakin seseorang mengenal Allah Yang Maha Agung, Maha Mampu, Maha Mengetahui dan Dia disifati dengan sifat dan nama yang sempurna dan baik, maka ia mengenal Allah lebih sempurna, maka ia akan lebih memiliki sifat takut dan akan terus bertambah sifat takutnya. ”(Tafsir Al-Qur’an Al-‘Azhim, 6: 308).
Para ulama berkata,
من كان بالله اعرف كان لله اخوف
” Siapa yang paling mengenal Allah, dialah yang paling takut pada Allah “.
- Orang Yang Berilmu Akan Allah Angkat Derajatnya
Allah Ta’ala berfirman:
… يَرْفَعِ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا مِنْكُمْ وَالَّذِينَ أُوتُوا الْعِلْمَ دَرَجَاتٍ ..
“… Niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat…” (QS. Al-Mujadilah [58]: 11).
Allah Subhanahu wa Ta ‘ala berfirman,
وَقَالُوا لَوْ كُنَّا نَسْمَعُ أَوْ نَعْقِلُ مَا كُنَّا فِي أَصْحَابِ السَّعِيرِ
“Dan mereka mengatakan:“ Sekiranya kami mencari atau memotret (nila) kami menawarkan penghuni-penghuni neraka yang menyala-nyala ”. (QS. Al-Mulk: 10).
C. Sikap dan Perilaku Gemar menuntut Ilmu Mencerminkan Q.S At-Taubah :122 dan Hadits terkait
- memiliki motivasi untuk menuntut ilmu sepanjang hidup
- mempunyai semangat menuntut ilmu dan memiliki semangat untuk mengajarkannya kepada orang lain
- berusaha sekuat tenaga untuki senantiasa meningkatkan ilmu pengetahuan sebagai ikhtiar.
- seluruh ilmu yang sudah didapat harus diamalkan dalam kehidupan sehari-hari sehingga kemashlahatannya dan manfaat bagi sesama umat terwujud.
- menghindari sikap sombong dan bangga karena memiliki ilmu, karena kepandaian seseorang hanya sedikit saja dari ilmu Allah Swt.
alasan pentingnya menuntut ilmu .
- merupakan bagian dari ibadah
- bagian dari jihad fi sabilillah
- ditinggikan derajatnya oleh Allah SWT
- Ilmu yang bermanfaat memiliki pahala yang sangat besar
- akan didoakan oleh seluruh makhluk di langit dan di bumi
- hidup menjadi lebih maju, karena dengan ilmu banyak hal yang bisa diketahui dan di pelajari.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar