Senin, 07 November 2022

Materi PAI kls XI

 Nama Guru       : Yahya , S.Pd.I

Mata Pelajaran : PAI
Kelas.                   : XI IPA 1 & 2
Kode KD              : 3.5 menganalisis makna                                      syaja’ah(berani membela                                    kebenaran) dalam      

                                kehidupan sehari-hari

4.5menyajikan kaitan antara syaja’ah

(berani membela kebenaran) 

dengan upaya mewujudkan 

kejujuran dalam kehidupan seharihari


Tujuan Pembelajaran : Siswa dapat dapat memiliki sifat syaja'ah dan dapat di amalkan dalam kehidupan sehari-hari 

بسم الله الرحمن الرحيم
salamu'alaikum Wr. Wb....
Kembali lagi kita berjumpa dalam
pembelajaran matematika.
Sebelum memulai pembelajaran silahkan berdo'a terlebih dahulu dan semoga semuanya sudah melaksanakan sholat dhuha...
Dan kali ini kita akan belajar materi tentang toleransi dan menghindarkan diri dari tindak kekerasan.. Silahkan dicermati langkah pembelajaran yang akan kita laksanakan...
1. Pelajari Uraian materi PAI hari ini
2. Interaksi lebih lanjut seputar urain materi, pertanyaan dan tanya jawab dilakukan di dalam proses pembelajaran di kelas
3. 10 menit sebelum pembelajaran berakhir akan ada 2 soal sebagai bahan evaluasi yang harus kalian jawab secara langsung, syaja'ah

Syaja'ah (Akhlaq Kelas XI)


A. Pengertian Syaja'ah

Menurut bahasa Syaja'ah merupakan bahasa Arab yang berasal dari syaju'a-yasju'u-syaja'atan (شجع - يشجع - شجاعة) yang artinya berani. 

Lawan dari Syaja'ah adalah Al-Jubn (الجُبْن) yang berarti pengecut.

Sedangkan secara istilah pengertian Syaja'ah adalah keteguhan hati, kekuatan pendirian, untuk membela dan mempertahankan kebenaran secara jantan dan terpuji.

B. Dalil Naqli tentang Syaja'ah

Dalil naqli adalah dalil yang dinukil (diambil/bersumber) dari Al-Quran dan Al-Hadits (As-Sunnah). Banyak ayat-ayat Al-Quran yang memerintahkan untuk bersifat Syaja'ah. Diantaranya adalah dalam QS. Ali Imron: 139

وَلَا تَهِنُوا وَلَا تَحْزَنُوا وَأَنْتُمُ الْأَعْلَوْنَ إِنْ كُنْتُمْ مُؤْمِنِينَ

"Janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah (pula) kamu bersedih hati, padahal kamulah orang-orang yang paling tinggi (derajatnya), jika kamu orang-orang yang beriman." (QS. Ali Imron 3: 139) 

C. Tanda-tanda Orang yang Memiliki Sifat Syaja'ah

Beberapa bentuk Syaja'ah yang disebutkan oleh Al-Quran:
1. Syaja'ah (berani) menghadapi musuh dalam peperangan (jihad fi sabilillah)
Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam dan para shahabatnya telah memberikan contoh syaja'ah dalam jihad fi sabilillah. Diantaranya keberanian yang diperlihatkan ketika perang Badar. Dengan kekuatan 300 orang, mereka dengan ikhlas dan gagah berani menghadapi kekuatan kafir Quraisy yang jumlahnya tiga kali lipat (kurang lebih 1000 orang). Dengan izin Allah, kaum muslimin memperoleh kemenangan gilang gemilang.
2. Syaja'ah (berani) menyatakan kebenaran (kalimatu al-Haq)
"Qulil haqqa walau kaana murran" (Katakanlah yang benar/haq, meskipun pahit (akibatnya)!. Kita harus sentiasa berani dalam mengatakan kebenaran, meskipun di hadapan penguasa zhalim. Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:


أَفْضَلُ الْجِهَادِ كَلِمَةُ عَدْلٍ عِنْدَ سُلْطَانٍ جَائِرٍ 

"Jihad yang paling afdhal adalah memperjuangkan keadilan di hadapan penguasa yang zhalim" (HR. Abu Dawud dan At-Tirmidzi)

Dalam mengatakan kebenaran membutuhkan sikapamar ma'ruf nahyi munkar. Amar ma'ruf artinya perintah kepada kebaikan dan nahyi munkar artinya melarang/mencegah keburukan. (Amar ma'ruf nahyi munkar: memerintah kepada kebaikan dan mencegah/melarang berbuat keburukan)

Amar ma'ruf nahyi munkar merupakan cita-cita dan nilai luhur dari umat manusia. Apabila tidak ada amar ma'ruf nahyi munkar maka tidak akan ada ketaatan kepada Allah Subhanahu wa ta'ala. Apabila tidak ada ketaatan kepada Allah T'ala maka azab Allah akan datang menghampiri. Jika tidak taat kepada Allah masih aman-aman saja tida ada adzab, maka mereka sedang diberi istidraj (dilulu). Diberikan kenikmatan, justru biar semakin jauh dari Allah.

3. Syaja'ah (berani) untuk mengendalikan diri ketika marah

Dalam sebuah hadits riwayat Al-Bukhari dan Muslim (Muttafaq 'alaih) diriwayatkan:


عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ، أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: «لَيْسَ الشَّدِيدُ بِالصُّرَعَةِ، إِنَّمَا الشَّدِيدُ الَّذِي يَمْلِكُ نَفْسَهُ عِنْدَ الغَضَبِ». متفق عليه 

Artinya:
Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu bahwa Rasulullah bersabda: "Bukanlah yang dinamakan pemberani itu orang yang kuat bergulat. Sesungguhnya pemberani itu adalah orang yang sanggup menguasai dirinya di waktu marah". (Muttafaq 'alaihi)

Sumber Sifat Syaja'ah

Ada tujuh faktor yang menyebabkan seseorang memiliki keberanian:
- Rasa takut kepada Allah
- Lebih mencintai akhirat daripada Dunia
- Tidak takut mati
- Tidak ragu-ragu
- Tidak menomorsatukan kekuatan materi
- Tawakkal dan yakin akan pertolongan Allah
- Hasil Pendidikan

Senin, 17 Oktober 2022

Materi kelas XI

 Nama Guru       : Yahya , S.Pd.I

Mata Pelajaran : PAI
Kelas.                   : XI IPA 1 & 2
Kode KD              : 3.3 menganalisis makna       iman kepada kitab-kitab Allah Swt.

4.3 menyajikan keterkaitan antara beriman kepada kitab-kitab suci Allah Swt., dengan perilaku sehari

Tujuan Pembelajaran : Siswa dapat dapat mengimani iman kepada kitab 2 Allah SWT dan dapat mengaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari 

بسم الله الرحمن الرحيم
salamu'alaikum Wr. Wb....
Kembali lagi kita berjumpa dalam
pembelajaran matematika.
Sebelum memulai pembelajaran silahkan berdo'a terlebih dahulu dan semoga semuanya sudah melaksanakan sholat dhuha...
Dan kali ini kita akan belajar materi tentang toleransi dan menghindarkan diri dari tindak kekerasan.. Silahkan dicermati langkah pembelajaran yang akan kita laksanakan...
1. Pelajari Uraian materi PAI hari ini
2. Interaksi lebih lanjut seputar urain materi, pertanyaan dan tanya jawab dilakukan di dalam proses pembelajaran di kelas
3. 10 menit sebelum pembelajaran berakhir akan ada 2 soal sebagai bahan evaluasi yang harus kalian jawab secara langsung
Iman kepada kitab 2 Alloh swt

Iman Kepada Kitab-kitab Allah

A. Pengertian Iman Kepada Kitab-kitab Allah

1. Pengertian Kitab

Secara bahasa kitab merupakan bentuk masdar(gerund). Berasal dari bahasa Arab kataba-yaktubu-katban-kitaaban yang artinya tulisan. Dalam bahasa Indonesia kitab berarti buku. Jadi secara bahsa Kitab artinya tulisan atau buku.

Secara istilah yang dimaksud dengan Kitab Allah adalah kitab suci yang diturunkan oleh Allah kepada para Nabi dan Rasul-Nya.

Kata Al-Kitab dalam al-Quran menunjukkan beberapa arti:

a. Menunjukkan semua kitab suci yang diturunkan kepada para Nabi dan Rasul. Contohnya dalam QS. Al-Baqarah ayat 177

لَيْسَ الْبِرَّ أَنْ تُوَلُّوا وُجُوهَكُمْ قِبَلَ الْمَشْرِقِ وَالْمَغْرِبِ وَلَٰكِنَّ الْبِرَّ مَنْ آمَنَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ وَالْمَلَائِكَةِ وَالْكِتَابِ وَالنَّبِيِّينَ وَآتَى الْمَالَ عَلَىٰ حُبِّهِ ذَوِي الْقُرْبَىٰ وَالْيَتَامَىٰ وَالْمَسَاكِينَ وَابْنَ السَّبِيلِ وَالسَّائِلِينَ وَفِي الرِّقَابِ وَأَقَامَ الصَّلَاةَ وَآتَى الزَّكَاةَ وَالْمُوفُونَ بِعَهْدِهِمْ إِذَا عَاهَدُوا ۖ وَالصَّابِرِينَ فِي الْبَأْسَاءِ وَالضَّرَّاءِ وَحِينَ الْبَأْسِ ۗ أُولَٰئِكَ الَّذِينَ صَدَقُوا ۖ وَأُولَٰئِكَ هُمُ الْمُتَّقُونَ

Artinya:

"Bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat itu suatu kebajikan, akan tetapi sesungguhnya kebajikan itu ialah beriman kepada Allah, hari kemudian, malaikat-malaikat, kitab-kitab, nabi-nabi dan memberikan harta yang dicintainya kepada kerabatnya, anak-anak yatim, orang-orang miskin, musafir (yang memerlukan pertolongan) dan orang-orang yang meminta-minta; dan (memerdekakan) hamba sahaya, mendirikan shalat, dan menunaikan zakat; dan orang-orang yang menepati janjinya apabila ia berjanji, dan orang-orang yang sabar dalam kesempitan, penderitaan dan dalam peperangan. Mereka itulah orang-orang yang benar (imannya); dan mereka itulah orang-orang yang bertakwa".
b. Menunjukkan semua kitab suci yang diturunkan sebelum Al-Quran. Contohnya dalam QS. Ar-Ra'd ayat  43.وَيَقُولُ الَّذِينَ كَفَرُوا لَسْتَ مُرْسَلًا ۚ قُلْ كَفَىٰ بِاللَّهِ شَهِيدًا بَيْنِي وَبَيْنَكُمْ وَمَنْ عِنْدَهُ عِلْمُ الْكِتَابِArtinya:"Berkatalah orang-orang kafir: "Kamu bukan seorang yang dijadikan Rasul". Katakanlah: "Cukuplah Allah menjadi saksi antaraku dan kamu, dan antara orang yang mempunyai ilmu Al Kitab""   C.  Menunjukkan kitab suci Al-Quran secara khusus. Contohnya dalam QS. Al-Baqarah ayat 2.    ذَٰلِكَ الْكِتَابُ لَا رَيْبَ ۛ فِيهِ ۛ هُدًى لِلْمُتَّقِينَ                   Artinya:Kitab (Al Quran) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertakwa"


2. Pengertian Iman Kepada Kitab-kitab Allah

Iman artinya percaya, yakin. Iman kepada kitab-kitab Allah berarti mempercayai, meyakini bahwa Allah telah menurunkan kitab-kitab kepada para Rasul (utusan)-Nya. Iman kepada kitab-kitab Allah berarti juga mempercayai, meyakini bahwa seluruh kitab Allah yang diturunkan kepada para Nabi dan Rasul-Nya adalah haq (benar) dan tidak ada keraguan didalamnya. Orang yang beriman kepada kitab-kitab Allah tidak akan membeda-bedakan antara kitab Al-Quran dengan kitab sebelumnya karena semua merupakan kitab Allah. Lihat QS. Al-Baqarah ayat 136.

B. Dalil Naqli Iman Kepada Kitab-kitab Allah

Dalil naqli (نَقْلِي) adalah dalil/petunjuk yang berasal dari Al-Quran dan Al-Hadits (As-Sunnah). Berikut ini diantara dalil naqli bukti keberadaan dan perintah beriman kepada kitab-kitab Allah:

1. QS. Al-Baqarah ayat 2

2. QS. Al-Baqarah ayat 4

3. QS. An-Nisa' ayat 136

4. QS. Ar-Ra'd ayat 43

C. Kitab-kitab Allah yang Diturunkan Kepada Para Rasul

Sebelum menurunkan kitab terakhir yaitu kitab Al-Quran yang diturunkan kepada Nabi Akhir Zaman yakni Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wa sallam, Allah Subhanahu wa ta'ala telah menurunkan beberapa kitab yaitu Taurat, Zabur, dan Injil.

Selasa, 11 Oktober 2022

Materi PAI X

  BAB III

Materi PAI X IPS 1 & IPA 4

Mapel                              : PAI

Kelas                                : X

Jam Pelajaran                : 1,2,3 & 4

Pertemuan.                    :  Ke 2

KD                                    : 3.3

menganalisis makna al-Asma’u alHusna: al-Karim, al-Mu’min, alWakil, al-Matin, al-Jami’, al-‘Adl, 
dan al-Akhir
4.3
menyajikan hubungan maknamakna al-Asma’u al-Husna: alKarim, al-Mu’min, al-Wakil, al-Matin, 
al-Jami’, al-‘Adl, dan al-Akhir 
dengan perilaku keluhuran budi, 
kokoh pendirian, rasa aman, 
tawakal dan perilaku adil

Tjuan pembelajaran hari ini mengenai

Siswa diharapkan mampu menjelaskan perilaku yang mencerminkan keimanan terhadap asmaul husna Al Karim, Al Mukmin, Al Wakil, Al Matin, Al Adl, Al Jami’, Al Akhir dan dapat mengamalkan dalam kehidupan sehari-hari

KemAssalamualaikum anak 2 Abi  bertemu kembali di pembelajaran pendidikan agama Islam
Sebelum memulai pembelajaran silahkan berdo'a terlebih dahulu dan semoga semuanya sudah melaksanakan sholat dhuha...
Dan kali ini kita akan belajar materi tentang Asmaul Husna. Silahkan dicermati langkah pembelajaran yang akan kita laksanakan...
1. Pelajari Uraian materi PAI hari ini
2. Interaksi lebih lanjut seputar urain materi, pertanyaan dan tanya jawab dilakukan di dalam proses pembelajaran di kelas
3. 10 menit sebelum pembelajaran berakhir akan ada 2 soal sebagai bahan evaluasi yang harus kalian jawab secara langsung
                             


Menghayati Makna Tujuh Asma'ul
Husna

1.         Al Karim (Mahamulia)
Kemuliaan Allah terdapat dalam sifat-sifat kemahasempurnaan-Nya, seperti Allah Maha Pengasih yang tak pernah pilih Kasih, Allah Mah Penyayang yang rasa sayangnya tak terbilang, Allah Maha Pemberi Rezeki yang tak pernah pamrih, dan lain sebagainya.
Artinya: Maka Mahatinggi Allah, raja yang sebenarnya; tidak ada tuhan (yang berhak disembah) selain Dia, Tuhan (yang memiliki) ‘Arsy yang mulia. (Q.S. al-Mukminum/23: 116) 

2.      Al Mu'min (Maha Pemberi Aman)
Allah adalah satu-satunya Dzat memberi kita keamanan negeri yang patut kita syukuri dengan cara menjaga sikap kita agar bisaa memberikan rasa aman kepada orang lain.
Artinya: Dialah Allah tidak ada tuhan selain Dia. Maharaja, Yang Mahasuci, Yang Mahasejahtera, Yang Menjaga Keamanan, Pemelihara Keselamatan, Yang Mahaperkasa, Yang Mahakuasa, Yang Memiliki Segala Keagungan, Mahasuci Allah dari apa yang mereka persekutukan. (Q.S. al-Hasyr/59:23)

3.      Al Wakil (Maha Melindungi)
Allah memiliki sifat Maha Melindungi dati segala sesuatu yang tidak kita inginkan. Allah adalah satu-satunya zat yang pantas dan harus kita jadikan sandaran dalam hidup.
Artinya: (yaitu) orang-orang (yang menaati Allah dan Rasul) yang ketika ada orang-orang mengatakan kepadanya, Orang-orang (Quraisy) telah mengumpulkan pasukan untuk menyerang kamu, karena itu takutlah kepada mereka, “ternyata (ucapan) itu menambah (kuat) iman mereka dan mereka menjawab, “Cukuplah Allah (menjadi penolong) bagi kami dan Dia sebaik-baik pelindung.” (Q.S. ali-‘Imran/3: 173)

4.      Al Matin (Mahakukuh)
Kekuatan Allah tidak ada tandingannya, tidak akan ada siapa pun yang mampu mengalahkan-Nya dan kehendak-Nya tidak akan pernah tergoyahkan oleh siapapun.
Artinya: Sungguh Allah, Dialah Pemberi rezeki Yang Mempunyai Kekuatan lagi Sangat Kukuh. (Q.S. az-Zariyat/51: 58)

5.      Al Jami' (Maha Mengumpulkan)
Allah Maha Mengumpulkan segala sesuatu dengan sangat mudah, termasuk mengumpulkan manusia kelak di Padang Mahsyar.
Artinya: Ya Tuhan kami, Engkaulah yang mengumpulkan manusia pada hari yang tidak ada keraguan padanya. Sungguh, Allah tidak menyalahi janji. Allah tidak menyalahi janji. (Q.S. Ali ‘Imran/3: 9)

6.      Al ‘Adl (Mahaadil)
Allah Maha adil dalam memutuskan segala sesuatu. Tidak ada zat yang mampu memengaruhi Allah untuk berbuat adil, termasuk dalam memberi balasan pada hamba-Nya.
Artinya: Hanya kepada-Nya kamu semua akan kembali. Itu merupakan janji Allah yang benar dan pasti. Sesungguhnya Dialah yang memulai penciptaan makhluk kemudian mengulanginya (menghidupkannya kembali setelah berbangkit), agar Dia memberi balasan kepada orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebijakan dengan adil. Sedangkan untuk orang-orang kafir (disediakan) minuman air yang mendidih dan siksaan yang pedih karena kekafiran mereka. (Q.S. Yunus/10: 4)

7.      Al Akhir (Mahaakhir)
Tidak ada zat yang tersisa di dunia ini, kecuali Allah. Dialah yang Mahaakhir, tidak ada zat setelah Allah. Hal ini menunjukkan bahwa Allah Mahakekal dan Abadi di saat semua makhluk ciptaannya hancur dan binasa.  
Artinya: Dialah Yang Awal, Yang Akhir, Yang Zahir, dan Yang Batin; dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu. (Q.S. al-Hadid/57: 3)

Tugas kelompok Asmaul Husna 


Senin, 03 Oktober 2022

Materi PAI kelas X

 BAB III

Materi PAI X IPS 1 & IPA 4

Mapel                              : PAI

Kelas                                : X

Jam Pelajaran                : 1,2,3

Pertemuan.                    :  Ke 3

KD                                    : 3.3

menganalisis makna al-Asma’u alHusna: al-Karim, al-Mu’min, alWakil, al-Matin, al-Jami’, al-‘Adl, 
dan al-Akhir
4.3
menyajikan hubungan maknamakna al-Asma’u al-Husna: alKarim, al-Mu’min, al-Wakil, al-Matin, 
al-Jami’, al-‘Adl, dan al-Akhir 
dengan perilaku keluhuran budi, 
kokoh pendirian, rasa aman, 
tawakal dan perilaku adil

Tjuan pembelajaran hari ini mengenai

Siswa diharapkan mampu menjelaskan perilaku yang mencerminkan keimanan terhadap asmaul husna Al Karim, Al Mukmin, Al Wakil, Al Matin, Al Adl, Al Jami’, Al Akhir dan dapat mengamalkan dalam kehidupan sehari-hari

KemAssalamualaikum anak 2 Abi  bertemu kembali di pembelajaran pendidikan agama Islam
Sebelum memulai pembelajaran silahkan berdo'a terlebih dahulu dan semoga semuanya sudah melaksanakan sholat dhuha...
Dan kali ini kita akan belajar materi tentang Asmaul Husna. Silahkan dicermati langkah pembelajaran yang akan kita laksanakan...
1. Pelajari Uraian materi PAI hari ini
2. Interaksi lebih lanjut seputar urain materi, pertanyaan dan tanya jawab dilakukan di dalam proses pembelajaran di kelas
3. 10 menit sebelum pembelajaran berakhir akan ada 2 soal sebagai bahan evaluasi yang harus kalian jawab secara langsung
                             


A.    Pengertian Asmaul Husna

     Secara bahasa, Asma'ul Husna berasal dari bahasa Arab yang terdiri dari "asma" yaitu  nama-nama, dan "al husna" yaitu baik, bagus, dan indah. Secara istilah, Asmaul Husna adalah nama-nama Allah yang baik, bagus, dan indah.

   Q.S. Al-A’raf ayat 180 menjelaskan bahwa pemilik Asma'ul Husna adalah Allah. Di dalamnya terkandung sifat kemahasempurnaan Allah sebagai Khalik. Kita dianjurkan untuk menyebut nama-Nya ketika akan berdoa karena dengan menyebut Asma'ul Husna itu artinya kita memuji kemahasempurnaan Allah. 

  Asmaul husna berjumlah 99. Jumlah ini bukan pembatasan terhadap sifat kemahasempurnaan Allah, melainkan sebuah bilangan yang mempermudah kita untuk menghafalkannya, kemudian menjaganya, dan mengamalkannya, maka Allah akan menjamin kita masuk surga.

Sebagaimana sabda Rasulullah SAW dalam hadis:
Artinya: Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a. bahwasanya Nabi Muhammad saw. bersabda, "Sesungguhnya Allah memiliki sembilan puluh sembilan nama, seratus kurang satu. Barang siapa yang menghitungnya(menjaganya), maka ia akan masuk surga." (H.R. Al-Bukhari: 2531 dan Muslim: 4836)

B.     Menghayati Makna Tujuh Asma'ul Husna


Selasa, 27 September 2022

Materi kelas XI

 Nama Guru       : Yahya , S.Pd.I

Mata Pelajaran : PAI
Kelas.                   : XI IPA 1 
Kode KD              : 3.3 menganalisis makna       iman kepada kitab-kitab Allah Swt.

4.3 menyajikan keterkaitan antara beriman kepada kitab-kitab suci Allah Swt., dengan perilaku sehari

Tujuan Pembelajaran : Siswa dapat dapat mengimani iman kepada kitab 2 Allah SWT dan dapat mengaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari 

بسم الله الرحمن الرحيم
salamu'alaikum Wr. Wb....
Kembali lagi kita berjumpa dalam
pembelajaran matematika.
Sebelum memulai pembelajaran silahkan berdo'a terlebih dahulu dan semoga semuanya sudah melaksanakan sholat dhuha...
Dan kali ini kita akan belajar materi tentang toleransi dan menghindarkan diri dari tindak kekerasan.. Silahkan dicermati langkah pembelajaran yang akan kita laksanakan...
1. Pelajari Uraian materi PAI hari ini
2. Interaksi lebih lanjut seputar urain materi, pertanyaan dan tanya jawab dilakukan di dalam proses pembelajaran di kelas
3. 10 menit sebelum pembelajaran berakhir akan ada 2 soal sebagai bahan evaluasi yang harus kalian jawab secara langsung
Iman kepada kitab 2 Alloh swt

Iman Kepada Kitab-kitab Allah

A. Pengertian Iman Kepada Kitab-kitab Allah

1. Pengertian Kitab

Secara bahasa kitab merupakan bentuk masdar(gerund). Berasal dari bahasa Arab kataba-yaktubu-katban-kitaaban yang artinya tulisan. Dalam bahasa Indonesia kitab berarti buku. Jadi secara bahsa Kitab artinya tulisan atau buku.

Secara istilah yang dimaksud dengan Kitab Allah adalah kitab suci yang diturunkan oleh Allah kepada para Nabi dan Rasul-Nya.

Kata Al-Kitab dalam al-Quran menunjukkan beberapa arti:

a. Menunjukkan semua kitab suci yang diturunkan kepada para Nabi dan Rasul. Contohnya dalam QS. Al-Baqarah ayat 177

لَيْسَ الْبِرَّ أَنْ تُوَلُّوا وُجُوهَكُمْ قِبَلَ الْمَشْرِقِ وَالْمَغْرِبِ وَلَٰكِنَّ الْبِرَّ مَنْ آمَنَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ وَالْمَلَائِكَةِ وَالْكِتَابِ وَالنَّبِيِّينَ وَآتَى الْمَالَ عَلَىٰ حُبِّهِ ذَوِي الْقُرْبَىٰ وَالْيَتَامَىٰ وَالْمَسَاكِينَ وَابْنَ السَّبِيلِ وَالسَّائِلِينَ وَفِي الرِّقَابِ وَأَقَامَ الصَّلَاةَ وَآتَى الزَّكَاةَ وَالْمُوفُونَ بِعَهْدِهِمْ إِذَا عَاهَدُوا ۖ وَالصَّابِرِينَ فِي الْبَأْسَاءِ وَالضَّرَّاءِ وَحِينَ الْبَأْسِ ۗ أُولَٰئِكَ الَّذِينَ صَدَقُوا ۖ وَأُولَٰئِكَ هُمُ الْمُتَّقُونَ

Artinya:

"Bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat itu suatu kebajikan, akan tetapi sesungguhnya kebajikan itu ialah beriman kepada Allah, hari kemudian, malaikat-malaikat, kitab-kitab, nabi-nabi dan memberikan harta yang dicintainya kepada kerabatnya, anak-anak yatim, orang-orang miskin, musafir (yang memerlukan pertolongan) dan orang-orang yang meminta-minta; dan (memerdekakan) hamba sahaya, mendirikan shalat, dan menunaikan zakat; dan orang-orang yang menepati janjinya apabila ia berjanji, dan orang-orang yang sabar dalam kesempitan, penderitaan dan dalam peperangan. Mereka itulah orang-orang yang benar (imannya); dan mereka itulah orang-orang yang bertakwa".
b. Menunjukkan semua kitab suci yang diturunkan sebelum Al-Quran. Contohnya dalam QS. Ar-Ra'd ayat  43.وَيَقُولُ الَّذِينَ كَفَرُوا لَسْتَ مُرْسَلًا ۚ قُلْ كَفَىٰ بِاللَّهِ شَهِيدًا بَيْنِي وَبَيْنَكُمْ وَمَنْ عِنْدَهُ عِلْمُ الْكِتَابِArtinya:"Berkatalah orang-orang kafir: "Kamu bukan seorang yang dijadikan Rasul". Katakanlah: "Cukuplah Allah menjadi saksi antaraku dan kamu, dan antara orang yang mempunyai ilmu Al Kitab""   C.  Menunjukkan kitab suci Al-Quran secara khusus. Contohnya dalam QS. Al-Baqarah ayat 2.    ذَٰلِكَ الْكِتَابُ لَا رَيْبَ ۛ فِيهِ ۛ هُدًى لِلْمُتَّقِينَ                   Artinya:Kitab (Al Quran) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertakwa"


2. Pengertian Iman Kepada Kitab-kitab Allah

Iman artinya percaya, yakin. Iman kepada kitab-kitab Allah berarti mempercayai, meyakini bahwa Allah telah menurunkan kitab-kitab kepada para Rasul (utusan)-Nya. Iman kepada kitab-kitab Allah berarti juga mempercayai, meyakini bahwa seluruh kitab Allah yang diturunkan kepada para Nabi dan Rasul-Nya adalah haq (benar) dan tidak ada keraguan didalamnya. Orang yang beriman kepada kitab-kitab Allah tidak akan membeda-bedakan antara kitab Al-Quran dengan kitab sebelumnya karena semua merupakan kitab Allah. Lihat QS. Al-Baqarah ayat 136.

B. Dalil Naqli Iman Kepada Kitab-kitab Allah

Dalil naqli (نَقْلِي) adalah dalil/petunjuk yang berasal dari Al-Quran dan Al-Hadits (As-Sunnah). Berikut ini diantara dalil naqli bukti keberadaan dan perintah beriman kepada kitab-kitab Allah:

1. QS. Al-Baqarah ayat 2

2. QS. Al-Baqarah ayat 4

3. QS. An-Nisa' ayat 136

4. QS. Ar-Ra'd ayat 43

C. Kitab-kitab Allah yang Diturunkan Kepada Para Rasul

Sebelum menurunkan kitab terakhir yaitu kitab Al-Quran yang diturunkan kepada Nabi Akhir Zaman yakni Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wa sallam, Allah Subhanahu wa ta'ala telah menurunkan beberapa kitab yaitu Taurat, Zabur, dan Injil.

Senin, 12 September 2022

Materi PAI kelas X

 Materi PAI X IPS 1 & IPA 4

Mapel                              : PAI

Kelas                                : X

Jam Pelajaran                : 1,2,3

Pertemuan.                    :  Ke 3

KD                                    : 3.2

menganalisis kedudukan al-Qur’an, 

Hadis, dan ijtihad sebagai sumber 

hukum Islam

4.8 mendeskripsikan macam-macam sumber sumber hukum Islam

Materi                               : Sumber hukum Islam

Tujuan pembelajaran hari ini mengenai

Siswa diharapkan mampu memahami sumber hukum Islam dan mengamalkan dalam kehidupan sehari-hari

KemAssalamualaikum anak 2 Abi  bertemu kembali di pembelajaran pendidikan agama Islam
Sebelum memulai pembelajaran silahkan berdo'a terlebih dahulu dan semoga semuanya sudah melaksanakan sholat dhuha...
Dan kali ini kita akan belajar materi tentang toleransi dan menghindarkan diri dari tindak kekerasan.. Silahkan dicermati langkah pembelajaran yang akan kita laksanakan...
1. Pelajari Uraian materi PAI hari ini
2. Interaksi lebih lanjut seputar urain materi, pertanyaan dan tanya jawab dilakukan di dalam proses pembelajaran di kelas
3. 10 menit sebelum pembelajaran berakhir akan ada 2 soal sebagai bahan evaluasi yang harus kalian jawab secara langsung
Perilaku yang sesuai dengan Q.S an nisa dan hadits terkait

Baiklah anak-anak Abi dipertemuan ini kita akan membahas Bab sumber sumber hukum Islam terkait bahasan tersebut surat yg terkait adalah Q.S an Nisa 59 oleh karena itu perhatikan ayat ini,dan kemudian identifikasikan

Baca kemudian, Tentukan hukum tajwidnya

Silahkan ikuti kegiatan pembelajaran di dlm kls



Selasa, 06 September 2022

Materi PAI kelas X

 Materi PAI X IPS 2

Mapel                              : PAI

Kelas                                : X

Jam Pelajaran                : 1,2,3

Pertemuan.                    :  Ke 2

KD                                    : 3.2

menganalisis kedudukan al-Qur’an, 

Hadis, dan ijtihad sebagai sumber 

hukum Islam

4.8 mendeskripsikan macam-macam sumber sumber hukum Islam

Materi                               : Sumber hukum Islam

Tujuan pembelajaran hari ini mengenai

Siswa diharapkan mampu memahami sumber hukum Islam dan mengamalkan dalam kehidupan sehari-hari

KemAssalamualaikum anak 2 Abi  bertemu kembali di pembelajaran pendidikan agama Islam
Sebelum memulai pembelajaran silahkan berdo'a terlebih dahulu dan semoga semuanya sudah melaksanakan sholat dhuha...
Dan kali ini kita akan belajar materi tentang toleransi dan menghindarkan diri dari tindak kekerasan.. Silahkan dicermati langkah pembelajaran yang akan kita laksanakan...
1. Pelajari Uraian materi PAI hari ini
2. Interaksi lebih lanjut seputar urain materi, pertanyaan dan tanya jawab dilakukan di dalam proses pembelajaran di kelas
3. 10 menit sebelum pembelajaran berakhir akan ada 2 soal sebagai bahan evaluasi yang harus kalian jawab secara langsung
Perilaku yang sesuai dengan Q.S an nisa dan hadits terkait

Baiklah anak-anak Abi dipertemuan ini kita akan membahas Bab sumber sumber hukum Islam terkait bahasan tersebut surat yg terkait adalah Q.S an Nisa 59 oleh karena itu perhatikan ayat ini,dan kemudian identifikasikan

Baca kemudian, Tentukan hukum tajwidnya

Silahkan ikuti kegiatan pembelajaran di dlm kls





Senin, 05 September 2022

Materi PAI XI

 Nama Guru       : Yahya , S.Pd.I

Mata Pelajaran : PAI
Kelas.                   : XI IPA 1 & 2
Kode KD              : 3.2
Menganalisis makna Q.S Yunus/10 40-41 dan Q.S Al maidah/5:32
4.3  menyajikan keterkaitan antara kerukunan dan toleransi sesuai pesan Q.S Yunus dan Al maidah

Tujuan Pembelajaran : Siswa dapat dapat menyajikan keterkaitan antara kerukunan dan toleransi sesuai pesan Q.S Yunus 10: 40-41 dengan menghindarkan kekerasan sesuai pesan Q.S Al maidah 32

بسم الله الرحمن الرحيم
salamu'alaikum Wr. Wb....
Kembali lagi kita berjumpa dalam
pembelajaran matematika.
Sebelum memulai pembelajaran silahkan berdo'a terlebih dahulu dan semoga semuanya sudah melaksanakan sholat dhuha...
Dan kali ini kita akan belajar materi tentang toleransi dan menghindarkan diri dari tindak kekerasan.. Silahkan dicermati langkah pembelajaran yang akan kita laksanakan...
1. Pelajari Uraian materi PAI hari ini
2. Interaksi lebih lanjut seputar urain materi, pertanyaan dan tanya jawab dilakukan di dalam proses pembelajaran di kelas
3. 10 menit sebelum pembelajaran berakhir akan ada 2 soal sebagai bahan evaluasi yang harus kalian jawab secara langsung
Perilaku yang sesuai dengan Q.S Yunus dan Al kaidah dan hadits terkait

.Menghidarkan diri dari tindakan kekerasan
Manusia dianugrahi oleh Allah swt, berupa nafsu. Dengan nafsu tersebut manusia dapat merasa benci dan cinta. Dengannya pula manusia bisa melakukan persahabatan an permusuhan. Dengannya pula manusia dapat mencapai kesempurnaan ataupun kesengsaraan. Hanya nafsu yang telah berhasil dijinakkan oleh akal saja yang mampu menghantarkan manusia kepada kesempurnaan. Namun sebaliknya, jika di luar kendali akal, niscaya akan menjerumuskan manusia ke dalam urang kesengsaraa dan kehinaan.
Permusuhan berasal dari rasa benci yang dimiliki oleh setiap manusia sebagaimana cinta, bencipun berasal dari nafsu yang harus bertumpu di atas pondasi akal. Permusuhan di antara manusia terkadang karena kedengkian pada hal-hal duniawi seperti pada kasus qabil dan habil ataupun kisah nabi yusuf dan saudara-saudaranya. Terkadang pula
permusuhan dikarenakan dasar ideologi dan keyakinan.[8]

1.      Ayat tentang islam melarang perilaku kekerasan terhadap siapa pun

Artinya: oleh karena itu kami tetapkan ( suatu hukum) bagi bani                 israil, bahwa barang siapa membunuh seseorang, bukan karea orag itu membunuh orang lain(qisas), atau karena berbuat kerusakan di muka bumi. Maka seakan-akan dia telah membunuh semua manusia. Dan barang siapa memelihara kehidupan seorang mausia, maka seakan-akan dia telah memlihara kehidupan semua manusia. Sesungguhnya rasul-rasul kami telah datang kepada mereka dengan(membawa) keterangan-keterangan yang jelas. Tetapi kemudian banyak di antara mereka setelah itu melampaui batas di muka bumi.(QS al-maidah/5:32)[9]

2.      Penerapan hukum bacaan atau tajwid pada QS al Maidah ayat 32

3.      Makna kandungan ayat pada surat al maidah ayat 32
Allah swt menjelaskan dalam ayat ini, bahwa setelah peristiwa pembunuhan qabil terhadap habil, Allah swt menetapkan suatu hukum bahwa membunuh seorang manusia, sama denga membunuh seluruh manusia. Begitu juga menyelamatkan kehidupan seorang manusia, sama dengan menyelamatkan seluruh manusia. Ayat ini menyinggung sebuah prinsip sosial dimana masyarakat bagaikan sebuah tubuh, sedangkan individu-individu masyarakat marupakan anggota tubuh tersebut. Apabila sebuah anggota tubuh sakit, maka anggota tubuh yang  lainnya pun ikut merasakan sakit.
Begitu uga apabila seseorang berani tangannya dengan darah orang yang tidak berdosa, mak pada hakikatnya dia telah membunuh manusia-manusia yang tak berdosa. Dari segi sistem penciptaan manusia, terbunuhnya habil telah menyebabkan hancurnya generasi besar suatu masyarakat, yang bakal tampil dan lahir  di dunia ini. Al-quran  memberikan perhatian penuh terhadap perlindugan jiwa manusia da menganggap membunuh seorang manusia, sama dengan  membunuh semua masyarakat.[10]
Pengadilan di Negara-negara tertentu menjatuhkan hukjuman qisas, yaitu membunuh orang yang telah membunuh, di Indonesia juga dilakukan hukuman mati bagi para pembunuh.
Dalam surat al maidah ayat 32 terdapat 3 pelajaran yang dapat dipetik.
a.       Nasib kehidupan manusia sepanjang sejarah memiliki kaitan dengan orang lain. Sejarah kemanusiaan merupakan mata rantai akan mengakibatkan musnahnya sejumlah besar umat manusia.[11]

b.      Nilai suatu pekerjaan berkaitan dengan tujaun mereka. Pembuunuhan seorang manusia dengan maksud jahat merupakan pemusnahan sebuah masyarakat tetapi keputusan pengadilan untuk melakukn eksekusi terhadap seorang pembunuh dalam rangka qisas merupakan sumber kehidupan masyarakat

c.       Mereka yang memuliki pekerjaan berhubungan dengan penyelamatan jiwa manusia, seprti para dkter, perawat, polisi, harus mengeri nilai pekerjaan mereka. Menyembuhka atau menyelamatkan orang sakit darikematian bagaikan menyelamatan sebuah masyarakat dari kehancuran.

Tugas hari ini silahkan kerjakan soal pilgan& esay d buku cetak kalian halaman 138-140 tugas ke email Abi yahyaabizahra@gmail.com

Demikian dari Abi wasalmualaikum wr wb



Materi PAI kelas X

 


Materi PAI X IPS 2

Mapel                              : PAI

Kelas                                : X

Jam Pelajaran                : 1,2,3

Pertemuan.                    :  Ke 2

KD                                    : 3.2

menganalisis kedudukan al-Qur’an, 

Hadis, dan ijtihad sebagai sumber 

hukum Islam

4.8 mendeskripsikan macam-macam sumber sumber hukum Islam

Materi                               : Sumber hukum Islam

Tujuan pembelajaran hari ini mengenai

Siswa diharapkan mampu memahami sumber hukum Islam dan mengamalkan dalam kehidupan sehari-hari

KemAssalamualaikum anak 2 Abi  bertemu kembali di pembelajaran pendidikan agama Islam
Sebelum memulai pembelajaran silahkan berdo'a terlebih dahulu dan semoga semuanya sudah melaksanakan sholat dhuha...
Dan kali ini kita akan belajar materi tentang toleransi dan menghindarkan diri dari tindak kekerasan.. Silahkan dicermati langkah pembelajaran yang akan kita laksanakan...
1. Pelajari Uraian materi PAI hari ini
2. Interaksi lebih lanjut seputar urain materi, pertanyaan dan tanya jawab dilakukan di dalam proses pembelajaran di kelas
3. 10 menit sebelum pembelajaran berakhir akan ada 2 soal sebagai bahan evaluasi yang harus kalian jawab secara langsung
Perilaku yang sesuai dengan Q.S an nisa dan hadits terkait

Baiklah anak-anak Abi dipertemuan ini kita akan membahas Bab sumber sumber hukum Islam terkait bahasan tersebut surat yg terkait adalah Q.S an Nisa 59 oleh karena itu perhatikan ayat ini,dan kemudian identifikasikan

Baca kemudian, Tentukan hukum tajwidnya

Silahkan ikuti kegiatan pembelajaran di dlm kls





Jumat, 02 September 2022

Materi PAI kelas XI

 Nama Guru       : Yahya , S.Pd.I

Mata Pelajaran : PAI
Kelas.                   : XI IPA 3,4 
Kode KD              : 3.2
Menganalisis makna Q.S Yunus/10 40-41 dan Q.S Al maidah/5:32
4.3  menyajikan keterkaitan antara kerukunan dan toleransi sesuai pesan Q.S Yunus dan Al maidah

Tujuan Pembelajaran : Siswa dapat dapat menyajikan keterkaitan antara kerukunan dan toleransi sesuai pesan Q.S Yunus 10: 40-41 dengan menghindarkan kekerasan sesuai pesan Q.S Al maidah 32

بسم الله الرحمن الرحيم
salamu'alaikum Wr. Wb....
Kembali lagi kita berjumpa dalam
pembelajaran matematika.
Sebelum memulai pembelajaran silahkan berdo'a terlebih dahulu dan semoga semuanya sudah melaksanakan sholat dhuha...
Dan kali ini kita akan belajar materi tentang toleransi dan menghindarkan diri dari tindak kekerasan.. Silahkan dicermati langkah pembelajaran yang akan kita laksanakan...
1. Pelajari Uraian materi PAI hari ini
2. Interaksi lebih lanjut seputar urain materi, pertanyaan dan tanya jawab dilakukan di dalam proses pembelajaran di kelas
3. 10 menit sebelum pembelajaran berakhir akan ada 2 soal sebagai bahan evaluasi yang harus kalian jawab secara langsung
Perilaku yang sesuai dengan Q.S Yunus dan Al kaidah dan hadits terkait

.Menghidarkan diri dari tindakan kekerasan
Manusia dianugrahi oleh Allah swt, berupa nafsu. Dengan nafsu tersebut manusia dapat merasa benci dan cinta. Dengannya pula manusia bisa melakukan persahabatan an permusuhan. Dengannya pula manusia dapat mencapai kesempurnaan ataupun kesengsaraan. Hanya nafsu yang telah berhasil dijinakkan oleh akal saja yang mampu menghantarkan manusia kepada kesempurnaan. Namun sebaliknya, jika di luar kendali akal, niscaya akan menjerumuskan manusia ke dalam urang kesengsaraa dan kehinaan.
Permusuhan berasal dari rasa benci yang dimiliki oleh setiap manusia sebagaimana cinta, bencipun berasal dari nafsu yang harus bertumpu di atas pondasi akal. Permusuhan di antara manusia terkadang karena kedengkian pada hal-hal duniawi seperti pada kasus qabil dan habil ataupun kisah nabi yusuf dan saudara-saudaranya. Terkadang pula
permusuhan dikarenakan dasar ideologi dan keyakinan.[8]

1.      Ayat tentang islam melarang perilaku kekerasan terhadap siapa pun

Artinya: oleh karena itu kami tetapkan ( suatu hukum) bagi bani                 israil, bahwa barang siapa membunuh seseorang, bukan karea orag itu membunuh orang lain(qisas), atau karena berbuat kerusakan di muka bumi. Maka seakan-akan dia telah membunuh semua manusia. Dan barang siapa memelihara kehidupan seorang mausia, maka seakan-akan dia telah memlihara kehidupan semua manusia. Sesungguhnya rasul-rasul kami telah datang kepada mereka dengan(membawa) keterangan-keterangan yang jelas. Tetapi kemudian banyak di antara mereka setelah itu melampaui batas di muka bumi.(QS al-maidah/5:32)[9]

2.      Penerapan hukum bacaan atau tajwid pada QS al Maidah ayat 32

3.      Makna kandungan ayat pada surat al maidah ayat 32
Allah swt menjelaskan dalam ayat ini, bahwa setelah peristiwa pembunuhan qabil terhadap habil, Allah swt menetapkan suatu hukum bahwa membunuh seorang manusia, sama denga membunuh seluruh manusia. Begitu juga menyelamatkan kehidupan seorang manusia, sama dengan menyelamatkan seluruh manusia. Ayat ini menyinggung sebuah prinsip sosial dimana masyarakat bagaikan sebuah tubuh, sedangkan individu-individu masyarakat marupakan anggota tubuh tersebut. Apabila sebuah anggota tubuh sakit, maka anggota tubuh yang  lainnya pun ikut merasakan sakit.
Begitu uga apabila seseorang berani tangannya dengan darah orang yang tidak berdosa, mak pada hakikatnya dia telah membunuh manusia-manusia yang tak berdosa. Dari segi sistem penciptaan manusia, terbunuhnya habil telah menyebabkan hancurnya generasi besar suatu masyarakat, yang bakal tampil dan lahir  di dunia ini. Al-quran  memberikan perhatian penuh terhadap perlindugan jiwa manusia da menganggap membunuh seorang manusia, sama dengan  membunuh semua masyarakat.[10]
Pengadilan di Negara-negara tertentu menjatuhkan hukjuman qisas, yaitu membunuh orang yang telah membunuh, di Indonesia juga dilakukan hukuman mati bagi para pembunuh.
Dalam surat al maidah ayat 32 terdapat 3 pelajaran yang dapat dipetik.
a.       Nasib kehidupan manusia sepanjang sejarah memiliki kaitan dengan orang lain. Sejarah kemanusiaan merupakan mata rantai akan mengakibatkan musnahnya sejumlah besar umat manusia.[11]

b.      Nilai suatu pekerjaan berkaitan dengan tujaun mereka. Pembuunuhan seorang manusia dengan maksud jahat merupakan pemusnahan sebuah masyarakat tetapi keputusan pengadilan untuk melakukn eksekusi terhadap seorang pembunuh dalam rangka qisas merupakan sumber kehidupan masyarakat

c.       Mereka yang memuliki pekerjaan berhubungan dengan penyelamatan jiwa manusia, seprti para dkter, perawat, polisi, harus mengeri nilai pekerjaan mereka. Menyembuhka atau menyelamatkan orang sakit darikematian bagaikan menyelamatan sebuah masyarakat dari kehancuran.

Tugas hari ini silahkan kerjakan soal pilgan& esay d buku cetak kalian halaman 138-140 tugas ke email Abi yahyaabizahra@gmail.com

Demikian dari Abi wasalmualaikum wr wb