Selasa, 19 Mei 2020

Materi PAI kls XI

Soal Essay

1. Jelaskan yang dimaksud dengan masa pembaruan Islam!

2. Jelaskan latar belakang munculnya pembaruan Islam!

3. Sebutkan tokoh-tokoh pembaruan Islam!

4. Jelaskan langkah-langkah yang dilakukan kerajaan Turki Usmani dalam rangka mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi!

5. Apa saja pengaruh gerakan pembaruan Islam di Indonesia?

Senin, 18 Mei 2020

Materi PAI kls X kesuksesan dakwah Rasulullah dimadinah

Hijrah dan Kesuksesan Dakwah

Hijrah bukan berarti lari dari medan perjuangan dakwah
Hijrah


Peristiwa hijrah Rasulullah SAW dan para sahabatnya dari Makkah ke Madinah, dicatat oleh beberapa ahli sejarah sebagai the starting point of the Islamic era. Hijrah ke Madi nah merupakan titik balik peradaban umat Islam dari awalnya ditekan, diintimidasi, dan diteror berubah menjadi masyarakat yang lebih leluasa menerapkan ajaran Islam, sehingga sukses membentuk masyarakat yang berperadaban di bawah kepemimpinan Muhammad SAW.
Hijrah bukan berarti lari dari medan perjuangan dakwah. Hijrah merupakan salah satu strategi perjuangan Nabi untuk menyelamatkan akidah umat dan menyebarkan Islam yang rahmatan lil 'alamin. Dan hijrah ke Yatsrib merupakan pilihan tepat karena masya rakatnya membutuhkan sosok pemimpin yang jujur dan amanah.
Kesuksesan Muhammad SAW sebagai pemimpin agama sekaligus pemimpin masyarakat yang majemuk di Madinah itulah yang membuat Michael Hart menempatkannya sebagai orang nomor satu di antara 100 tokoh dalam karyanya Seratus Tokoh yang Berpengaruh Tingkat Dunia.
Setidaknya ada tiga hal mendasar dilakukan Nabi SAW dalam kesuk sesan dakwahnya. Pertama, pendidikan akidah. Tanpa akidah yang kuat, mus tahil para sahabat rela meninggalkan tanah kelahirannya, Makkah, menuju Madinah. Mereka berpisah dengan keluarga yang masih musyrik, juga meninggalkan tanah, usaha dan kekayaan lainnya. Namun karena akidah yang mantap, mereka taat pada ajaran dan kebijakan Rasulullah SAW.
Akidah yang benar juga menjadi modal penting dalam membangun peradaban masyarakat. Segala bentuk kecurangan, tipu muslihat, dan kezaliman tidak akan muncul dari pribadipribadi yang bertauhid. Itulah di antara hikmah Rasulullah SAW berjuang sekitar 13 tahun di Makkah untuk mendidik akidah para sahabatnya.
Kedua, mempererat ukhuwah umat. Langkah pertama yang dilakukan oleh Nabi SAW setibanya di Madinah adalah mempersaudarakan kaum Muhajirin (sahabat yang hijrah dari Mekah) dengan kaum Anshar (sahabat yang menetap di Madinah). Tidak kurang dari 70 orang sahabat dipetemukan di rumah Anas bin Malik. Bahkan sebelum turunnya firman Allah surah al-Ahzab ayat 6, di antara mereka saling mewarisi jika meninggal meskipun tidak ada hubungan darah.
Nabi SAW juga membina hubungan baik dengan penduduk non-Muslim, khususnya Yahudi dan Nasrani dengan menyepakati sejumlah aturan bermasyarakat yang dikenal dengan Piagam Madinah. Piagam Madinah juga berfungsi mempererat persaudaraan antaranggota masyarakat yang berdiam di Madinah untuk menjaga ketertiban, keamanan, termasuk membela kepentingan Madinah dari serangan musuh secara eksternal.
Ketiga, mendidik umat dengan akhlak Alquran. Kunci keberhasilan dakwah, pendidikan, termasuk kepe mimpinan Nabi SAW adalah keagungan akhlak yang dimilikinya (QS Qalam [68]: 4), sehingga ia menjadi teladan (QS al- Ahzab [33]: 21) bagi pengikut dan rakyatnya. Dan ketika ditanya sahabat tentang akhlak Nabi, istrinya, Aisyah, menjawab: kana khuluquhul Quran, akhlaknya adalah Alquran.
Selama memimpin Madinah, Nabi SAW dituntun dengan Alquran. Nabi juga mendidik para sahabat membaca, mem pelajari, mengamalkan, dan me nye barkan ajaran Alquran. Sebagai umat yang beriman, ajaran Alquran dengan sungguh-sungguh mereka pedomani. 

Jumat, 15 Mei 2020

Materi PAI kls XI perkembangan Islam pada masa modern

Perilaku dan Penghayatan akan Sejarah Perkembangan Islam pada Masa Pembaruan

Perilaku, Cerminan dan Penghayatan akan Sejarah Perkembangan Islam pada Masa Pembaruan.
Islam Masa Modern (1800 – sekarang) Islam pada periode ini dikenal dengan era kebangkitan umat Islam. Kebangkitan umat Islam disebabkan oleh adanya benturan antara kekuatan Islam dengan kekuatan Eropa. Benturan itu menyadarkan umat Islam bahwa sudah cukup jauh tertinggal dengan Eropa. Hal ini dirasakan sekali oleh Kerajaan Turki Usmani yang langsung menghadapi kekuatan Eropa yang pertama kali. Kesadaran tersebut membuat penguasa dan pejuang-pejuang Turki tergugah untuk belajar dari Eropa. Guna pemulihan kembali kekuatan Islam, Kerajaan Turki mengadakan suatu gerakan pembaharuan dengan mengevaluasi yang menjadi penyebab mundurnya Islam dan mencari ide-ide pembaharuan dan ilmu pengetahuan dari Barat. Benih pembaharuan dunia Islam sesungguhnya telah muncul sekitar abad XIII M. ketika dunia Islam mengalami kemunduran di berbagai bidang. Saat itu pula lahirlah Taqiyudin Ibnu Taimiyah, seorang muslim yang sangat peduli terhadap nasib umat Islam dengan mendapat dukungan muridnya Ibnu Qoyyim al Jauziyah (691‒751). Mereka ingin mengembalikan pemahaman keagamaan umat Islam kepada pemahaman dan pengamalan Rasulullah saw Ada beberapa perilaku yang dapat dijadikan cerminan terhadap penghayatan akan sejarah perkembangan Islam pada masa pembaruan ini. Hal-hal tersebut adalah sebagai berikut. 1. Menyikapi kejadian masa lalu dengan sikap sabar dan menanamkan jihad yang sesuai dengan ajaran al-Qur’an dan hadits. 2. Menjadikan sumber inspirasi untuk membuat langkah-langkah inovatif agar kehidupan manusia menjadi damai dan sejahtera baik di dunia maupun di akhirat. 3. Memotivasi diri terhadap masa depan agar memperoleh kemajuan serta mengupayakan agar sejarah yang mengandung nilai negatif atau kurang baik tidak akan terulang kembali. 4. Membangun masa depan berdasarkan pijakan-pijakan yang telah ada di masa lalu sehingga dapat membangun negara senantiasa menjadi baldatun tayyibatun wa rabbun gafur atau negara yang baik dan mendapat ampunan dari Allah Swt. 5. Ilmu pengetahuan dan teknologi di masa pembaruan cukup canggih dan menakjubkan sehingga melalui proses belajar akan dapat diperoleh kemajuan yang lebih baik bagi generasi-generasi muslim di masa depan. 6. Mencari upaya antisipasi agar kekeliruan yang mengakibatkan kegagalan di masa lalu tidak terulang di masa yang akan datang. 7. Dalam sejarah, dikemukakan pula masalah sosial dan politik yang terdapat di kalangan bangsa-bangsa terdahulu. Semua itu agar menjadi perhatian dan menjadi pelajaran ketika menghadapi permasalahan yang mungkin akan terjadi.

Kamis, 14 Mei 2020

Materi PAI kls XI perkembangan Islam pada masa modern

Perilaku dan Penghayatan akan Sejarah Perkembangan Islam pada Masa Pembaruan 



 Kisah Islami , Sejarah Islam 0 Comments Perilaku, Cerminan dan Penghayatan akan Sejarah Perkembangan Islam pada Masa Pembaruan. Islam Masa Modern (1800 – sekarang) Islam pada periode ini dikenal dengan era kebangkitan umat Islam. Kebangkitan umat Islam disebabkan oleh adanya benturan antara kekuatan Islam dengan kekuatan Eropa. Benturan itu menyadarkan umat Islam bahwa sudah cukup jauh tertinggal dengan Eropa. Hal ini dirasakan sekali oleh Kerajaan Turki Usmani yang langsung menghadapi kekuatan Eropa yang pertama kali. Kesadaran tersebut membuat penguasa dan pejuang-pejuang Turki tergugah untuk belajar dari Eropa. Guna pemulihan kembali kekuatan Islam, Kerajaan Turki mengadakan suatu gerakan pembaharuan dengan mengevaluasi yang menjadi penyebab mundurnya Islam dan mencari ide-ide pembaharuan dan ilmu pengetahuan dari Barat. Benih pembaharuan dunia Islam sesungguhnya telah muncul sekitar abad XIII M. ketika dunia Islam mengalami kemunduran di berbagai bidang. Saat itu pula lahirlah Taqiyudin Ibnu Taimiyah, seorang muslim yang sangat peduli terhadap nasib umat Islam dengan mendapat dukungan muridnya Ibnu Qoyyim al Jauziyah (691‒751). Mereka ingin mengembalikan pemahaman keagamaan umat Islam kepada pemahaman dan pengamalan Rasulullah saw Ada beberapa perilaku yang dapat dijadikan cerminan terhadap penghayatan akan sejarah perkembangan Islam pada masa pembaruan ini. Hal-hal tersebut adalah sebagai berikut. 1. Menyikapi kejadian masa lalu dengan sikap sabar dan menanamkan jihad yang sesuai dengan ajaran al-Qur’an dan hadits. 2. Menjadikan sumber inspirasi untuk membuat langkah-langkah inovatif agar kehidupan manusia menjadi damai dan sejahtera baik di dunia maupun di akhirat. 3. Memotivasi diri terhadap masa depan agar memperoleh kemajuan serta mengupayakan agar sejarah yang mengandung nilai negatif atau kurang baik tidak akan terulang kembali. 4. Membangun masa depan berdasarkan pijakan-pijakan yang telah ada di masa lalu sehingga dapat membangun negara senantiasa menjadi baldatun tayyibatun wa rabbun gafur atau negara yang baik dan mendapat ampunan dari Allah Swt. 5. Ilmu pengetahuan dan teknologi di masa pembaruan cukup canggih dan menakjubkan sehingga melalui proses belajar akan dapat diperoleh kemajuan yang lebih baik bagi generasi-generasi muslim di masa depan. 6. Mencari upaya antisipasi agar kekeliruan yang mengakibatkan kegagalan di masa lalu tidak terulang di masa yang akan datang. 7. Dalam sejarah, dikemukakan pula masalah sosial dan politik yang terdapat di kalangan bangsa-bangsa terdahulu. Semua itu agar menjadi perhatian dan menjadi pelajaran ketika menghadapi permasalahan yang mungkin akan terjadi.

Rabu, 13 Mei 2020

Materi PAI kls XI perkembangan Islam pada masa modern

Perilaku dan Penghayatan akan Sejarah Perkembangan Islam pada Masa Pembaruan 

 Kisah Islami , Sejarah Islam 0 Comments Perilaku, Cerminan dan Penghayatan akan Sejarah Perkembangan Islam pada Masa Pembaruan. Islam Masa Modern (1800 – sekarang) Islam pada periode ini dikenal dengan era kebangkitan umat Islam. Kebangkitan umat Islam disebabkan oleh adanya benturan antara kekuatan Islam dengan kekuatan Eropa. Benturan itu menyadarkan umat Islam bahwa sudah cukup jauh tertinggal dengan Eropa. Hal ini dirasakan sekali oleh Kerajaan Turki Usmani yang langsung menghadapi kekuatan Eropa yang pertama kali. Kesadaran tersebut membuat penguasa dan pejuang-pejuang Turki tergugah untuk belajar dari Eropa. Guna pemulihan kembali kekuatan Islam, Kerajaan Turki mengadakan suatu gerakan pembaharuan dengan mengevaluasi yang menjadi penyebab mundurnya Islam dan mencari ide-ide pembaharuan dan ilmu pengetahuan dari Barat. Benih pembaharuan dunia Islam sesungguhnya telah muncul sekitar abad XIII M. ketika dunia Islam mengalami kemunduran di berbagai bidang. Saat itu pula lahirlah Taqiyudin Ibnu Taimiyah, seorang muslim yang sangat peduli terhadap nasib umat Islam dengan mendapat dukungan muridnya Ibnu Qoyyim al Jauziyah (691‒751). Mereka ingin mengembalikan pemahaman keagamaan umat Islam kepada pemahaman dan pengamalan Rasulullah saw Ada beberapa perilaku yang dapat dijadikan cerminan terhadap penghayatan akan sejarah perkembangan Islam pada masa pembaruan ini. Hal-hal tersebut adalah sebagai berikut. 1. Menyikapi kejadian masa lalu dengan sikap sabar dan menanamkan jihad yang sesuai dengan ajaran al-Qur’an dan hadits. 2. Menjadikan sumber inspirasi untuk membuat langkah-langkah inovatif agar kehidupan manusia menjadi damai dan sejahtera baik di dunia maupun di akhirat. 3. Memotivasi diri terhadap masa depan agar memperoleh kemajuan serta mengupayakan agar sejarah yang mengandung nilai negatif atau kurang baik tidak akan terulang kembali. 4. Membangun masa depan berdasarkan pijakan-pijakan yang telah ada di masa lalu sehingga dapat membangun negara senantiasa menjadi baldatun tayyibatun wa rabbun gafur atau negara yang baik dan mendapat ampunan dari Allah Swt. 5. Ilmu pengetahuan dan teknologi di masa pembaruan cukup canggih dan menakjubkan sehingga melalui proses belajar akan dapat diperoleh kemajuan yang lebih baik bagi generasi-generasi muslim di masa depan. 6. Mencari upaya antisipasi agar kekeliruan yang mengakibatkan kegagalan di masa lalu tidak terulang di masa yang akan datang. 7. Dalam sejarah, dikemukakan pula masalah sosial dan politik yang terdapat di kalangan bangsa-bangsa terdahulu. Semua itu agar menjadi perhatian dan menjadi pelajaran ketika menghadapi permasalahan yang mungkin akan terjadi.

Selasa, 12 Mei 2020

Materi PAI kls XI perkembangan Islam pada masa modern

Perilaku dan Penghayatan akan Sejarah Perkembangan Islam pada Masa Pembaruan 

 Kisah Islami , Sejarah Islam 0 Comments Perilaku, Cerminan dan Penghayatan akan Sejarah Perkembangan Islam pada Masa Pembaruan. Islam Masa Modern (1800 – sekarang) Islam pada periode ini dikenal dengan era kebangkitan umat Islam. Kebangkitan umat Islam disebabkan oleh adanya benturan antara kekuatan Islam dengan kekuatan Eropa. Benturan itu menyadarkan umat Islam bahwa sudah cukup jauh tertinggal dengan Eropa. Hal ini dirasakan sekali oleh Kerajaan Turki Usmani yang langsung menghadapi kekuatan Eropa yang pertama kali. Kesadaran tersebut membuat penguasa dan pejuang-pejuang Turki tergugah untuk belajar dari Eropa. Guna pemulihan kembali kekuatan Islam, Kerajaan Turki mengadakan suatu gerakan pembaharuan dengan mengevaluasi yang menjadi penyebab mundurnya Islam dan mencari ide-ide pembaharuan dan ilmu pengetahuan dari Barat. Benih pembaharuan dunia Islam sesungguhnya telah muncul sekitar abad XIII M. ketika dunia Islam mengalami kemunduran di berbagai bidang. Saat itu pula lahirlah Taqiyudin Ibnu Taimiyah, seorang muslim yang sangat peduli terhadap nasib umat Islam dengan mendapat dukungan muridnya Ibnu Qoyyim al Jauziyah (691‒751). Mereka ingin mengembalikan pemahaman keagamaan umat Islam kepada pemahaman dan pengamalan Rasulullah saw Ada beberapa perilaku yang dapat dijadikan cerminan terhadap penghayatan akan sejarah perkembangan Islam pada masa pembaruan ini. Hal-hal tersebut adalah sebagai berikut. 1. Menyikapi kejadian masa lalu dengan sikap sabar dan menanamkan jihad yang sesuai dengan ajaran al-Qur’an dan hadits. 2. Menjadikan sumber inspirasi untuk membuat langkah-langkah inovatif agar kehidupan manusia menjadi damai dan sejahtera baik di dunia maupun di akhirat. 3. Memotivasi diri terhadap masa depan agar memperoleh kemajuan serta mengupayakan agar sejarah yang mengandung nilai negatif atau kurang baik tidak akan terulang kembali. 4. Membangun masa depan berdasarkan pijakan-pijakan yang telah ada di masa lalu sehingga dapat membangun negara senantiasa menjadi baldatun tayyibatun wa rabbun gafur atau negara yang baik dan mendapat ampunan dari Allah Swt. 5. Ilmu pengetahuan dan teknologi di masa pembaruan cukup canggih dan menakjubkan sehingga melalui proses belajar akan dapat diperoleh kemajuan yang lebih baik bagi generasi-generasi muslim di masa depan. 6. Mencari upaya antisipasi agar kekeliruan yang mengakibatkan kegagalan di masa lalu tidak terulang di masa yang akan datang. 7. Dalam sejarah, dikemukakan pula masalah sosial dan politik yang terdapat di kalangan bangsa-bangsa terdahulu. Semua itu agar menjadi perhatian dan menjadi pelajaran ketika menghadapi permasalahan yang mungkin akan terjadi.

Senin, 11 Mei 2020

Materi PAI kls X da'wah Rasulullah periode Madinah

       Dakwah Rasulullah Periode Madinah

Renungan !
“ Rutinlah belajar jangan sampai meninggalkannya. Dengan belajar ilmu akan tertanam dan berkembang “

B. Dakwah Nabi Muhammad Saw di Madinah
Pokok-pokok pikiran yang dijadikan strategi dakwah Rasulullah SAW periode Madinah adalah:
  1. Berdakwah dimulai dari diri sendiri, maksudnya sebelum mengajak orang lain meyakini kebenaran Islam dan mengamalkan ajarannya, maka terlebih dahulu orang yang berdakwah itu harus meyakini kebenaran Islam dan mengamalkan ajarannya.
  2. Cara (metode) melaksanakan dakwah sesuai dengan petunjuk Allah SWT dalam Surah An-Nahl, 16: 125. ( coba kalian cari dan pelajari)
  3. Berdakwah itu hukunya wajib bagi Rasulullah SAW dan umatnya
  4. Berdakwah dilandasi dengan niat ikhlas karena Allah SWT semata, bukan dengan niat memperoleh popularitas dan keuntungan yang bersifat materi. Umat Islam dalam melaksanakan tugas dakwahnya, selain harus menerapkan pokok-pokok pikiran yang dijadikan sebagai strategi dakwah Rasulullah SAW, juga hendaknya meneladani strategi Rasulullah SAW dalam membentuk masyarakat Islam atau masyarakat madani di Madinah. Masyarakat Islam atau masyarakat madani adalah masyarakat yang menerapkan ajaran Islam pada seluruh aspek kehidupan, sehingga terwujud kehidupan bermasyarakat yang baldatun tayyiban wa rabbun gafur, yakni masyarakat yang baik, aman, tenteram, damai, adil, dan makmur dibawah naungan rida Allah SWT dan ampunan-Nya.
Usaha-usaha Rasullullah SAW dalam mewujudkan mayarakat Islam seperti tersebut adalah:
  1. Membangun Masjid
Masjid yang pertama kali dibangun oleh Rasulullah SAW di Madinah ialah Masjid Quba yang berjarak ± 5 km, sebelah barat daya Madinah. Masjid Quba ini dibangun pada tanggal 12 Rabiul Awal tahun pertama hijriah (20 September 622 M).
Setelah Rasulullah Saw menetap di Madinah, pada setiap hari sabtu, beliau mengunjungi Masjid Quba untuk salat berjamaah dan menyampaikan dakwah Islam.
Masjid kedua yang dibangun oleh Rasullullah Saw dan para sahabatnya adalah Masjid Nabawi di Madinah. Masjid ini dibangun secara gotong royong oleh kaum Muhajirin dan Anshar, yang peletakan batu kedua, ketiga, keempat, dan kelima dilaksanakan oleh para sahabat terkemuka yakni: Abu Bakar r.a , Umar bin Khattab r.a, Ustman bin Affan r.a, dn Ali bin Abu Thalib k.w.
Mengenai fungsi atau peranan masjid pada masa Rasulullah SAW adalah sebagai berikut:
  • Masjid sebagai sarana pembinaan umat Islam dibidang akidah, ibadah, dan akhlak.
  • Masjid merupakan sarana ibadah, khususnya salat lima waktu, salat Jumat, salat Tarawih, salat Idul Fitri, dan Idul Adha. ( Q.S Al-Jinn, 72: 18).
  • Masjid merupakan tempat belajar dan mengajar tentang agama Islam yang bersumber kepada Al-Quran dan Hadis.
  • Masjid sebagai tempat pertemuan untuk menjalin hubungan persaudaraan sesame Muslim (ukhuwah Islamiah) demi terwujudnya persatuan.
  • Menjadikan majid sebagai sarana kegiatan sosial. Misalnya sebagai tempat penampungan zakat, infak, dan sedekah dan menyalurkannya kepada yang berhak menerimanya, terutama pada fakir miskin dan anak-anak yatim terlantar.
  • Menjadikan halaman masjid dengan memasang tenda, sebagai tempat pengobatan para penderita sakit, terutama para pejuang Islam yang menderita luka akibat perang melawan orang-orang kafir. Sejarah mencatat adanya seorang perawat wnita terkenal pada masa Rasullullah SAW yang bernama “ Rafidah”.
  • Rasullullah SAW menjadikan masjid sebagai tempat bermusyawarah dengan para sahabatnya. Masalah-masalah yang dimusyawarahkan antara lain : usaha-usaha untuk mengatasi kesulitan, usaha-usaha untuk memajukan umat Islam, dan strategi peperangan melawan musuh-musuh Islam agar memperoleh kemenangan.

      b. Mempersaudarakan antara Kaum muhajirin dan Anshar
Muhajirin adalah para sahabat Rasullullah SAW penduduk Mekah yang berhijrah ke Madinah. Anshar adalah para sahabat Rasulullah SAW penduduk asli Madinah yang memberikan pertolongan kepada kaum Muhajirin.
Rasullullah SAW bermusyawarah dengan Abu Bakar r.a. dan Umar bin Khattab tentang mempersaudarakan antara Muhajirin dan Anshar , sehingga terwujud persatuan yang tangguh. Hasil musyawarah memutuskan agar setiap orang Muhajirin mencari dan mengangkat seorang dari kalangan Anshar menjadi saudaranya senasab (seketurunan), dengan niat ikhlas karena Allah SWT. Demikian juga sebaliknya orang Anshar.
Rasullullah SAW memberi contoh dengan mengangkat Ali bin Abu Thalib sebagai saudaranya. Apa yang dicontohkan oleh Rasullullah SAW dicontoh oleh seluruh sahabatnya misalnya:
  • Hamzah bin Abdul Muthalib, paman Rasulullah SAW, pahlawan Islam yang pemberani bersaudara dengan Zaid bin Haritsah, mantan hamba sahaya, yang kemudian dijadikan anak angkat Rasulullah SAW.
  • Abu Bakar Ash-Shiddiq, bersaudara dengan Kharizah bin Zaid.
  • Umar bin Khattab bersaudara dengan Itban bin Malik Al-Khazraji (Ansar).
  • Utsman bin Affan bersaudara debgan Aus bin Tsabit.
  • Abdurrahman bin Auf bersaudara dengan Sa’ad bin Rabi (Ansar).
Demikianlah seterusnya setiap orang Muhajirin dan  orang Anshar, termasuk Muhajirin setelah hijrahnya Rasulullah SAW, dipersaudarakan secara sepasang-sepasang, layaknya seperti saudara senasab.
Persaudaraan secara sepasang-sepasang seperti tersebut, ternyata membuahkan hasil sesama Muhajirin dan Anshar terjalin hubungan persaudaraan yang lebih baik. Mereka saling mencintai, saling menyayangi, hormat-menghormati, dan tolong-menolongdalam kebaikan dan ketakwaan.
Kaum Anshar dengan ikhlas memberikan pertolongan kepada kaum Muhajirin berupa tempat tinggal, sandang pangan, dan lain-lain yang diperlukan. Namun kaum Muhajirin juga tidak diam berpangku tangan, mereka berusaha sekuat tenaga untuk mencari nafkah agar dapat hidup mandiri. Misalnya Abdurrahman bin Auf menjadi pedagang, Abu Bakar, Umar bin Khattab, dan Ali bin Abu Thalib menjadi petani kurma.
Kaum Muhajirin yang belum mempunyai tempat tinggal dan mata pencaharian oleh Rasullullah SAW ditempatkan di bagian Masjid Nabawi yang beratap yang disebutsuffa dan mereka dinamakan Ahlus Suffa ( penghuni Suffa ). Kebutuhan-kebutuhan mereka dicukupi oleh kaum Muhajirin dan Anshar secara bergotong royong. KegiatanAhlus Suffa itu antara lain mempelajari dan menghafal Al-Quran dan Hadis, kemudian diajarkannya kepada yang lain. Sedangkan apabila terjadi perang antara kaum Muslimin dengan kaum kafir, mereka ikut berperang.
c. Perjanjian Bantu-Membantu antara Umat Islam dan Umat Non-Islam
Pada waktu Rasulullah SAW menetap di Madinah, penduduknya terdiri dari tiga golongan, yaitu umat Islam, umat Yahudi (Bani Qainuqa, Bani Nazir, dan Bani Quraizah), an orang-orang Arab yang belum masuk Islam.
Rasulullah SAW membuat perjanijian dengan penduduk madinah non-Islam dan tertuang dalam Piagam Madinah. Isi Piagam Madinah itu antara lain:
  1. Setiap golongan dari ketiga golongan penduduk Madinah memiliki hak pribadi, keagamaan, dan politik. Sehubungan dengan itu setiap golongan penduduk Madinah berhak menjatuhkan hukuman kepada orang yang membuat kerusakan dan member keamanan kepada orang yang mematuhi peraturan.
  2. Setiap individu penduduk Madinah mendapat jaminan kebebasan beragama.
  3. Seluruh penduduk Madinah yang terdiri dari kaum Muslimin, kaum Yahudi, dan orang-orang Arab byang belum masuk Islam sesame mereka hendaknya saling membantu dalam bidang moril dan materil. Apabila Madinah diserang musuh, maka seluruh penduduk Madinah harus bantu-membantu dalam mempertahnkan kota Madinah.
  4. Rasulullah SAW adalah pemimpin seluruh penduduk Madinah. Segala perkara dan peselisihan besar yang terjadi di Madinah harus diajukan kepada Raasulullah SAW untuk diadili sebagaimana mestinya..
d.Meletakkan Dasar-Dasar Politik, Ekonomi, dan Sosial yang Islami demi Terwujudnya Masyarakat Madani
Islam tidak hanya mengajarkan bidang akidah dan ibadah, tetapi mengajarkan juga bidang politik, ekonomi, dan social, yang kesemuanya bersumber kepada Al-Quran dan Hadis.
Pada masa Raulullah SAW , penduduk Madinah mayoritas sudah beragama Islam, sehingga masyarakat Islam sudah terbentuk, maka adanya pemerintahan Islam merupakan keharusan. Rasulullah SAW selain sebagai seorang nabi dan rasul, juga tampil sebagai seorang kepala Negara (khalifah).
Sebagai kepala Negara, Rasulullah SAW telah meletakkan dasar bagi system poltik Islam, yakni musyawarah. Melalui musyawarah, umat Islam dapat mengangkat wakil-wakil rakyat dan kepala pemerintahan, serta membuat peraturan-peraturan yang harus ditaati oleh seluruh rakyatnya. Dengan syarat, peraturan-peraturan itu tidak menyimpang dari tuntunan Al-Quran dan Hadis.
Dalam bidang ekonomi Rasulullah SAW telah meletakkan dasar bahwa system ekonomi Islam itu harus dapat menjamin terwujudnya keadilan sosial.
Dalam bidang social kemasyarakatan, Rasulullah SAW telah meletakkan dasar. antara lain adanya persamaan derajat diantara semua individu, semua golongan, dan semua bangsa. Sesuatu yang membedakan derajat manusia ialah amal salehnya atau hidupnya bermanfaat
C. Rintangan Dakwah di Madinah
Setelah hijrah ke Madinah, tugas yang diemban Nabi Muhammad Saw dan kaum muslimin begitu berat. Hal itu disebabkan makin kerasnya penentangan kaum Quraisy. Mereka tetap berusaha keras untuk menghancukan kaum muslimin dengan berbagai cara. Perlawanan dari oang-orang diluar Islam khususnya kaum kafir Quraisy Mekkah menghasilkan beberapa peperangan dan peristiwa besar, diantaranya adalah ;
  1. Perang Badar
Perang pertama yang menentukan masa depan negara Madinah adalah perang Badar, perang antara kaum muslimin dengan musyrik Quraisy. Pada tanggal 17 Ramadhan 2 H. Kaum Quraisy pada saat itu yang sedang melakukan perniagaan ke Syam. Untuk menuju syam, mereka harus melewati Madinah. Keberadaan kaum muslimin di Madinah membuat kaum Quraisy terancam, oleh karena itu pemimpin kafilah, Abu Sufyan mengirim berita ke Mekkah untuk meminta bantuan. Pertempuran antara orang-orang Mekkah dan Madinah, kebanyakan kaum Muhajirin terjadi di Badar, 144,5 km sebelah barat daya Madinah. Berkat kepemimpinan Nabi Muhammad umat Islam yang berjumlah tigaratus orang berhasil mengalahkan seribu orang Mekkah. Perang Badar telah menjadi landasan kekuatan kepemimpinan Muhammad. Islam telah memperoleh kemenangan militer yang pertama dan menentukan. Peristiwa ini menjadi asas yang kuat bagi umat Islam. Oleh karena itulah, Al qur’an menyebut peristiwa itu dengan ” Yaumul Furqan” karena ia membedakan antara kebenaran dan kebatilan. hari yang menjadikan umat muslim merasa tinggi dan orang-orang yang berakidah batil menjadi rendah.
  1. Perang Uhud
Bagi kaum Quraisy Makkah, kekalahan mereka di perang Badar merupakan pukulan berat. Mereka bersumpah akan membalas dendam. Pada tahun ke 3 Hijriah mereka bberangkat menuju Madinah membawa pasukan tidak kuran dari 3000 pasukan berkendaraan unta, 200 pasukan berkuda dibawah pimpina Khalid bin Walid, 700 orang diantaranya memakai baju besi. Nabi Muhammad menyongsong pasukan mereka dengan seribu pasukan, namun baru saja melewati batas kota Abdullah bin Ubay bersama dengan 300 orang yahudi membelot dan kembali ke Madinah. Mereka melanggar perjanjian dan disiplin perang. Meskipu demikian, dengan 700 pasukan yang tertinggal nabi melanjutkan perjalanan. Beberapa kilometer dari Madinah tepat nya di bukit Uhud, kedua pasukan bertemu. Perang dahsyat pun berkobar. Pertama-tama pasukan Islam dapat memukul mundur pasukan musuh yang lebih besar. Pasukan berkuda yang di pimpin Khalid bin Walid gagal menembus benteng pasukan umat muslim. kemenanagan yang sudah di depan mata gagal akibat godaan harat peninggalan musuh. Prajurit Islam mulai memungut harta rampasan perang tanpa menghiraukan gerakan musuh, termasuk didalamnya anggota pasukan pemanah yang telah diperintahkan nabi agar tidak meninggalkan posnya. Kelengahan kaum muslimin ini dimanfaatkan dengan baik oleh musuh. Khalid bin Walid dapat melumpuhkan pasukan pemanah Islam dan pasukan Quraisy yang tadinya sudah kabur berbalik menyerang. Pasukan Islam menjadi porak poranda dan tak mau menangkis serangan tersebut. Satu persatu pahlawan Islam gugur, bahkan nabi sendiri terkena serangan musuh. 70 orang pejuang Islam syahid di medan perang. 
  1. Perang Khandak
Pengkhianatan Abdullah bin Ubay dan pasukan yahudi diganjar dengan tindakan tegas. Bani nadir, satu dari dua suku Yahudi di Madinah yang berkomplot dengan abdullah bin Ubay, di usir ke luar kota. Kebanyakan mereka mengungsi ke Khaibar. sedangkan suku lainnya, yaitu bani Quraizah, masih tetap di madinah.
Masyarakat Yahudi yang mengungsi ke Khaibar itu kemudian mengadakan kontak dengan masyarakat Mekkah untuk menyusun kekuatan bersama guna menyerang madinah. Mereka membentuk pasukan gabungan yang berjumlah 24.000 orang tentara. Di dalamnya juga beberapa suku Arab lain. Mereka bergerak ke Madinah pada tahun 5 Hijriah. Atas Usul Salman al Farisi nabi Muhammad memerintahkan umat islam untuk menggali parit untuk pertahanan. Setelah tentara musuh tiba mereka tertahan oleh parit itu. Namun, mereka mengepung Madinah dengan mendirikan kemah-kemah diluar parit hampir sebulan lamanya. Perang ini disebut perang Ahzab (sekutu beberapa suku) atau perang Khandaq (parit). Dalam suasana kritis itu, orang-orang bani Quraizah di bawah pimpinan Ka’ab bin Asad berkhianat. Hal ini membuat Islam makin terjepit. Setelah sebulan pengepungan, angin dan badai turun  amat kencang, menghantam dan menerbangkan kemah-kemah dan seluruh perlengkapan musuh. Mereka terpaksa menghentikan pengepungan dan kembali ke negri mereka masing-masing tanpa hasil apapun. 
  1. Perjanjian Hudaibiyah dan Fathul Makkah
Pada tahun ke-6 H ketika ibadah haji sudah disyariatkan, nabi memimpin sekitar seribu kaum Muslimin berangkat ke Makkah,bukan untuk berperang, melainkan untuk melakukan ibadah Umrah. Karen itu, mereka mengenakan pakaian ihram tanpa membawa senjata. Sebelum tiba di Makkah, mereka berkemah di Hubaidiyah, beberapa kilometer dari Makkah. Penduduk Makkah tidak mengizinkan mereka masuk kota. Akhirnya, diadakan perjanjian yang dikenal dengan nama Perjanjian Hudaibiyah yang isinya antara lain: (1) kaum Muslimin belum boleh mengunjungi Ka’bah tahun ini tetapi ditangguhkan sampai tahun depan, (2) lama kunjungan dibatasi sampai tiga hari saja, (3) kaum Muslimin wajib mengembalikan orang-orang Makkah yang melarikan diri ke Madinah, sedang sebaliknya, pihak Quraisy tidak harus menolak orang-orang Madinah yang kembali ke Makkah, (4) selama sepuluh tahun diberlakukan gencatan senjata antara masyarakat Madinah dan Makkah, dan (5) tiap Kabilah yang ingin masuk kedalam persekutuan kaum Quraisy atau kaum Muslimin,bebas melakukannya tanpa mendapat rintangan. Kediaan orang-orang Makkah untuk berunding dan membuat perjanjian dengan kaum Muslimin itu benar-benar nerupakan kemenangan diplomatic yang besar bagi umat Islam. Dengan perjanjian ini, harapan untuk mengambila alih Ka’bah dan menguasai Ka’bah sudah semakin terbuka. Nabi memang sudah sejak lama berusaha merebut dan menguasai Makkah agar dapat menyiarkan Islam kedaerah-daerah lain. Ini merupakan target utama beliau. Ada dua faktor pokok yang mendorong kebijaksanaan ini: pertama, Makkah adalah pusat keagamaan bangsa Arab dan melalui konsilidasi bangsa Arab dalam Islam, Islam bisa tersebar keluar.Kedua, apabila suku nabi sendiri dapat diislamkan, Islam akan memperoleh dukungan yang kuat karena orang-orang Quraisy mempunyai kekuasaan dan pengaruh yang besar. Setahun kemudian, ibadah haji ditunaikan sesuai rencana. Banyak orang Quraisy yang masuk Islam setelah menyaksikan kemajuan-kemajuan yang dicapai oleh masyarakat Islam Madinah.
Gencatan senjata telah memberi kesempatan kepada nabi untuk menoleh berbagai negeri lain sambil memikirkan bagaimana cara mengislamkan mereka. Salah satu cara yang ditempuh nabi adalah mengirim utusan dan surat kepada kepala-kepala Negara dan pemerintahan. Diantara raja-raja yang dikirimi surat ialah raja Ghassan, Masir, Abesinia, Persia, dan Romawi. Namun tak seorang pun yang masuk Islam. Ada yang menolak dengan baik dan simpati, tetapi ada juga yang menolak dengan kasar, seperti yang diperlihatkan oleh raja Ghassan.
Utusan yang dikirim nabi dibunuh dengan kejam oleh raja Ghassan. Untuk membalas perlakuan ini ,nabi mengirim perang sebanyak 3000 orang. Peperangan terjadi di Mu’tah, sebelah utara jazirah Arab. Pasukan Islam mendapat kesulitan menghadapi tentara Ghassan yang mendapat bantuan dari Romawi. Beberapa pahlawan gugur melawan pasukan berkekuatan ratusan ribu orang itu. Melihat kenyataan yang tidak berimbang ini, Khalid ibn Walid, yang sudah masuk Islam, mengambil alih komando dan memerintahkan pasukan untuk menarik diri dan kembali ke Madinah.
Selama dua tahun perjanjian Hudaibiyah berlangsung, dakwah Islam sudah menjangkau seluruh jazirah Arab, termasuk suku-suku paling selatan, menggabungkan diri dlam Islam. Hal ini membuat orang-orang Makkah merasa terpojok. Perjanjian Hudaibiyah ternyata menjadi senjata bagi umat Islam untuk memperkuat dirinya. Oleh karena itu secara sepihak orang-orang kafir Quraisy membatalkan perjanjian tersebut. Melihat kenyataan ini, Rasulullah segera bertolak ke Makkah dengan sepuluh ribu orang tentara untuk melawan mereka. Nabi Muhammad tidak mengalami kesukaran apa-apa dan memasuki kota Makkah tanpa perlawanan. Beliau tampil sebagai pemenang. Patung-patung berhala diseluruh negri dihancurkan. Setelah itu, nabi berkhotbah menjanjikan ampunan Tuhan terhadap kafir Quraisy. Sesudah khotbah disampaikan, mereka dating berbondong-bondong memeluk agama Islam. Sejak itu, makkah berada dibawah kekuasaan nabi.
  1. Haji Wada’
Dalam kesempatan ibadah haji yang terakhir, haji wada’ tahun 10 Hijriah (631 M), nabi Muhammad menyampaikan khotbahnya yang sangat bersejarah. Isi khotbah itu antara lain; larangan menumpahkan darah kecuali dengan yang Haq dan larangan mengambil harta orang lain dengan yang batil, karena nyawa dan harta benda adalah suci; larangan riba dan larangan menganiaya; perintah untuk memperlakukan istri dengan baik dan lemah lembut serta menjauhi dosa; semua pertengkaran antara mereka di zaman jahiliah harus saling memaafkan; balas dendam dengan tebusa darah sebagaimana opada zaman jahiliah harus dihapuskan; dan yang terpenting adalah umat Islam harus selalu berpegang teguh pada Al qur’an dan sunah nabi. Isi khotbah ini merupakan prinsip-prinsip yang mendasari gerakan Islam.
Setelah itu beliau kembali ke madinah. Beliau mengatur organisasi masyarakat kabilah yang telah memeluk Islam. Petugas keamanan dan para da’i di kirim keberbagai daerah dan kabilah untuk mengajarkan Islam, mengatur peradilan dan memungut zakat. Dua bulan setelah itu, nabi menderita sakit demam. Tenaga nya dengan cepat berkurang. Pada hari Senin tanggal 12 Rabiul Awwal 11 H/ 8 Juni 632  Nabi Muhammad Saw wafat di rumah istrinya Aisyah.
Dalam perjalanan sejarah nabi, dapat disimpulkan bahwa Nabi Muhammad Saw, disamping beliau sebagai pemimpin agama, juga sebagai seorang negarawan, pemimpin politik, dan administrasi yang cakap. Hanya dalam waktu sebelas tahun menjadi politik, beliau berhasil menundukkan seluruh jazirah Arabia dalam kekuasaannya. 
Rangkuman.
    • Dakwah rasulullah di Madinah dilakukan selama sepuluh tahun. dakwah yang ditujukan kepada umat Islam dan umat yang belum masuk Islam. Hijrah rasulullah ke Madinah merupakan babak batu dalam perkembangan Islam, dalam berdakwawh di Madinah Rasulullah menggunakan strategi yang berbeda dengan dakwah nya di Mekkah, strategi yang beliau gunakan dalam berdakwah di Madinah adalah membangun masjid dengan menjadikannya sebagi pusat kegiatan bagi umat muslimin, mempersaudarakan antar kaum muhajirin dan anshar, meletakan dasar-dasar politik, ekonomi yang islami, membuat perjanjian dengan umat non muslim dan juga dibuatnya dustur (undang-undang) dalam hal ini kita kenal ndengan piagam Madinah yang mengatur aspek kehidupan rakyat Madinah.
    • Dalam berdakwah di Madinah nabi Muhammad beserta pengikutnya mendapatkan rintangan yang banyak membawa hikmah yang besar, diantaranya adalah terjadinya perang Badar, dalam peperangan ini Islam mengalami kemenangan dan menjadi peperangan yang menentukan bagi umat muslimin, perang Uhud, dimana dalam peperangan ini umat Islam mengalami kekalahan akibat dari sebagian pasukan muslim yang tidak amanah, kemudian perang Khandak dengan strategi perang membuat parit atas usulan Salman al Farisi.
    • Jika diperhatikan dengan jeli dan detail perjanjian Hudaibiyah membawa kebaikan yangdemikian besar bagi umat muslim, diantaranya adalah orang-orang Quraisy mengakui eksistensi kaum muslimin, banyak orang yang berbondong-bondong masuk Islam setelah perjanjian ini.
    • Sebelum Nabi Muhammad wafat beliau sempat melaksanaka haji wada’ dengan berkhotbah di hadapan pengikutnya yaitu menyeru kepada prinsip kemanusiaan, keadilan ekonomi, kebajikan, solidaritas dan yang terpenting adalah umat islam harus perpegang teguh pada Al qur’an dan sunah nabi.

Tugas rangkum

Jumat, 08 Mei 2020

Materi PAI kls XI perkembangan Islam masa modern

PERKEMBANGAN ISLAM PADA MASA MODERN


A.       Sekilas Tentang Dunia Islam Pada Masa Modern
Masa pembaharuan (Modern) bagi dunia islam adalah masa yang dimula dar tahun 1800M sampai sekarang. Masa pembaharuan ditandai dengan adanya kesadaran  umat islam terhadap kelemahan dirinya dan adanya dorongan untuk memperoleh kemajuan dalam berbagai bidang, khususnya dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi.
Pada awal masa pembaharuan , kondisi islam secara politis berbeda di bawah penetrasi kolonialisme. Baru pada pertengahan abad ke-20 M dunia islam bangkit memerdekakan negaranya dari penjajahan bangsa barat (Eropa).
Diantara Negara-negara islam atau Negara-negara penduduk mayoritas umat islam, yang memerdekakan dirinya dar penjajahan seperti:
         I.            Indonesia, memperoleh kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus 1947.
       II.            Pakistan pada tanggal 15 Agustus 1947.
     III.            Mesir secara pormal memperoleh kemerdekaan dari Inggris tahun 1922 M. namun mesir baru merasa benar-benar merdeka pada tanggal 23 Juli 1952. yakni setelah jamal Abdul Nasir menjadi penguasa. Karena dapat menggulingkan raja Faruq yang dalam masa pemerintahannya pengaruh inggris sangat besar.
     IV.            Irak merdeka secara pormal dari penjajah inggris tahun 1932M, tetapi sebenarnya baru benar-benar merdeka tahun 1958M,.
       V.            Syira dan Libanon merdeka dari penjajah prancis tahun 1946M.
     VI.            Beberapa Negara di Afrika merdeka dar Negara prancis, seperti Lybia tahun 1951M, Sudan dan maroko tahun 1956M, dan Aljazair tahun 1962M.
   VII.            Di Asia tenggara Negara-negara yang berpenduduk mayoritas Islam, yang merdeka dari penjajah inggris adalah Malaysia tahun 1957 M, dan Brunei Darussalam tahun 1984 M.
 VIII.            Di Asia Tengah, Negara-negara yang merdeka dari Uni Soviet tahun 1992M. adalahUzbekistan, Kirghstan, Kazakhtan, danAzerbaijan. Sedangkan Bosnia merdeka dar penjajah Yogoslavia juga tahun 1992 M.









B.       PERKEMBANGAN AJARAN ISLAM PADA MASA MODERN
Menjelang dan pada masa awal-awal pembaharuan yaitu sebelum dan sesudah tahun 1800M. umat islam diberbagai Negara telah menyimpang dari ajaran islam yang bersumber kepada Al-Qur’an dan Hadis. Penyimpangan itu tedapat dalam hal:
1.         Ajaran Islam tentang ketauhidan telah tercampur dengan kemaksatan.hal n ditandai dengan banyaknya umat Ialam yang selain menyembah Allah SWT juga menyembah makam yang dianggap keramat dan meminta tolong dalam urusan gaib kepada dukun-dukun dan orang yang dianggap sakti. Selain itu juga kelompok umat Islam yang mengkulcuskan dan beranggapan  bahwa sultan adalah orang suci yang segala perintahnya di taat.
2.        Adanya kelompok umat Islam yang selama hidup didunia ini hanya mementngkan urusan akhirat dan meninggalkan dunia. Mereka beranggapan bahwa memiliki harta benda yang banyak, kedudukan yang tinggi, dan Ilmu tentang pengetahuan dunia adalah tdak perlu. Karena hdup ddunia ini cumin sebentar dan sementara, sedangkan hidup di akhirat bersifat kekel dan abadi. Selan itu, banyak umat Islam yang menganut paham fatalisme, yaitu paham yang mengharuskan berserah dir kepada nasib dan tdak perlu berikhtiar, karena hidup manusia dikuasai dan dikendalikan oleh nasib.

Penympangan- penympangan  umat slam terhadap ajaran agamanya seperti tersebut, mendorong lahrnya para tokoh pembaharu, yang berusaha menyadarkan umat islam agar kembali kepada ajaran Islam yang benar, yang bersumber kepada Al-Qur’an dan As-Sunnah (hadis). Tokoh-tokoh pembaharu yang dimaksud antara lain:
·         Muhammad bin Abdul Wahhab lahir di Nejd (Arab Saudi) pada tahun 1115 H (1703 M) dan wafat di Daryah tahun 1201H (1787M). Muhammad bin Abdul Wahhap adalah seorang ulama besar yang froduktif, karena buku-buku karangannya tentang Islam, memcapai puluhan judul. Diantara buku-bukunya berjudul “ Kitap At-Tauhid “ yang isinya antara lain tentang pemberantasan syrk, khurafat, dan bd’ah yang terdapat dkalangan umat Islam dan mengajak umat Islam agar kembali kepada ajaran tauhid yang murni. Para pengkut Muhammad bin Abdul Wahhap menamakan kelompoknya denggan “Al-Muwahhidun” atau “Al- Muslimun” yang artinya kelompok yang berusaha mengesahkan Allah SWT semurni-murninya. Gerakan pemurnian ajaran Islam yang dilakukan oleh para pengkut Muahammad bin Abdul Wahhap ini dinamakan juga gerakan “Wahabi”.
·         Rafa’ah Badawi Rafi’ At-Tahtawi, atau At- Tahtaw. Lahir da tahta pada tahun 1801 M dan mennggal di mesir. Pemikrannya yang berkaitan dengan ajran Islam, antara lain, beliau menyuruh agar umat islam dalam hdup didunia ini tdak hanya mementingkan urusan akhirat. Tetapi juga harus mementingkan urusan dunia, agar umat Islam tdak djajah oleh bangsa lain.
·         Jamaluddin Al-Afghani, lahir di Asadabad tahun 1838M dan wafat di Istanbul tahun 1897M. di antara pembaharuan yang muncul kan beliau adalah:
1.         agar kejayaan umat Islam dapat diraih kembali dan mamapu menghadapi dunia modern, umat slam harus kmbali kepada ajaran agamanya yang murni dan harus memaham Islam dengan rasio dan kebebasan.
2.        Jamaluddin mengngnkan agar kaum wanta juga meraih kemajuan dan bekerja sama dengan pra untuk mewujudkan masyarakat Islam yang dinamis dan maju.
3.        Kepemimpinan otokrasi hendaknya diubah menjadi demokrasi. Menurut pendapatnya, Islam menghendaki pemerintahan repoblik yang didalamnya terdapat kebebasan memukakan pendapat dan kewajban Negara untuk tunduk kepada undang-undang.
4.        Ajarannya tentang Pan-Islamisme yakni persatuan dan kerjasama seluruh umat islam harus diwujudkan. Karena persatuan dan kerja sama seluruh umat Islam sangat pentng dan diatas segalanya.
Pada masa pembaharuan jumlah penduduk beragama Islam berkembang terus kepelosok dunia. Penduduk muslim terbanyak berada dibenua Asiadan Afrika. Mengacu kepada penduduk tahun 1991M Negara-negara yang penduduk muslimnya lebh dari 90% adalah Mauritania, sahara barat, maroko, aljazair, Tunisia, libia, mesir, Somalia, turki, irak, yordania, arab Saudi, yaman, oman, Qatar, Bahrain, iran, afganisthan,dan Pakistan.
Sedangkan Negara-negara yang jujmlah umat Islamnya mencapai 50-90% adalah Tanzania (Afrika), turkemenistan, Uzbekistan, krighistan, Tazikistan, bagladesh, Malaysia Singapura, Indonesia, Brunei, difilipina. Negara-negara yang umat Islamnya 10-50% antara lain seperti Guinea(Afrka), Albania, Suriah, India, Cina, dan Myanmar.
Untuk mengikat Negara-negara Islam di dunia, pada nbulan Zulhijjah tahun 1381 H (mei 1962), telah didrikan Rabithah Al-Alam Al- Islami ( muslim warld league atau lga duna Islam) sebuah organsasi Islam internasiaonal non pemerintah yang tidak berpihak kepada suatu partai atau golongan dan mewakli umat Islam sedunia. Ligas duna Islam ini berkantor pusat di Mekah (Saudi Arabia), sedangkan kantor perwaklannya tersebat di seluruh duna, seperti Indonesa, Amerika, Kanada, Denmark, Malaysia, dan Prancis.
Dibenua Eropa, dalam Conference of Islamc Cultural Centre and Organization. Of Europe(konferensi pusat kebudayaan dan organsasi Islam eropa). Di Lanon pada bulan Mei 1973, dengan dprakasai oleh secretariat Islam di Jeddah telah ddrkan dewan Islam Eropa, yang bertujuan untuk mengorgansr dan memajukan  usaha-usah dakwah Islamah.



C.       PERKEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN PADA MASA  MODERN
Pada masa pembaharuan, perkembangan ilmu pemgetahuan mengalam kemajuan. Hal ini dapat dlihat diberbagai Negara, seperti Turki, India dan Mesir. Sultan Muhammad II (1785-1839 M) dari kesultanan Turki Usmani, melakukan berbagai usaha agar umat Islam dinegaranya dapat menguasai Ilmu pengetahuan dan teknologi. Usah-usaha tersebut seperti:
1.         melakukan modernsasi dibdang penddkan dan pengajaran, dengan memasukan kurkulum pengetahuan umum kepada lembaga-lembaga Islam (madrasah).
2.        mendirkan lembaga penddkan “Mektebi Ma’arif”, untuk mencetak tenagah-tenaga asli dibdang administrasi, juga membangun lembaga “Mektebi Ulumi Edebiyet”, untuk menyediakan tenaga-tenaga ahli dibdang penterjamaah.
3.        mendrkan perguruan-perguruan tngg dibidang kedokteran, milter, dan teknologi.
Setelah kesultanan Turki dihapuskan pda tanggal 1 November 1923M, dan Turk diproklamirkan sebagai Negara berbentuk repoblik dengan presden pertamanya Mustafa kemal At-Turk, pendri Turk modern (1881-1938 M), maka kemajuan turk dbdang pengetahuan dan teknolog terus mengembang.  Di India ketika dijajah Inggris,  telah bermunculan para cendikawan muslim berpikran modern, yang melakukan usaha-usaha agar umat Islam mapu menguasai Ilmu pengetahuan dan teknologi., sehngga dapat melepasan diri dari belenggu penjajah. Parta cendkawan dimaksud deperti Syah Waliyullah (1730-1762 M), Muhammad Iqbal (1873-1938M), Sayid Ahmad Khan (1817-1898M), Sayid Amir Ali (1849-1928 M), Muhammad Ali Jannah (1876-1948M), dan Abdul Kalam Azad (1888-1956 M).
    Diantara cendekiawan tersebut yang besar jasanya tehadap umat Islam di India adalah Sayid Ahmad Khan.

Setelah Inda dan Pakstan merdeka dari Inggris pada tahun 1947M, Umat Islam terbagi dua, ada yang masuk ke Repoblik Islam Pakstan dan juga ada yang tetap di India sekitar 40 juta jiwa. Umat Islam di dua Negara tersebut terus berusaha meningkatkan Ilmu pengetahuan dan teknologi, agar kualitas hidup mereka menngkat kearah yang lebih maju.
Pada masa pembaharuan, terutama setelah ekspansi Napoleon ke Mesir (1798M) umat Islam Mesir, Khususnya para penguassa dan kaum cendekiawannya menyadari akan keterbelakangan mereka dalam urusan dunia jika dibandingkan dengan bangsa-bangsa Eropa. Oleh karena itu, mereka melakukan berbagai usaha agar menguasa berbagai ilmu pengetahuan dan teknologi yang telah dmiliki oleh bangsa-bangsa Eropa.
         Muhammad Ali, penguasa Mesir tahun 1805-1849 M, mengirim para mahasiswa untuk mempelajari ilmu pengetahuan dan teknologi ke Prancis. Setelah kembali ke Mesir, mereka mengajar dberbagai perguruan tinggi, terutama di Universitas Al-Azhar. Karena yang belajar di Universitas Al-Azhar ini bukan para mahasiswa Islam dari Mesir, tetapi maha siswa dari berbaga Negara dan wilayahIslam. Ilmu pengetahuan dan teknologi yang dajarakan Universitas Al-Azhar, in pun dengan cepat menyebar keseluruh dunia Islam. Selan Unverstas Al-Azhar telah didirikan Unverstar-Universitas lain yang didalamnya terdapat berbaga Fakultas seperti: Kedokteran, Farmasi, Teknik, pertania, Perdagangan, Hukum, dan Sastra. Universitas yang dmaksud adalah Universitas Iskandariyah di kotaIskandariyah, Universitas Ainusyams (1950 M), dan Universitas Amerka yang bernama “The AmericanUniversity in Cairo (AUC), yng didrikan bagi orang Mesir dengan tenaga pengajar dar Amerika.

D.      PERKEMBANGAN BUDAYA ISLAM PADA MASA MODERN
Kebudayaan umat Islam pada masa pembaharuan berkembang kearah yang lebih maju. Hal ini dapat dpelajari dari berbagai Negara Islam atau Negara yang berpenduduk mayoritas umat Islam. Seperti Saudi Arabia, Mesir, Irak, Iran,Kuwait, Pakstan, Malaysia, Brunei, dan Indonesia.
·         Arsitektur
Arsitektur ada yang berfungsi melayani keagamaan, seperti Msjid, makam, Madrasah, dan ada pula yang berfungsi melayani kepentingan sekuler, seperti Istana, benteng, pasar, caravan serai (sejenis hotel), jalan-jalan raya, rel-rel kereta api, dan banyak lagi lainnya.Setelah ditemukannya lading minyak pada tahun 1933, Saudi Arabia tdak lagi sebagai Negara miskn tetap temasuk salah satu Negara kaya. Dengan kekayaannya yang melimpah, Saudi Arabia banyak membangun jalanraya antar kota, jalan kereta api antar kota Riyad dengan kota Pelabuhan Ad-Dammam dip anta teuk Persia. Juga membangun Maskapai penerbangan Internasional ( Saudi Arabia Air Lines) di Jeddah, Zahran, dan Riyad. Dibidang perhotelan telah dbangun hotel-hotel mewah bertaraf Internasional. Antara lain terdapat disekitar Masjidil Haram Mekah dan Masjidil Nabawi Madinah.Masjidil Haram artinya masjid yang dihormati atau dimuliakan. Masjid ini berbentuk empat persegi terletak ditengah- tengah kota Mekah, serta merupakan masjid tertua di dunia. Ditengah-tengah masjid itu terdapat Ka’bah, yang juga disebutBaitullah (Rumah Allah) dan Baitul Atiq (Rumah Kemerdekaan), yagn telah diterapkan oleh Allah SWT sebagai kiblat umat Islam dseluruh dunia dalam mengerjakan salat. Selain itu terdapat pula HajarAswad ( batu hitam yang terletak didinding Ka’bah), makam Ibrahim, Hijr Ismail, dan sumur Zamzam yang terletak tdak jauh dar Ka’bah.Keadaan Masjdil Haram pada masa Nabi Muhammad SAW masih hdup, dengan keadaaan Msjdil Haram sekarang jauh berbeda. Pada masa Nabi SAW masih hdup, keadaan Masjidil Haram tdak begitu luas dan bersifat sederahan. Sekarang ini, keadaan Masjidil Haram sangat luas dan merupakanbangunan yang begitu indah dan megah. masjdilHaram saat in berlantai empat yang untuk naik dari lanta dasar kelanta atasnya sudah dsedakan escalator.Masjid Nabawi adalah sebuah masjid yang megah dan indah juga sangat luas. Kalu pada masa Nabi Muhammad SAW luas masjid Nabawi sekitar 2.500 m persegi, kini luasnya menjadi sektar 165.000 m persegi (luas seluruh kota Madinah pada masa Rasulullah SAW). Hal in mengakibatkan makam Nabi Muhammad SAW, Abu Bakar r.a., dan Umar bin KHaththab r.a yagndulu berada diluar masjid sekarang berada didalam amsjid. Demikan pula tempat pemakamman umum (maqbarah) bagi yang dulu berada dpinggir kota Madinah, sekarang berda di samping /dipnggr halaman masjd.Masjid Nabawi semakn indah dan megah dengan adanya sepuluh buah menara yang menjulung tnggi, 95 buah pintu Masjid yang lebar dan indah, juga kubah masjid yang dapat terbuka dan tertutup.Selain tu, pada atap masjd Nabawi bagan belakang yaitu diatas pintu Al-Majidi dari sebelah barat memanjang kearah timur, telah dibangun tingkat dua yang dimanfaatkan untuk perkotaaan, perpustakaan, gudang, peralatan, dan selabihnya digunakan sepagai tempat salat. Apabila jamaah dlantai bawah terlalu padat. Perlu pula dketahui bahwa seluruh ruangan dari lantai bawah (dasar) Masjid Nabawi sekarang n memakai pendngin ruangan (AC).Arstektur yang berfungsi untuk melayani kepentingan agama dan kepentngan sekuler, selain terdapat di Saudi Araba, juga terdapat dinegara lain, terutama di Negara yang berkependudukan mayoritas Islam. Misalnya di Turki, sekarang ini memiliki tidak kurang dari 62.000 masjid dan pembangunan mencapai 1.500 buah per tahun. Selan itu, telah dibangun lebih dari 2.000 unit sekolah Al-Qur’an.
Di Iran ketika Dinasti Qatar berkuasa (pada tahun 1794-1925) telah dibangun kota Teheran sebagai bukota Iran (dibangun pada abad ke-18 M). perkembangan kota ini sangat pesat, terutama pada masa kekuasaan Dinasti Paahlevi (1925-1979). Sekarang in teheran meupakan salah satu kotaterbesar di Asia. Bangunan artektur peninggalan Dnasti Qatar antara lain:
                                 i.            Istana Niavarand, tempat kediaman Syah Muhammad Reza Pahlevi dan keluargannya.
                                ii.            Pekuburan Behesyti Zahra’ (bahasa Persiayang artinya taman Zahra, putri  Rasulullah SAW). Pekuburan ini tepat dimakamkannya puluhanribu syuhada (pahlawan) Revolusi Islam. Di pekuburan ini juga dmakamkan pemimpin Revolusi Islam Ayatullah Khomaeni (wafat 1989 M).
Pada masa pembaharuan di Irak, selain terdapat arsitektur yang berfungsi melayani keagamaan, seperti masjd, madrasah, dan makam ,juga arsitektur yang melayani kepentingan sekuler misalnya bangunan-bangunan industri, jalan kereta api yang menghubungkan Basrah dan Bagdad, jalan-jalan raya yang beraspal antarkota, dua bandara Internasional di Basrah dan Bagdad, serta dua pelabuhan Internasional di Basrah dan Um Al-Qasar.



·         Sastra
Pada masa pembaharuan telah muncul para sastrawan yang karya-karya sastrannya bersifat Islami diberbagai Negara, misalnya:
         i.            seorang sastrawan dan pemikir besar, menjelang abad ke-20 telah lahir di Pakistan(1877-1938) yang bernama Muhammad Iqbal.Beliau telah mengungkapkan filsafatnya dalam bentuk puisi dengan menggunakan bahsa Urdu dan persa. Dar karya puisinya, yang penting adalah Asrari Khudi, disamping karya filsafatnya yang berjudul “The Reconstruction of Religious Thoughs in Islam” (kedua buku ini sudah diterjemaahkan dan diterbitkan dalam bahsa Indonesia). Beliau juga telah menulis beberapa prosanya dalam bahasa Inggris dan arab.
        ii.            Mustafa Lutfi Al-Manfaluti (1876-1926) seorang sastrawan dan ulama Al-Azhar (Mesir) termasuk pengarang cerita pendek bergaya semi klasik dan semi modern.
      iii.            D.r Muhammad Husain Haekal (1888-1956) pengarang mesir terkenal, yang telah menulisHayatu Muhammad (Sejarah Hidup Nabi Muhammad SAW, telah terbit dalam terjemaah bahasa Indonesia) adalah juga seorang sastrawan dan dianggap perintis karya sastra modern setelah novelnya yang berjudul  Zainabterbit tahun 1914. beliau juga banyak menulis kritik sastra dan cerita pendek.
       iv.            Jamil Siqdi Az-Zahawi (1863-1936) di Irak terkenal sebagai perintis sajak modern dan seoran penyair tua yang bernada keras dan dikenal sebagai pembela hak-hak wanita bersama-sama dengan Ma’ruf Ar-Rasafi (1877-1945).
        v.            Abdus Salam Al- Ujaili (lahir 1918)adalah seorang satrawan di Suriah dan juga seorang Dokter medis, aktif dalam penulisan novel dan cerita pendek.
       vi.            Peranan perempuan dalam perkembangan sastra modern ternyata tidak banyak. Dari yang sedikit itu misalnya  Binti Syati’ yang sebenarnya bernama Aisyah Abdurrahman. Beliau meraih gelar dokter dalam sastra kelasik, terkenal sebagai sastrawati, wartawati dan editor harian Al-Ahram Mesir. Selain itu, beliau banyak menekuni Al-Qur’an, lalu menulis tapsir Al-Qur’an dari segi sastra. Sastra lain seperti Fatwa Tawqan dan Nazek Al-Malaikah (palestina), serta Layla Ba’albaki (Lebanon).

·         Kaligrafi
Kata kaligrafi berasal dari bahasa Yunani : kaligrafia atau kaligrafhos. Kallos berarti indah dan grapho berarti tulisan. Jadi, kaligrafi adalah tulisan (aksara) indah yang mempunya nilai estetis. Dalam bahasa arab kalgrafi disebut khatt, yang dalam pengertian sehari-hari berarti tulisan indah yang memliki nilai estetis.Kaligrafi (khatt) merupakan satu-satunya seni Islam, yang murn dihasilkan oleh orang Islam, berbeda dengan seni Islam lainnya seperti seni lukis, dan ragam hias yng terpengaruh unsure non Islam.Kaligrafi terdiri dar berbagai macam gaya antara lain enam macam gaya yang dsebut Al-Aqlam as-Sittah (The Six Handsl Styles).Seni kaligrafi berkembang sadangat cepat keseluruh pelosok dunia, khususnya kenegara-negara yang penduduknya mayoritas umat Islam seperti Indonesa.Seni kalaigrafi digunakan sebagai hiasan di masjid-masjid, penyekat ruangan, hasan dinding rumah, kotak penyimpanan periasan, alat-alat rumah tangga dan lain-lan. Meda yang digunakan pun beragam-ragam yakn dari kertas, kan, kulit, kaca, emas, perak, tembaga, kayu dan keramik.
 Perhatian umat Islam Indonesia terhadap seni kaligrafi cukup bagus, hal ini ditandai antara lain:
·         Diadakan pameran lukisan kaligrafi bertaraf nasional, yakn pada acar MTQ Nasional XI di semaran (1979), pada Muktamar pertama Media Massa Islam sedunia di Jakarta (1980),pada MTQ Nsional XII di Band Aceh (1981),dan pada pameran kaligrafi Islam di Balai Budaya Jakarta dalam rangka menyambut tahun baru Hijriah 1405 (1984).

·         Diselenggarakannya Musabaqah Khatt Indah Al-Qur’an (MKQ) dalam setap MTQ. MKQ mulai diselenggarakan pada MTQ Nasional XII di Banda Aceh (1981) dan MTQ Nasional XIII di Padang (1983)