Jumat, 27 November 2020

Materi PAI XII kerja keras dan tanggung jawab

 Assalamualaikum anak 2 abi semua mudah2an dlm keadaan sehat walafiat hari ini ,

Pertemuan ke 2  KD 3.2 4.2

Materi bekerja keras dan tanggung jawab , maka silahkan fahami materi dibawah ini ya:

Nilai-Nilai Positif Dari Kerja Keras 

Dalam Fenomena Kehidupan Kerja keras, selain memiliki peranan penting bagi kehidupan manusia, juga mengandung nilai-nilai positif yang dapat mendatangkan manfaat bagi pelakunya. Di antara nilai-nilai positif kerja keras adalah sebagai berikut:  

a. Memiliki keimanan yang kuat dalam hati, sehingga tidak mudah tergoda oleh bisikan dan rayuan setan, ketika menjalankan suatu pekerjaan.  

b. Memiliki kesabaran yang kuat sehingga tidak tergesa-gesa. Tergesa-gesa merupakan perbuatan setan yang harus dihindari. Selain itu, setiap pekerjaan memerlukan ketekunan dan ketelitian, agar mendapatkan hasil yang baik.

  c. Memiliki keyakinan dalam hati bahwa bekerja yang baik sesuai ajaran Islam termasuk ibadah, yang kelak akan mendapat pahala dari Allah SWT.  d. Senantiasa berusaha sebisa mungkin agar pekerjaan tidak akan menyimpang dari ajaran islam, sehingga selain mendapatkan hasil yang bagus juga tidak melanggar aturan agama. 

 e. Selalu waspada dan bersikap hati-hati dalam bekerja, agar tidak mendatangkan kerugian, baik  bagi diri sendiri maupun orang lain.

 E. Perilaku yang Mencerminkan Orang yang Bekerja Keras Setiap Muslim yang beriman, hendaknya berusaha membiasakan diri bersikap perilaku kerja keras. Sebagaimana diketahui, Islam telah mengajarkan kepada umatnya agar mau bekerja keras dalam meraih kebahagiaan hidup, baik di dunia maupun di akhirat dan berusaha membiasakan diri bersikap perilaku kerja keras dalam hidupnya sehari-hari.  Untuk dapat membiasakan diri bersikap perilaku kerja keras, ada baiknya diperhatikan terlebih dahulu beberapa hal berikut ini.  

a. Biasakan bergaul dengan orang-orang yang mempunyai perilaku kerja keras. Sebaliknya, hindari pergaulan dengan mereka yang memiliki perilaku pemalas dan penghayal berat. 

 b. Selalu ingat dan berpegang teguh pada aturan tata cara bekerja yang baik menurut ajaran Islam, agar dalam melakukan suatu pekerjaan tidak menyimpang atau melanggar ketentuan agama.  

c. Biasakan bersikap terbuka akan masukan, kritikan, teguran atau nasihat dari pihak manapun yang tujuannya baik, terutama yang mengingatkan kita ketika lupa atau salah. 

 d. Selalu menjaga diri dari sikap perilaku tercela, baik ketika bekerja maupun di luar waktu bekerja, sehingga akhlak seorang beriman akan tetap terjaga dari perbuatan keji dan mungkar. 

 e. Selalu bersedia mengingatkan orang lain yang sedang lupa atau salah melanggar aturan bekerja, seraya melakukannya dengan cara-cara yang santun dan terhormat.  

f. Panjatkan doa kepada Allah SWT agar diberi kekuatan dapat bersikap perilaku kerja keras dalam menjalani kehidupan. Sebab tidak ada kebahagiaan yang dating dari langit tanpa ada usaha dan kerja keras.  

g. Mulailah membiasakan diri bersikap perilaku kerja keras dari sekarang, agar kelak setelah dewasa menjadi orang yang sukses.  

F. Hikmah Bekerja Keras  Allah SWT memerintahkan supaya kita bekerja keras karena banyak himah dan manfaatnya, baik bagi orang yang bekera keras maupun terhadap lingkungannya. Di antara hikmah bekerja keras tersebut adalah sebagai berikut:  

1. Mengembangkan potensi diri, baik berupa bakat, minat, pengetahuan, maupun keterampilan.  2.  Membentuk pribadi yang bertanggung jawab dan disiplin.  3. Mengangkat harkat martabat dirinya baik sebagai makhluk individu maupun sebagai anggota masyarakat.  4. Meningkatkan taraf hidup orang banyak serta meningkatkan kesejahteraan.  5.  Kebutuhan hidup diri dan keluarga terpenuhi.  6. Mampu hidup layak.  7. Sukses meraih cita-cita  8. Mendapat pahala dari Allah, karena bekerja keras karena Allah merupakan bagian dari ibadah  

Baik setelah kalian fahami nanti ada pertanyaan Abi ya & jawab nya di email Abi yahyaabizahra@gmail.com/WA & jangan lupa beri komentar di blog Abi ya  

Kamis, 26 November 2020

Materi PAI XII kerja keras dan tanggung jawab

 Assalamualaikum anak 2 abi semua mudah2an dlm keadaan sehat walafiat hari ini ,

Pertemuan ke 2  KD 3.2 4.2

Materi bekerja keras dan tanggung jawab , maka silahkan fahami materi dibawah ini ya:

Nilai-Nilai Positif Dari Kerja Keras 

Dalam Fenomena Kehidupan Kerja keras, selain memiliki peranan penting bagi kehidupan manusia, juga mengandung nilai-nilai positif yang dapat mendatangkan manfaat bagi pelakunya. Di antara nilai-nilai positif kerja keras adalah sebagai berikut:  

a. Memiliki keimanan yang kuat dalam hati, sehingga tidak mudah tergoda oleh bisikan dan rayuan setan, ketika menjalankan suatu pekerjaan.  

b. Memiliki kesabaran yang kuat sehingga tidak tergesa-gesa. Tergesa-gesa merupakan perbuatan setan yang harus dihindari. Selain itu, setiap pekerjaan memerlukan ketekunan dan ketelitian, agar mendapatkan hasil yang baik.

  c. Memiliki keyakinan dalam hati bahwa bekerja yang baik sesuai ajaran Islam termasuk ibadah, yang kelak akan mendapat pahala dari Allah SWT.  d. Senantiasa berusaha sebisa mungkin agar pekerjaan tidak akan menyimpang dari ajaran islam, sehingga selain mendapatkan hasil yang bagus juga tidak melanggar aturan agama. 

 e. Selalu waspada dan bersikap hati-hati dalam bekerja, agar tidak mendatangkan kerugian, baik  bagi diri sendiri maupun orang lain.

 E. Perilaku yang Mencerminkan Orang yang Bekerja Keras Setiap Muslim yang beriman, hendaknya berusaha membiasakan diri bersikap perilaku kerja keras. Sebagaimana diketahui, Islam telah mengajarkan kepada umatnya agar mau bekerja keras dalam meraih kebahagiaan hidup, baik di dunia maupun di akhirat dan berusaha membiasakan diri bersikap perilaku kerja keras dalam hidupnya sehari-hari.  Untuk dapat membiasakan diri bersikap perilaku kerja keras, ada baiknya diperhatikan terlebih dahulu beberapa hal berikut ini.  

a. Biasakan bergaul dengan orang-orang yang mempunyai perilaku kerja keras. Sebaliknya, hindari pergaulan dengan mereka yang memiliki perilaku pemalas dan penghayal berat. 

 b. Selalu ingat dan berpegang teguh pada aturan tata cara bekerja yang baik menurut ajaran Islam, agar dalam melakukan suatu pekerjaan tidak menyimpang atau melanggar ketentuan agama.  

c. Biasakan bersikap terbuka akan masukan, kritikan, teguran atau nasihat dari pihak manapun yang tujuannya baik, terutama yang mengingatkan kita ketika lupa atau salah. 

 d. Selalu menjaga diri dari sikap perilaku tercela, baik ketika bekerja maupun di luar waktu bekerja, sehingga akhlak seorang beriman akan tetap terjaga dari perbuatan keji dan mungkar. 

 e. Selalu bersedia mengingatkan orang lain yang sedang lupa atau salah melanggar aturan bekerja, seraya melakukannya dengan cara-cara yang santun dan terhormat.  

f. Panjatkan doa kepada Allah SWT agar diberi kekuatan dapat bersikap perilaku kerja keras dalam menjalani kehidupan. Sebab tidak ada kebahagiaan yang dating dari langit tanpa ada usaha dan kerja keras.  

g. Mulailah membiasakan diri bersikap perilaku kerja keras dari sekarang, agar kelak setelah dewasa menjadi orang yang sukses.  

F. Hikmah Bekerja Keras  Allah SWT memerintahkan supaya kita bekerja keras karena banyak himah dan manfaatnya, baik bagi orang yang bekera keras maupun terhadap lingkungannya. Di antara hikmah bekerja keras tersebut adalah sebagai berikut:  

1. Mengembangkan potensi diri, baik berupa bakat, minat, pengetahuan, maupun keterampilan.  2.  Membentuk pribadi yang bertanggung jawab dan disiplin.  3. Mengangkat harkat martabat dirinya baik sebagai makhluk individu maupun sebagai anggota masyarakat.  4. Meningkatkan taraf hidup orang banyak serta meningkatkan kesejahteraan.  5.  Kebutuhan hidup diri dan keluarga terpenuhi.  6. Mampu hidup layak.  7. Sukses meraih cita-cita  8. Mendapat pahala dari Allah, karena bekerja keras karena Allah merupakan bagian dari ibadah  

Baik setelah kalian fahami nanti ada pertanyaan Abi ya & jawab nya di email Abi yahyaabizahra@gmail.com/WA & jangan lupa beri komentar di blog Abi ya  

Demikian materi PAI hari ini mudah 2 an ada manfaatnya wassalamu'alaikum wa wb

Rabu, 25 November 2020

Materi PAI kls XI IPS 1 pengurusan jenazah

 MATERI POKOK

SUB MATERI
URAIAN MATERI
I.    PERAWATAN JENAZAH
Kewajiban kaum muslimin terhadap jenazah ada empat yaitu: memandikan, mengkafani, mensolatkan dan menguburkan.  Adapun hukumnya adalah fardhu kifayah.
a.    Memandikan Mayat
Syarat jenazah yang harus dimandikan :
Ä  Mayat  itu orang muslim.
Ä  Didapati tubuhnya walaupun sedikit.
Ä  Jenazah itu bukan mati sahid.
Cara memandikan Mayat
1)    Mayat diletakkan pada tempat yang tinggi seperti balai-balai atau ranjang dan ditempat yang sunyi, tidak banyak orang masuk atau keluar.
2)    Siapkan air secukupnya. Disunatkan air dicampur dengan daun bidara atau suatu yang dapat menghilangkan daki seperti sabun. Sebagian air dicampur kapur barus untuk digunakan pada siraman terakhir nanti.
3)    Mayat diberi pakaian mandi yang tertutup aurotnya sejauh tidak menyulitkan orang yang memandikan.
4)    Mengeluarkan kotoran dari dalam perutnya serta kotoran-kotoran dibagian tubuh yang lain dengan cara yang halus dan sopan.
5)    Bersihkan mulut dan giginya, barulah dibasuh kepalanya seraya disisir rambut dan jenggotnya jika ada lalu di baringkan ke sebelah kiri untuk dibasuh sebelah kanannya, sesudah itu baringkan ke sebelah kanan untuk dibasuh sebelah kirinya. Serangkaian pekerjaan tersebut dihitung satu kali basuhan dan di-pandang cukup, namun disunahkan 3 kali atau 5 kali.
Rasulullah SAW bersabda :

عَنْ أُمِّ عَطِيَّةَ دَخَلَ عَلَيْنَ الَّنَبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمْ إِغْسِلْنَهَا ثَلاَ ثًا اَوْ خَمْسَ اَوْ أَكْثَرَ مِنْ ذَلِكَ إِنْ رَأَيْتُنَّ ذَلِكَ بِمَاءٍ وَسِدْرٍ وَاجْعَلْنَ فِى الأَ خِيْرَةِ كَا فُوْرًا (رواه البخارى ومسلم

Artinya :”Dari Ummu Atiyah ra., datang kepada kami sewaktu kami memandikan putrid beliau, kemudian beliau bersabda : mandikanlah ia 3 kali atau 5 kali atau lebih kalau kamu pandang lebih baik dari itu dengan air atau daun bidara dan basuhlah yang terakhir dengan dicampur dengan kapur barus”.(HR. Bukhori dan Muslim)

6)    Meratakan air keseluruh badan jenazah dari atas kepala sampai ke kaki.
7)    Mewudhukan jenazah.
8)    Dikeringkan dengan kain handuk

Orang yang berhak memandikan Mayat
Ø  Suami atau istri mayat dan muhrimnya.
Ø  Bila muhrimnya tidak ada, maka bisa diserahkan  kepada orang yang mengerti dan dipercaya.
Ø  Jenis kelaminnya sejenis dan jika tidak ada muhrim atau yang sejenis dengan si mayat maka boleh ditayamumkan

b.  Mengkafani  Mayat
Hukum mengkafani mayat adalah fardhu kifayah atas orang hidup.
Syarat mengkafani mayat
Ø  Sekurang-kurangnya satu lapis yang menutup seluruh tubuhnya.
Ø  Mengkafaninya sesudah dimandikan.
Ø  Diutamakan berwarna putih. Bagi laki-laki disunatkan 3 lapis yang terdiri dari kain sarung dan dua lapis yang menutup seluruh tubuhnya. Sedangkan bagi perempuan disunahkan 5 lapis yaitu : kain basahan (kain bawah), selembar kerudung (tutup kepala), selembar baju kurung dan tiga lapis yang menutup seluruh tubuh.
Cara Mengkafani mayat :
Jika mayatnya laki-laki,
Dihamparkan sehelai-sehelai dan ditaburkan di atas tiap-tiap lapis itu harum-haruman seperti kapur barus dan semacamnya, lalu mayat diletakkan di atasnya, sesudah diberi kapur barus dan sebagainya kedua tangannya disedekapkan seperti sholat, kemudian kain dibungkuskan lapis demi lapis.Pada bagian kaki, perut dan kepala diberi ikat (tali) dari kain putih.
Jika mayatnya perempuan,
Dilakukan seperti tersebut diatas hanya pada tubuh mayat dipakaikan kain basahan (kain bawah), baju dan tutup kepala (kerudung). Khusus bagi orang yang meninggal dalam keadaan ihrom haji/umroh tidak boleh diberi harum-haruman dan tutup kepala.
Yang wajib menanggung kafan
      Diambilkan dari harta si mayat
      Bila tidak meninggalkan harta warisan maka dibebankan kepada orang yang  memelihara sewaktu hidup.
      Apabila mayat tidak ada yang menanggung maka diambilkan dari baitul maal.

a.    Mensholatkan  Mayat
Sholat jenazah ialah sholat yang dikerjakan sebanyak 4 takbir dalam rangka mendo’akan orang muslim yang meninggal. Apabila jenazahnya laki-laki imam hendaklah berdiri lurus di depan kepalannya, dan apabila jenazahnya perempuan hendaklah imam menghadap setengah perut atau punggungnya. Rasulullah saw., bersabda :

قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص.م. : صَلُّوْا عَلَى مَوْتَاكُمْ (رواه إبن ماجه)
Artinya : "Bersabda Rasulullah saw., sholatlah olehmu orang-orang yang meninggal". (HR. Ibnu Majah )

Syarat sholat jenazah
a.    Semua yang menjadi  syarat sholat seperti suci dari hadats besar/kecil, menutup aurot dan lainnya.
b.    setelah jenazah itu dimandikan
c.    Jenazah diletakkan disebelah kiblat orang yang sholat kecuali bila sholat diatas kubur dan sholat ghoib.

Rukun sholat jenazah
d.    Niat
e.    Berdiri jika mampu
f.     Takbir empat kali
g.    Membaca surat Al-Fatihah
h.    Membaca sholawat Nabi saw
i.      Mendoakan mayat setelah takbir ketiga dan ke empat
j.      Memberi salam

            Adapun do'a setelah takbir ketiga adalah sebagai berikut:
اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لَهُ(هَا) وَارْ حَمْهُ(هَا) وَعَا فِهِ(هَا) وَعْفُ عَنْهُ(هَا) وَاَكْرِمْ نُزُ لَهُ(هَا) وَوَسِّعْ مَدْ خَلَهُ(هَا) وَاغْسِلْهُ(هَا) بِمَاءٍ وَثَلْجٍ وَنَقِّهِ مِنَ الْخَطَايَا كَمَا يُنَقَّ الثَّوْبُ الْأَبْيَضُ مِنَ الدَّ نَسِ وَاَبْدِ لْهُ(هَا) دَارًا خَيْرًا مِنْ دَارِهِ(هَا) وَاَهْلاً خَيْرًا مِنْ اَهْلِهِ(هَا) وَزَوْجًا خَيْرًا مِنْ زَوْ جِهِ(هَا) وَقِهِ فِتْنَةَ الْقَبْرِ وَعَذَا بَهُ(هَا) (روه مسلم)
               Artinya : Ya Allah, anugerahilah ia ampunan dan rahmatilah dia, bebaskanlah dia dan maafkanlah, dan muliakanlah kedatangannya, lapangkanlah tempat masuknya, dan sucikanlah ia dengan air dan salju, dan bersihkanlah ia dari kesalahannya sebagaimana kain putih yang dibersihkan dari kotoran, gantilah rumahnya lebih baik dari rumahnya yang dahulu dan gantilah ahli keluarganya dengan yang lebih baik daripada ahli keluarganya yang dahulu dan peliharalah ia dari huru hara kubur dan siksaannya.  (H.R. Muslim)

            Do'a setelah takbir keempat adalah sebagai  berikut :

اَللَّهُمَّ لاَتَحْرِمْنَا اَجْرَهُ (هَا) وَلاَتَفْتِنَّا بَعْدَهُ (هَا) وَاغْفِرْ لَنَا وَلَهُ (هَا) (روه مسلم)
Artinya : "Ya Allah, janganlah Engkau rugikan kami  dari memperoleh ganjarannya dan  jangan  pula  kami beri fitnah sepeninggalnya, ampunilah kami dan dia ...". (HR . Muslim)
Rasulullah saw.,  bersabda :

مَا مِنْ مُؤْمِنٍ يَمُوْتُ فَيُصَلِّى عَلَيْهِ أُمَّةً مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ يَبْلُغُوْنَ أَنْ يَكُوْنُوْا ثَلاَثَةِ صُفُوْفٍ اِلاََّغُفِرَلَهُ (روه الخمسة)
Artinya: "Tak seorang mukminpun  yang meninggal kemudian disholatkan oleh umat Islam yang mencapai tiga shof kecuali akan diampuni dosanya". (HR. Lima Ahli Hadits)




b.    Menguburkan  Mayat
Cara Menguburkan Mayat
Ø  Mula-mula dibuatkan liang lahat kira-kira tidak bisa dibongkar oleh binatang buas atau dapat menimbulkan bau busuk.
Ø  Jenazah dimasukkan kedalam liang lahat dengan posisi miring kekanan dan menghadap kiblat. Saatmeletakkan jenazah hendak membaca :

بِسْمِ اللهِ وَعَلَى مِلَّةِ رَسُوْلِ اللهِ (رواه الترمذى و أبو داود)
Artinya:"Dengan  menyebut Asma  Allah dan atas agama Rasulullah". (HR. Tirmidzi dan  Abu  Daud)
Ø  Tali-tali kain kafan dilepas, pipi kanan dan ujung kaki ditempatkan pada tanah.
Ø  Setelah ditutup dengan bambu/papan/kayu di atasnya ditimbun dengan tanah sampai rata.
Ø  Mendo'akan dan memohonkan ampun kepada jenazah. Rasulullah saw., bersabda :

إِسْتَغْفِرُوْا ِلأَخِيْكُمْ وَسْئَلُوْا لَهُ التَّثْبِيْتَ فَإِنَّهُ اْلآنَ يُسْئَلُ (متفق عليه)
     
      Artinya:"Mohonkan ampun untuk saudaramu  dan mintakanlah keteguhan iman  baginya, karena ia  sekarang  sedang diperiksa".  ( HR. Bukhori dan Muslim )

َانَ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا فَرَغَ مِنْ دَفْنِ الْمَيِّتِ وَقَفَ عَلَيْهِ فَقَالَ : إِسْتَغْفِرُوْا ِلأَخِيْكُمْ وَسْئَلُوْا لَهُ فَإِنَّهُ اْلآنَ يُسْئَلُ (رواه ابو داود)
Artinya : "Bahwa Nabi saw, apabila telah selesai  menguburkan  jenazah, beliau berdiri diatasnya dan bersabda: mohonkanlah ampun untuk saudaramu dan mintakanlah untuknya supaya di beri ketabahan karena sesungguhnya  ia sekarang  sedang ditanya". (HR. Abu  Daud)

Selasa, 24 November 2020

Materi PAI XII bekerja keras dan tanggung jawab

 Assalamualaikum anak 2 abi semua mudah2an dlm keadaan sehat walafiat hari ini ,

Pertemuan ke 2  KD 3.2 4.2

Materi bekerja keras dan tanggung jawab , maka silahkan fahami materi dibawah ini ya:

Nilai-Nilai Positif Dari Kerja Keras 

Dalam Fenomena Kehidupan Kerja keras, selain memiliki peranan penting bagi kehidupan manusia, juga mengandung nilai-nilai positif yang dapat mendatangkan manfaat bagi pelakunya. Di antara nilai-nilai positif kerja keras adalah sebagai berikut:  

a. Memiliki keimanan yang kuat dalam hati, sehingga tidak mudah tergoda oleh bisikan dan rayuan setan, ketika menjalankan suatu pekerjaan.  

b. Memiliki kesabaran yang kuat sehingga tidak tergesa-gesa. Tergesa-gesa merupakan perbuatan setan yang harus dihindari. Selain itu, setiap pekerjaan memerlukan ketekunan dan ketelitian, agar mendapatkan hasil yang baik.

  c. Memiliki keyakinan dalam hati bahwa bekerja yang baik sesuai ajaran Islam termasuk ibadah, yang kelak akan mendapat pahala dari Allah SWT.  d. Senantiasa berusaha sebisa mungkin agar pekerjaan tidak akan menyimpang dari ajaran islam, sehingga selain mendapatkan hasil yang bagus juga tidak melanggar aturan agama. 

 e. Selalu waspada dan bersikap hati-hati dalam bekerja, agar tidak mendatangkan kerugian, baik  bagi diri sendiri maupun orang lain.

 E. Perilaku yang Mencerminkan Orang yang Bekerja Keras Setiap Muslim yang beriman, hendaknya berusaha membiasakan diri bersikap perilaku kerja keras. Sebagaimana diketahui, Islam telah mengajarkan kepada umatnya agar mau bekerja keras dalam meraih kebahagiaan hidup, baik di dunia maupun di akhirat dan berusaha membiasakan diri bersikap perilaku kerja keras dalam hidupnya sehari-hari.  Untuk dapat membiasakan diri bersikap perilaku kerja keras, ada baiknya diperhatikan terlebih dahulu beberapa hal berikut ini.  

a. Biasakan bergaul dengan orang-orang yang mempunyai perilaku kerja keras. Sebaliknya, hindari pergaulan dengan mereka yang memiliki perilaku pemalas dan penghayal berat. 

 b. Selalu ingat dan berpegang teguh pada aturan tata cara bekerja yang baik menurut ajaran Islam, agar dalam melakukan suatu pekerjaan tidak menyimpang atau melanggar ketentuan agama.  

c. Biasakan bersikap terbuka akan masukan, kritikan, teguran atau nasihat dari pihak manapun yang tujuannya baik, terutama yang mengingatkan kita ketika lupa atau salah. 

 d. Selalu menjaga diri dari sikap perilaku tercela, baik ketika bekerja maupun di luar waktu bekerja, sehingga akhlak seorang beriman akan tetap terjaga dari perbuatan keji dan mungkar. 

 e. Selalu bersedia mengingatkan orang lain yang sedang lupa atau salah melanggar aturan bekerja, seraya melakukannya dengan cara-cara yang santun dan terhormat.  

f. Panjatkan doa kepada Allah SWT agar diberi kekuatan dapat bersikap perilaku kerja keras dalam menjalani kehidupan. Sebab tidak ada kebahagiaan yang dating dari langit tanpa ada usaha dan kerja keras.  

g. Mulailah membiasakan diri bersikap perilaku kerja keras dari sekarang, agar kelak setelah dewasa menjadi orang yang sukses.  

F. Hikmah Bekerja Keras  Allah SWT memerintahkan supaya kita bekerja keras karena banyak himah dan manfaatnya, baik bagi orang yang bekera keras maupun terhadap lingkungannya. Di antara hikmah bekerja keras tersebut adalah sebagai berikut:  

1. Mengembangkan potensi diri, baik berupa bakat, minat, pengetahuan, maupun keterampilan.  2.  Membentuk pribadi yang bertanggung jawab dan disiplin.  3. Mengangkat harkat martabat dirinya baik sebagai makhluk individu maupun sebagai anggota masyarakat.  4. Meningkatkan taraf hidup orang banyak serta meningkatkan kesejahteraan.  5.  Kebutuhan hidup diri dan keluarga terpenuhi.  6. Mampu hidup layak.  7. Sukses meraih cita-cita  8. Mendapat pahala dari Allah, karena bekerja keras karena Allah merupakan bagian dari ibadah  

Baik setelah kalian fahami nanti ada pertanyaan Abi ya & jawab nya di email Abi yahyaabizahra@gmail.com/WA & jangan lupa beri komentar di blog Abi ya  

Demikian materi PAI hari ini mudah 2 an ada manfaatnya wassalamu'alaikum wa wb

Senin, 23 November 2020

Materi PAI XII bekerja keras dan tanggung jawab

Assalamualaikum anak 2 abi semua mudah2an dlm keadaan sehat walafiat hari ini ,

Pertemuan ke 2  KD 3.2 4.2

Materi bekerja keras dan tanggung jawab , maka silahkan fahami materi dibawah ini ya:

Nilai-Nilai Positif Dari Kerja Keras 

Dalam Fenomena Kehidupan Kerja keras, selain memiliki peranan penting bagi kehidupan manusia, juga mengandung nilai-nilai positif yang dapat mendatangkan manfaat bagi pelakunya. Di antara nilai-nilai positif kerja keras adalah sebagai berikut:  

a. Memiliki keimanan yang kuat dalam hati, sehingga tidak mudah tergoda oleh bisikan dan rayuan setan, ketika menjalankan suatu pekerjaan.  

b. Memiliki kesabaran yang kuat sehingga tidak tergesa-gesa. Tergesa-gesa merupakan perbuatan setan yang harus dihindari. Selain itu, setiap pekerjaan memerlukan ketekunan dan ketelitian, agar mendapatkan hasil yang baik.

  c. Memiliki keyakinan dalam hati bahwa bekerja yang baik sesuai ajaran Islam termasuk ibadah, yang kelak akan mendapat pahala dari Allah SWT.  d. Senantiasa berusaha sebisa mungkin agar pekerjaan tidak akan menyimpang dari ajaran islam, sehingga selain mendapatkan hasil yang bagus juga tidak melanggar aturan agama. 

 e. Selalu waspada dan bersikap hati-hati dalam bekerja, agar tidak mendatangkan kerugian, baik  bagi diri sendiri maupun orang lain.

 E. Perilaku yang Mencerminkan Orang yang Bekerja Keras Setiap Muslim yang beriman, hendaknya berusaha membiasakan diri bersikap perilaku kerja keras. Sebagaimana diketahui, Islam telah mengajarkan kepada umatnya agar mau bekerja keras dalam meraih kebahagiaan hidup, baik di dunia maupun di akhirat dan berusaha membiasakan diri bersikap perilaku kerja keras dalam hidupnya sehari-hari.  Untuk dapat membiasakan diri bersikap perilaku kerja keras, ada baiknya diperhatikan terlebih dahulu beberapa hal berikut ini.  

a. Biasakan bergaul dengan orang-orang yang mempunyai perilaku kerja keras. Sebaliknya, hindari pergaulan dengan mereka yang memiliki perilaku pemalas dan penghayal berat. 

 b. Selalu ingat dan berpegang teguh pada aturan tata cara bekerja yang baik menurut ajaran Islam, agar dalam melakukan suatu pekerjaan tidak menyimpang atau melanggar ketentuan agama.  

c. Biasakan bersikap terbuka akan masukan, kritikan, teguran atau nasihat dari pihak manapun yang tujuannya baik, terutama yang mengingatkan kita ketika lupa atau salah. 

 d. Selalu menjaga diri dari sikap perilaku tercela, baik ketika bekerja maupun di luar waktu bekerja, sehingga akhlak seorang beriman akan tetap terjaga dari perbuatan keji dan mungkar. 

 e. Selalu bersedia mengingatkan orang lain yang sedang lupa atau salah melanggar aturan bekerja, seraya melakukannya dengan cara-cara yang santun dan terhormat.  

f. Panjatkan doa kepada Allah SWT agar diberi kekuatan dapat bersikap perilaku kerja keras dalam menjalani kehidupan. Sebab tidak ada kebahagiaan yang dating dari langit tanpa ada usaha dan kerja keras.  

g. Mulailah membiasakan diri bersikap perilaku kerja keras dari sekarang, agar kelak setelah dewasa menjadi orang yang sukses.  

F. Hikmah Bekerja Keras  Allah SWT memerintahkan supaya kita bekerja keras karena banyak himah dan manfaatnya, baik bagi orang yang bekera keras maupun terhadap lingkungannya. Di antara hikmah bekerja keras tersebut adalah sebagai berikut:  

1. Mengembangkan potensi diri, baik berupa bakat, minat, pengetahuan, maupun keterampilan.  2.  Membentuk pribadi yang bertanggung jawab dan disiplin.  3. Mengangkat harkat martabat dirinya baik sebagai makhluk individu maupun sebagai anggota masyarakat.  4. Meningkatkan taraf hidup orang banyak serta meningkatkan kesejahteraan.  5.  Kebutuhan hidup diri dan keluarga terpenuhi.  6. Mampu hidup layak.  7. Sukses meraih cita-cita  8. Mendapat pahala dari Allah, karena bekerja keras karena Allah merupakan bagian dari ibadah  

Baik setelah kalian fahami nanti ada pertanyaan Abi ya & jawab nya di email Abi yahyaabizahra@gmail.com/WA & jangan lupa beri komentar di blog Abi ya  

Demikian materi PAI hari ini mudah 2 an ada manfaatnya wassalamu'alaikum wa wb

Jumat, 20 November 2020

Materi PAI XII IPA 5 & 3 kerja keras dan tanggung jawab

 BAB V KELAS 12

KD: 3.1-4.1
Pertemuan pertama
Materi: BEKERJA KERAS dan BERTANGGUNG JAWAB

Pengertian Bekerja Keras dan Bertanggung Jawab
a. Bekerja Keras
Bekerja Keras berarti berusaha atau berikhtiar secara sungguh-sungguh, dengan kata lain bekerja keras adalah bekerja dengan gigih dan sungguhsungguh untuk mencapai suatu yang dicita-citakan.

Setiap orang yang bekerja keras harus berikhtiar dengan sungguh-sungguh untuk mencapai tujuan atau prestasi tertentu yang diharapkan, kemudian disertai dengan do’a dan berserah diri (tawakkal) kepada Allah Swt., untuk kepentingan dunia dan akhirat. Allah Swt. berfirman yang artinya sebagai berikut.

وَابْتَغِ فِيمَا آتَاكَ اللَّهُ الدَّارَ الْآخِرَةَ ۖ وَلَا تَنْسَ نَصِيبَكَ مِنَ الدُّنْيَا ۖ وَأَحْسِنْ كَمَا أَحْسَنَ اللَّهُ إِلَيْكَ ۖ وَلَا تَبْغِ الْفَسَادَ فِي الْأَرْضِ ۖ إِنَّ اللَّهَ لَا يُحِبُّ الْمُفْسِدِينَ ﴿ ٧٧

(waibtaghi fiimaa aataaka allaahu alddaara al-aakhirata walaa tansa nashiibaka mina alddunyaa wa-ahsin kamaa ahsana allaahu ilayka walaa tabghi alfasaada fii al-ardhi inna allaaha laa yuhibbu almufsidiina)

Artinya :
“Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah Swt. kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah Swt. telah berbuat baik, kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah Swt. tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan.” (Q.S. Al-Qashash/28:77)

Dengan demikian, sikap bekerja keras dapat dilakukan dalam menuntut ilmu, mencari rezeki, dan menjalankan tugas sesuai dengan profesi masingmasing.

b. Bertanggung Jawab
Tanggung Jawab secara bahasa artinya keadaan wajib menanggung segala sesuatunya. Sehingga bertanggung jawab menurut kamus Bahasa Indonesia adalah berkewajiban menanggung, memikul jawab, mananggung segala sesuatunya, atau memberikan jawab dan menanggung akibatnya. Secara istilah tanggung jawab adalah kesadaran manusia akan tingkah laku atau perbuatan yang disengaja maupun yang tidak di sengaja. Bertanggung jawab juga berarti berbuat sebagai perwujudan kesadaran akan kewajibannya.

Tanggung jawab adalah bagian dari ajaran Islam yang disebut mas’uliyyah. Setiap manusia harus bertanya kepada dirinya sendiri apa yang mendorongnya  dalam berperilaku, bertutur kata, bertindak dan merencanakan sesuatu.

Apakah perilaku itu berlandaskan akal sehat dan ketakwaan, atau malah dipicu oleh pemujaan diri, hawa nafsu, atau ambisi pribadi. Jika manusia dapat menentramkan hati nuraninya dan merespon panggilan jiwanya yang paling dalam, maka dia pasti bisa bertanggung jawab kepada yang lain. Allah Swt. berfirman: dalam Q.S. al-Isra’/17:36:

وَلَا تَقْفُ مَا لَيْسَ لَكَ بِهِ عِلْمٌ ۚ إِنَّ السَّمْعَ وَالْبَصَرَ وَالْفُؤَادَ كُلُّ أُولَٰئِكَ كَانَ عَنْهُ مَسْئُولًا ﴿ ٣٦

(walaa taqfu maa laysa laka bihi 'ilmun inna alssam'a waalbashara waalfu-aada kullu ulaa-ika kaana 'anhu mas-uulaan)

Artinya :
“Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungan jawabnya.” (Q.S. al-Isra’/17:36).

B. Kewajiban Bekerja Keras dan Tanggung Jawab
Agama Islam tidak mengenal satu hari yang khusus untuk beribadah, sehingga di hari itu orang berhenti bekerja. Dalam ajaran Islam, setiap hari adalah hari kerja, dan bekerja untuk urusan dunia adalah apabila dikerjakan dengan niat yang jujur.

Hari Jum’at yang dianggap hari besar dalam Islam, tiadalah dihari itu diperintahkan supaya berhenti bekerja, melainkan baru sesudah mendengar panggilan adzan hingga sampai shalat Jum’at selesai disuruh berhenti bekerja, sebagaimana disebutkan dalam Firman Allah Swt. Q.S. al-Jum’at/62:9-10.

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِذَا نُودِيَ لِلصَّلَاةِ مِنْ يَوْمِ الْجُمُعَةِ فَاسْعَوْا إِلَىٰ ذِكْرِ اللَّهِ وَذَرُوا الْبَيْعَ ۚ ذَٰلِكُمْ خَيْرٌ لَكُمْ إِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُونَ ﴿ ٩

Mudah-mudahan dalam keadaan sehat walafiat semangat & sukses selalu buat kalian

Fahami & salin (rangkum) di buku catatan kirim ke email Abi yahyaabizahra@gmail.com


Kamis, 19 November 2020

Materi PAI XII bekerja keras dan tanggung jawab


BAB V KELAS 12
KD: 3.1-4.1
Pertemuan pertama
Materi: BEKERJA KERAS dan BERTANGGUNG JAWAB

Pengertian Bekerja Keras dan Bertanggung Jawab
a. Bekerja Keras
Bekerja Keras berarti berusaha atau berikhtiar secara sungguh-sungguh, dengan kata lain bekerja keras adalah bekerja dengan gigih dan sungguhsungguh untuk mencapai suatu yang dicita-citakan.

Setiap orang yang bekerja keras harus berikhtiar dengan sungguh-sungguh untuk mencapai tujuan atau prestasi tertentu yang diharapkan, kemudian disertai dengan do’a dan berserah diri (tawakkal) kepada Allah Swt., untuk kepentingan dunia dan akhirat. Allah Swt. berfirman yang artinya sebagai berikut.

وَابْتَغِ فِيمَا آتَاكَ اللَّهُ الدَّارَ الْآخِرَةَ ۖ وَلَا تَنْسَ نَصِيبَكَ مِنَ الدُّنْيَا ۖ وَأَحْسِنْ كَمَا أَحْسَنَ اللَّهُ إِلَيْكَ ۖ وَلَا تَبْغِ الْفَسَادَ فِي الْأَرْضِ ۖ إِنَّ اللَّهَ لَا يُحِبُّ الْمُفْسِدِينَ ﴿ ٧٧

(waibtaghi fiimaa aataaka allaahu alddaara al-aakhirata walaa tansa nashiibaka mina alddunyaa wa-ahsin kamaa ahsana allaahu ilayka walaa tabghi alfasaada fii al-ardhi inna allaaha laa yuhibbu almufsidiina)

Artinya :
“Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah Swt. kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah Swt. telah berbuat baik, kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah Swt. tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan.” (Q.S. Al-Qashash/28:77)

Dengan demikian, sikap bekerja keras dapat dilakukan dalam menuntut ilmu, mencari rezeki, dan menjalankan tugas sesuai dengan profesi masingmasing.

b. Bertanggung Jawab
Tanggung Jawab secara bahasa artinya keadaan wajib menanggung segala sesuatunya. Sehingga bertanggung jawab menurut kamus Bahasa Indonesia adalah berkewajiban menanggung, memikul jawab, mananggung segala sesuatunya, atau memberikan jawab dan menanggung akibatnya. Secara istilah tanggung jawab adalah kesadaran manusia akan tingkah laku atau perbuatan yang disengaja maupun yang tidak di sengaja. Bertanggung jawab juga berarti berbuat sebagai perwujudan kesadaran akan kewajibannya.

Tanggung jawab adalah bagian dari ajaran Islam yang disebut mas’uliyyah. Setiap manusia harus bertanya kepada dirinya sendiri apa yang mendorongnya  dalam berperilaku, bertutur kata, bertindak dan merencanakan sesuatu.

Apakah perilaku itu berlandaskan akal sehat dan ketakwaan, atau malah dipicu oleh pemujaan diri, hawa nafsu, atau ambisi pribadi. Jika manusia dapat menentramkan hati nuraninya dan merespon panggilan jiwanya yang paling dalam, maka dia pasti bisa bertanggung jawab kepada yang lain. Allah Swt. berfirman: dalam Q.S. al-Isra’/17:36:

وَلَا تَقْفُ مَا لَيْسَ لَكَ بِهِ عِلْمٌ ۚ إِنَّ السَّمْعَ وَالْبَصَرَ وَالْفُؤَادَ كُلُّ أُولَٰئِكَ كَانَ عَنْهُ مَسْئُولًا ﴿ ٣٦

(walaa taqfu maa laysa laka bihi 'ilmun inna alssam'a waalbashara waalfu-aada kullu ulaa-ika kaana 'anhu mas-uulaan)

Artinya :
“Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungan jawabnya.” (Q.S. al-Isra’/17:36).

B. Kewajiban Bekerja Keras dan Tanggung Jawab
Agama Islam tidak mengenal satu hari yang khusus untuk beribadah, sehingga di hari itu orang berhenti bekerja. Dalam ajaran Islam, setiap hari adalah hari kerja, dan bekerja untuk urusan dunia adalah apabila dikerjakan dengan niat yang jujur.

Hari Jum’at yang dianggap hari besar dalam Islam, tiadalah dihari itu diperintahkan supaya berhenti bekerja, melainkan baru sesudah mendengar panggilan adzan hingga sampai shalat Jum’at selesai disuruh berhenti bekerja, sebagaimana disebutkan dalam Firman Allah Swt. Q.S. al-Jum’at/62:9-10.

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِذَا نُودِيَ لِلصَّلَاةِ مِنْ يَوْمِ الْجُمُعَةِ فَاسْعَوْا إِلَىٰ ذِكْرِ اللَّهِ وَذَرُوا الْبَيْعَ ۚ ذَٰلِكُمْ خَيْرٌ لَكُمْ إِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُونَ ﴿ ٩

Mudah-mudahan dalam keadaan sehat walafiat semangat & sukses selalu buat kalian

Fahami & salin (rangkum) di buku catatan kirim ke email Abi yahyaabizahra@gmail.com

Rabu, 18 November 2020

Materi PAI kls XI IPS 1 pengurusan jenazah

 Assalamualaikum semua mudah2an dlm keadaan sehat walafiat, anak 2 Abi materi PAI kita hari ini " bab pengurusan jenazah" tujuan nya adalah agar kalian faham bagaimana tata cara pelaksanaan pengurusan jenazah dan dapat diamalkan dalam kehidupan kita, adapun menterinya

TATA CARA PENGURUSAN JENAZAH


A.     Tata Cara Perawatan Jenazah
1.      Memandikan jenazah
Orang yang berhak untuk memandikan jenazah adalah keluarga yang terdekat yaitu yang termasuk muhrim, suami, dan istri.
Apabila dari keluarga terdekat tidak ada yang bisa memandikannya, barulah diserahkan kepada orang lain yang dapat dipercaya, yaitu orang yang dapat memandikan dan dapat menjaga aib atau keganjilan-keganjilan yang sekiranya ada pada jenazah.
Bagi jenazah perempuan yang memandikan juga perempuan, dan jika jenazah laki-laki maka yang memandikan juga laki-laki.
Syarat jenazah yang dimandikan adalah :
a.       Orang Islam
b.      Memandikan seluruh tubuh atau mungkin sebagian tubuh yang dapat ditemukannya walaupun sebagian/sedikit.
c.       Jenazah tersebut bukan mati syahid, sebab bagi orang yang meninggal karena perang membela agama atau mati syahid tidak boleh dimandikan, dikafani, dan tidak disalatkan.
Rasulullah SAW bersabda :

إِنَّ النَّبِيَّ ص م لاَ يَغْسِلُ قَتْلَ أُحُوْدٍ وَلَمْ يُصَلِ عَلَيْهِمْ (رواه البخارى)

Artinya :
Sesungguhnya Nabi Muhammad SAW tidak memandikan para korban Perang Uhud dan tidak pula menyalatkan mereka”. (H.R. Bukhari)

Tata cara memandikan jenazah
a.       Jenazah ditempatkan diatas meja yang miring atau tempat yang agak tinggi, supaya percikan air dari bawah itu tidak sampai keatas mengenai jenazah.
b.      Tempat untuk memandikan dicarikan tempat yang tertutup dan terlindungi.
c.       Diantara meja atau tempat memandikan, diatasnya diletakkan potongan pohon pisang kurang lebih 6 potong yang digunakan sebagai bantalan.
d.      Pada saat dimandikan jenazah diberi pakaian basahan, atau kain sarung agar auratnya tidak terbuka.
e.       Kemudian setelah disiapkan tempat memandikan, mayat diangkat dan diletakkan diatas pohon pisang yang berada diatas meja, kemudian disiramkan ke seluruh tubuhnya dengan menggunakan air sabun.
f.        Membersihkan kotoran, seperti kotoran dari perutnya, pada setiap lubang dengan menggunakan sarung tangan dengan cara ditekan pelan-pelan.
g.       Setelah jenazah dibersihkan dari najis dan kotoran pada setiap lubangnya dengan air sabun, kemudian dimandikan bagian badan sebelah kanan dan kiri.
h.       Waktu memandikan jenazah disunahkan disiram tiga kali atau lima kali.
i.         Setelah jenazah selelsai dimandikan, lalu disisir rambutnya dengan rapi.
j.        Jenazah diwudukan sebagaimana biasa kemudian disiram dengan air yang dicampur dengan wangi-wangian.
k.      Badan jenazah dikeringkan dengan kain handuk.
l.         Jenazah diangkat, kemudian diletakkan pada kain kafan yang sudah disiapkan.
 

 2.      Mengkafani jenazah
Kain kafan untuk jenazah laki-laki paling sedikit satu lapis, dan disunahkan tiga lapis  tanpa baju dan surban. Sedang bagi wanita disunahkan lima lapis yaitu untuk kain basahan (bawah), baju, tutup kepala, leher, dan kain yang menutupi seluruh tubuhnya.
Biaya untuk kain kafan diambilkan dari harta si jenazah. Jika tidak ada, maka dapat diambilkan dari keluarga terdekat atau yang menanggung nafkahnya waktu dia masih hidup. Jika tidak ada, diambilkan dari baitul mal. Jika tidak ada, diambilkan dari seluruh umat Islam yang mampu.


Urutan-urutan yang dilakukan waktu mengkafani jenazah