Senin, 22 Mei 2023

Materi PAI XI

Nama Guru        : Yahya , S.Pd.I

Mata Pelajaran  : PAI

Kelas.                    : XI IPA 2

Pertemuan ke     : 2

Kode KD               : 3.10 4.10

Perkembangan Islam masa modern

4.8 mampu memahami perkembangan Islam masa modern


Tujuan Pembelajaran


Setelah mengikuti proses pembelajaran, 

peserta didik diharapkan dapat

* Menjelaskan praktik 2 ekonomi dalam Islam


• Menjelaskan hikmah dan manfaat mempelajari prinsip ekonomi dalam Islam


PERKEMBANGAN ISLAM PADA MASA MODERN



A.       Sekilas Tentang Dunia Islam Pada Masa Modern
Masa pembaharuan (Modern) bagi dunia islam adalah masa yang dimula dar tahun 1800M sampai sekarang. Masa pembaharuan ditandai dengan adanya kesadaran  umat islam terhadap kelemahan dirinya dan adanya dorongan untuk memperoleh kemajuan dalam berbagai bidang, khususnya dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi.
Pada awal masa pembaharuan , kondisi islam secara politis berbeda di bawah penetrasi kolonialisme. Baru pada pertengahan abad ke-20 M dunia islam bangkit memerdekakan negaranya dari penjajahan bangsa barat (Eropa).
Diantara Negara-negara islam atau Negara-negara penduduk mayoritas umat islam, yang memerdekakan dirinya dar penjajahan seperti:
         I.            Indonesia, memperoleh kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus 1947.
       II.            Pakistan pada tanggal 15 Agustus 1947.
     III.            Mesir secara pormal memperoleh kemerdekaan dari Inggris tahun 1922 M. namun mesir baru merasa benar-benar merdeka pada tanggal 23 Juli 1952. yakni setelah jamal Abdul Nasir menjadi penguasa. Karena dapat menggulingkan raja Faruq yang dalam masa pemerintahannya pengaruh inggris sangat besar.
     IV.            Irak merdeka secara pormal dari penjajah inggris tahun 1932M, tetapi sebenarnya baru benar-benar merdeka tahun 1958M,.
       V.            Syira dan Libanon merdeka dari penjajah prancis tahun 1946M.
     VI.            Beberapa Negara di Afrika merdeka dar Negara prancis, seperti Lybia tahun 1951M, Sudan dan maroko tahun 1956M, dan Aljazair tahun 1962M.
   VII.            Di Asia tenggara Negara-negara yang berpenduduk mayoritas Islam, yang merdeka dari penjajah inggris adalah Malaysia tahun 1957 M, dan Brunei Darussalam tahun 1984 M.
 VIII.            Di Asia Tengah, Negara-negara yang merdeka dari Uni Soviet tahun 1992M. adalahUzbekistan, Kirghstan, Kazakhtan, danAzerbaijan. Sedangkan Bosnia merdeka dar penjajah Yogoslavia juga tahun 1992 M.


B.       PERKEMBANGAN AJARAN ISLAM PADA MASA MODERN
Menjelang dan pada masa awal-awal pembaharuan yaitu sebelum dan sesudah tahun 1800M. umat islam diberbagai Negara telah menyimpang dari ajaran islam yang bersumber kepada Al-Qur’an dan Hadis. Penyimpangan itu tedapat dalam hal:
1.         Ajaran Islam tentang ketauhidan telah tercampur dengan kemaksatan.hal n ditandai dengan banyaknya umat Ialam yang selain menyembah Allah SWT juga menyembah makam yang dianggap keramat dan meminta tolong dalam urusan gaib kepada dukun-dukun dan orang yang dianggap sakti. Selain itu juga kelompok umat Islam yang mengkulcuskan dan beranggapan  bahwa sultan adalah orang suci yang segala perintahnya di taat.
2.        Adanya kelompok umat Islam yang selama hidup didunia ini hanya mementngkan urusan akhirat dan meninggalkan dunia. Mereka beranggapan bahwa memiliki harta benda yang banyak, kedudukan yang tinggi, dan Ilmu tentang pengetahuan dunia adalah tdak perlu. Karena hdup ddunia ini cumin sebentar dan sementara, sedangkan hidup di akhirat bersifat kekel dan abadi. Selan itu, banyak umat Islam yang menganut paham fatalisme, yaitu paham yang mengharuskan berserah dir kepada nasib dan tdak perlu berikhtiar, karena hidup manusia dikuasai dan dikendalikan oleh nasib.

Penympangan- penympangan  umat slam terhadap ajaran agamanya seperti tersebut, mendorong lahrnya para tokoh pembaharu, yang berusaha menyadarkan umat islam agar kembali kepada ajaran Islam yang benar, yang bersumber kepada Al-Qur’an dan As-Sunnah (hadis). Tokoh-tokoh pembaharu yang dimaksud antara lain:
·         Muhammad bin Abdul Wahhab lahir di Nejd (Arab Saudi) pada tahun 1115 H (1703 M) dan wafat di Daryah tahun 1201H (1787M). Muhammad bin Abdul Wahhap adalah seorang ulama besar yang froduktif, karena buku-buku karangannya tentang Islam, memcapai puluhan judul. 
N
Si



Materi PAI X

 Nama Guru        : Yahya , S.Pd.I


Mata Pelajaran  : PAI

Kelas.                    : X IPS 2

Pertemuan ke    : 2

Kode KD               : 

3.9 4.9  Perkembangan Islam pada masa    

             periode Mekah 

       

      4.8  mempresantikan prinsip 2 dan 

             praktik ekonomi dalam Islam


Tujuan Pembelajaran


Setelah mengikuti proses pembelajaran, peserta didik diharapkan dapat:

Mampu menerapkan pribadi yg mampu menghadirkan akhlak Rasulullah dl kehidupan sehari-hari

DAKWAH RASULLAH PERIODE MEKAH PAI SMA KELAS X





Latar belakang Masyarakat mekkah
Masyarakat Arab, khususnya Mekah pada masa Nabi Muhammad saw. diutus menjadi Rasul adalah masyarakat yang memiliki kebiasaan sebagagi berikut.
  1. Menyembah berhala. Saat itu, Mekah merupakan kota pusat perdagangan dan peribadatan orang Arab. Mereka menyembah dan memuja patung atau berhala sebagai Tuhan. Ratusan patung atau berhala terdapat di Kabah, diantaranya berhala yang terbesar dan terpopuler , yaitu Latta Uzza, dan Manat. Menurut mereka berhala-berhala itu anak tuhan yang berkuasa mendatangkan syafaat.
  2. Penduduk Mekah sangat memperhatikan dan memelihara kedudukan tata nilai yang tinggi dan istimewa karena hal semacam itu memberikan kehidupan yang makmur dan mewah. Mereka juga menjualbelikan budak belian dan wanita.
  3. Masyarakat Mekah gemar minum-minuman keras, berjudi, dan berzina serta berlomba-lomba mencari kedudukan atau harta benda. Mereka tenggelam dalam kehidupan duniawi tanpa mengindahkan kehidupan akhirat.
  4. Bangsa Arab pada saat itu terpecah menjadi suku-suku (kabilah) yang saling membanggakan diri dengan suku mereka masing-masing. Kabilah-kabilah itu hidup bebas dan memiliki aturan tersendiri. Sering terjadi pertikaian, berselisih paham bahkan peperangan antara mereka yang disebabkan perkara-perkara kecil atau memperebutkan kekuasaan. Oleh karena itu mereka tidak pernah bersatu dan memiliki kekuatan.
  5. Kebiasaan orang Arab memberikan penghargaan terhadap orang lain yang didasarkan pada keturunan, kebangsawanan, atau kekayaannya. Seseorang yang berakhlak baik dan berilmu belum tentu mendapatkan penghargaan atau kehormatan apabila ia bukan berasal dari keturunan bagsawan.
  6. Bangsa Arab, khususnya Quraisy memandang diri mereka lebih mulia dan tinggi dari bangsa Arab lainnya. Dalam kabilah Quraisy, terdapat golongan-golongan (keluarga besar) yang saling bersaing untuk merebut pengaruh dan kekuasaan. Oleh karena itu, jika orang Quraisy tunduk kepada Muhammad saw., hal itu sama dengan tunduk dan menyerahkan kepemimpinan kepada keluarga Nabi Muhammad saw., bani Abdul Muthalib. Dengan hal itu pula mereka tidak akan dapat membedakan antara kenabian dan kekuasaan.
  7. PENYEBARAN ISLAM DI MEKAH
  8. Muhammad menjadi Nabi dan Rasul
Ketika menginjak usia 40 tahun, tepatnya malam 17 Ramadan atau 6 Agustus 610 M, diwaktu Muhammad saw. sedang berkontemplasi di Gua Hira, malaikat Jibril datang membawa wahyu dan menyruh Muhammad saw. untuk membacanya, yaitu Surah Al-‘Alaq/96: 1-5:
عَلَّمَ الإنْسَانَ.الَّذِي عَلَّمَ بِالْقَلَمِ .اقْرَأْ وَرَبُّكَ الأكْرَمُ .خَلَقٍقَ الإنْسَانَ مِنْ عَلَ .اقْرَأْ بِاسْمِ رَبِّكَ الَّذِي خَلَقَ .مَا لَمْ يَعْلَمْ
Artinya: Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang menciptakan, Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah, Yang mengajar (manusia) dengan perantaraan kalam. Dia mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya. (QS Al-‘Alaq/96: 1-5)
Inilah wahyu pertama kali yang diturunkan Allah SWT. kepada Nabi Muhammad saw. yang juga merupakan penobatan Beliau sebagai Nabi dan Rasul bagi seluruh umat manusia dan tugasnya untuk berdakwah. Kejadian ini diceritakan kepada isterinya, Khadijah dan saat itu juga Khadijah mengimaninya. Dialah orang yang pertama beriman dan masuk Islam. Pengangkatan Muhammad saw. menjadi Rasul dibenarkan oleh pendeta Nasrani yang bernama Waraqah bin Naufal. Dua setengah tahun kemudian, Rasulullah menerima wahyu yang kedua, yaitu QS Al Muddassir/74: 1-7.
فَاصْبِرْ وَلِرَبِّكَ.وَلا تَمْنُنْ تَسْتَكْثِرُ .وَالرُّجْزَ فَاهْجُرْ .وَثِيَابَكَ فَطَهِّرْ. وَرَبَّكَ فَكَبِّرْ. قُمْ فَأَنْذِرْ . الْمُدَّثِّرُ يَا أَيُّهَا
Artinya: Hai orang yang berkemul (berselimut). Bangunlah, lalu berilah peringatan! dan Tuhanmu agungkanlah, dan pakaianmu bersihkanlah, dan perbuatan dosa (menyembah berhala) tinggalkanlah, dan janganlah kamu memberi (dengan maksud) memperoleh (balasan) yang lebih banyak. Dan untuk (memenuhi perintah) Tuhanmu, bersabarlah. (QS Al Muddassir/74: 1-
Silahkan kerjakan latihan di buku cetak hlm 161

Selasa, 16 Mei 2023

Materi PAI X

  Nama Guru        : Yahya , S.Pd.I


Mata Pelajaran  : PAI

Kelas.                    : X IPS 2 & IPA 4

Pertemuan ke    : 1

Kode KD               : 

3.9 4.9  Perkembangan Islam pada masa    

             periode Mekah 

4.8        mempresantikan prinsip 2 dan 

             praktik ekonomi dalam Islam


Tujuan Pembelajaran


Setelah mengikuti proses pembelajaran, 

peserta didik diharapkan dapat:

Mampu menerapkan pribadi yg mampu 

menghadirkan akhlak Rasulullah dl 

kehidupan sehari-hari

DAKWAH RASULLAH PERIODE MEKAH PAI SMA KELAS X





Latar belakang Masyarakat mekkah
Masyarakat Arab, khususnya Mekah pada masa Nabi Muhammad saw. diutus menjadi Rasul adalah masyarakat yang memiliki kebiasaan sebagagi berikut.
  1. Menyembah berhala. Saat itu, Mekah merupakan kota pusat perdagangan dan peribadatan orang Arab. Mereka menyembah dan memuja patung atau berhala sebagai Tuhan. Ratusan patung atau berhala terdapat di Kabah, diantaranya berhala yang terbesar dan terpopuler , yaitu Latta Uzza, dan Manat. Menurut mereka berhala-berhala itu anak tuhan yang berkuasa mendatangkan syafaat.
  2. Penduduk Mekah sangat memperhatikan dan memelihara kedudukan tata nilai yang tinggi dan istimewa karena hal semacam itu memberikan kehidupan yang makmur dan mewah. Mereka juga menjualbelikan budak belian dan wanita.
  3. Masyarakat Mekah gemar minum-minuman keras, berjudi, dan berzina serta berlomba-lomba mencari kedudukan atau harta benda. Mereka tenggelam dalam kehidupan duniawi tanpa mengindahkan kehidupan akhirat.
  4. Bangsa Arab pada saat itu terpecah menjadi suku-suku (kabilah) yang saling membanggakan diri dengan suku mereka masing-masing. Kabilah-kabilah itu hidup bebas dan memiliki aturan tersendiri. Sering terjadi pertikaian, berselisih paham bahkan peperangan antara mereka yang disebabkan perkara-perkara kecil atau memperebutkan kekuasaan. Oleh karena itu mereka tidak pernah bersatu dan memiliki kekuatan.
  5. Kebiasaan orang Arab memberikan penghargaan terhadap orang lain yang didasarkan pada keturunan, kebangsawanan, atau kekayaannya. Seseorang yang berakhlak baik dan berilmu belum tentu mendapatkan penghargaan atau kehormatan apabila ia bukan berasal dari keturunan bagsawan.
  6. Bangsa Arab, khususnya Quraisy memandang diri mereka lebih mulia dan tinggi dari bangsa Arab lainnya. Dalam kabilah Quraisy, terdapat golongan-golongan (keluarga besar) yang saling bersaing untuk merebut pengaruh dan kekuasaan. Oleh karena itu, jika orang Quraisy tunduk kepada Muhammad saw., hal itu sama dengan tunduk dan menyerahkan kepemimpinan kepada keluarga Nabi Muhammad saw., bani Abdul Muthalib. Dengan hal itu pula mereka tidak akan dapat membedakan antara kenabian dan kekuasaan.
  7. PENYEBARAN ISLAM DI MEKAH
  8. Muhammad menjadi Nabi dan Rasul
Ketika menginjak usia 40 tahun, tepatnya malam 17 Ramadan atau 6 Agustus 610 M, diwaktu Muhammad saw. sedang berkontemplasi di Gua Hira, malaikat Jibril datang membawa wahyu dan menyruh Muhammad saw. untuk membacanya, yaitu Surah Al-‘Alaq/96: 1-5:
عَلَّمَ الإنْسَانَ.الَّذِي عَلَّمَ بِالْقَلَمِ .اقْرَأْ وَرَبُّكَ الأكْرَمُ .خَلَقٍقَ الإنْسَانَ مِنْ عَلَ .اقْرَأْ بِاسْمِ رَبِّكَ الَّذِي خَلَقَ .مَا لَمْ يَعْلَمْ
Artinya: Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang menciptakan, Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah, Yang mengajar (manusia) dengan perantaraan kalam. Dia mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya. (QS Al-‘Alaq/96: 1-5)
Inilah wahyu pertama kali yang diturunkan Allah SWT. kepada Nabi Muhammad saw. yang juga merupakan penobatan Beliau sebagai Nabi dan Rasul bagi seluruh umat manusia dan tugasnya untuk berdakwah. Kejadian ini diceritakan kepada isterinya, Khadijah dan saat itu juga Khadijah mengimaninya. Dialah orang yang pertama beriman dan masuk Islam. Pengangkatan Muhammad saw. menjadi Rasul dibenarkan oleh pendeta Nasrani yang bernama Waraqah bin Naufal. Dua setengah tahun kemudian, Rasulullah menerima wahyu yang kedua, yaitu QS Al Muddassir/74: 1-7.
فَاصْبِرْ وَلِرَبِّكَ.وَلا تَمْنُنْ تَسْتَكْثِرُ .وَالرُّجْزَ فَاهْجُرْ .وَثِيَابَكَ فَطَهِّرْ. وَرَبَّكَ فَكَبِّرْ. قُمْ فَأَنْذِرْ . الْمُدَّثِّرُ يَا أَيُّهَا
Artinya: Hai orang yang berkemul (berselimut). Bangunlah, lalu berilah peringatan! dan Tuhanmu agungkanlah, dan pakaianmu bersihkanlah, dan perbuatan dosa (menyembah berhala) tinggalkanlah, dan janganlah kamu memberi (dengan maksud) memperoleh (balasan) yang lebih banyak. Dan untuk (memenuhi perintah) Tuhanmu, bersabarlah. (QS Al Muddassir/74: 1-7)
Dengan turunnya wahyu tersebut, maka jelaslah misi dakwah yang harus Rasulullah saw. 

Selasa, 09 Mei 2023

Materi PAI kls X

 Nama Guru        : Yahya , S.Pd.I


Mata Pelajaran  : PAI

Kelas.                    : X IPS 2

Pertemuan ke    : 1

Kode KD               : 3.9 4.9

             Perkembangan Islam pada masa    

             periode Mekah 

       

      4.8  mempresantikan prinsip 2 dan 

             praktik ekonomi dalam Islam


Tujuan Pembelajaran


Setelah mengikuti proses pembelajaran, peserta didik diharapkan dapat:

Mampu menerapkan pribadi yg mampu menghadirkan akhlak Rasulullah dl kehidupan sehari-hari

DAKWAH RASULLAH PERIODE MEKAH PAI SMA KELAS X





Latar belakang Masyarakat mekkah
Masyarakat Arab, khususnya Mekah pada masa Nabi Muhammad saw. diutus menjadi Rasul adalah masyarakat yang memiliki kebiasaan sebagagi berikut.
  1. Menyembah berhala. Saat itu, Mekah merupakan kota pusat perdagangan dan peribadatan orang Arab. Mereka menyembah dan memuja patung atau berhala sebagai Tuhan. Ratusan patung atau berhala terdapat di Kabah, diantaranya berhala yang terbesar dan terpopuler , yaitu Latta Uzza, dan Manat. Menurut mereka berhala-berhala itu anak tuhan yang berkuasa mendatangkan syafaat.
  2. Penduduk Mekah sangat memperhatikan dan memelihara kedudukan tata nilai yang tinggi dan istimewa karena hal semacam itu memberikan kehidupan yang makmur dan mewah. Mereka juga menjualbelikan budak belian dan wanita.
  3. Masyarakat Mekah gemar minum-minuman keras, berjudi, dan berzina serta berlomba-lomba mencari kedudukan atau harta benda. Mereka tenggelam dalam kehidupan duniawi tanpa mengindahkan kehidupan akhirat.
  4. Bangsa Arab pada saat itu terpecah menjadi suku-suku (kabilah) yang saling membanggakan diri dengan suku mereka masing-masing. Kabilah-kabilah itu hidup bebas dan memiliki aturan tersendiri. Sering terjadi pertikaian, berselisih paham bahkan peperangan antara mereka yang disebabkan perkara-perkara kecil atau memperebutkan kekuasaan. Oleh karena itu mereka tidak pernah bersatu dan memiliki kekuatan.
  5. Kebiasaan orang Arab memberikan penghargaan terhadap orang lain yang didasarkan pada keturunan, kebangsawanan, atau kekayaannya. Seseorang yang berakhlak baik dan berilmu belum tentu mendapatkan penghargaan atau kehormatan apabila ia bukan berasal dari keturunan bagsawan.
  6. Bangsa Arab, khususnya Quraisy memandang diri mereka lebih mulia dan tinggi dari bangsa Arab lainnya. Dalam kabilah Quraisy, terdapat golongan-golongan (keluarga besar) yang saling bersaing untuk merebut pengaruh dan kekuasaan. Oleh karena itu, jika orang Quraisy tunduk kepada Muhammad saw., hal itu sama dengan tunduk dan menyerahkan kepemimpinan kepada keluarga Nabi Muhammad saw., bani Abdul Muthalib. Dengan hal itu pula mereka tidak akan dapat membedakan antara kenabian dan kekuasaan.
  7. PENYEBARAN ISLAM DI MEKAH
  8. Muhammad menjadi Nabi dan Rasul
Ketika menginjak usia 40 tahun, tepatnya malam 17 Ramadan atau 6 Agustus 610 M, diwaktu Muhammad saw. sedang berkontemplasi di Gua Hira, malaikat Jibril datang membawa wahyu dan menyruh Muhammad saw. untuk membacanya, yaitu Surah Al-‘Alaq/96: 1-5:
عَلَّمَ الإنْسَانَ.الَّذِي عَلَّمَ بِالْقَلَمِ .اقْرَأْ وَرَبُّكَ الأكْرَمُ .خَلَقٍقَ الإنْسَانَ مِنْ عَلَ .اقْرَأْ بِاسْمِ رَبِّكَ الَّذِي خَلَقَ .مَا لَمْ يَعْلَمْ
Artinya: Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang menciptakan, Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah, Yang mengajar (manusia) dengan perantaraan kalam. Dia mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya. (QS Al-‘Alaq/96: 1-5)
Inilah wahyu pertama kali yang diturunkan Allah SWT. kepada Nabi Muhammad saw. yang juga merupakan penobatan Beliau sebagai Nabi dan Rasul bagi seluruh umat manusia dan tugasnya untuk berdakwah. Kejadian ini diceritakan kepada isterinya, Khadijah dan saat itu juga Khadijah mengimaninya. Dialah orang yang pertama beriman dan masuk Islam. Pengangkatan Muhammad saw. menjadi Rasul dibenarkan oleh pendeta Nasrani yang bernama Waraqah bin Naufal. Dua setengah tahun kemudian, Rasulullah menerima wahyu yang kedua, yaitu QS Al Muddassir/74: 1-7.
فَاصْبِرْ وَلِرَبِّكَ.وَلا تَمْنُنْ تَسْتَكْثِرُ .وَالرُّجْزَ فَاهْجُرْ .وَثِيَابَكَ فَطَهِّرْ. وَرَبَّكَ فَكَبِّرْ. قُمْ فَأَنْذِرْ . الْمُدَّثِّرُ يَا أَيُّهَا
Artinya: Hai orang yang berkemul (berselimut). Bangunlah, lalu berilah peringatan! dan Tuhanmu agungkanlah, dan pakaianmu bersihkanlah, dan perbuatan dosa (menyembah berhala) tinggalkanlah, dan janganlah kamu memberi (dengan maksud) memperoleh (balasan) yang lebih banyak. Dan untuk (memenuhi perintah) Tuhanmu, bersabarlah. (QS Al Muddassir/74: 1-7)
Dengan turunnya wahyu tersebut, maka jelaslah misi dakwah yang harus Rasulullah saw. 

Senin, 08 Mei 2023

Materi PAI XI

 Nama Guru        : Yahya , S.Pd.I


Mata Pelajaran  : PAI

Kelas.                    : XI IPA 1 & 2

Pertemuan ke    : 1

Kode KD               : 3.9 4.9

             Menelaah prinsip 2 dan praktik 

             ekonomi  dalam Islam

       

      4.8  mempresantikan prinsip 2 dan 

             praktik ekonomi dalam Islam


Tujuan Pembelajaran


Setelah mengikuti proses pembelajaran, peserta didik diharapkan dapat:

• Mampu menerapkan prinsip ekonomi dan muamalah sesuai ketentuan syariat Islam

* Menjelaskan praktik 2 ekonomi dalam Islam dan dpt di amalkan dlm kehidupan sehari-hari

• Menjelaskan hikmah dan manfaat mempelajari prinsip ekonomi dalam Islam


    Muamalah ialah kegiatan tukar-menukar barang atau sesuatu yang memberi manfaat dengan cara yang ditempuhnya, seperti jual-beli, sewa-menyewa, utang-piutang, pinjam-meminjam, urusan bercocok tanam, berserikat, dan usaha lainnya.


Syirkah (perseroan) berarti suatu akad yang dilakukan oleh dua pihak atau lebih yang bersepakat untuk melakukan suatu usaha dengan tujuan memperoleh keuntungan. Syirkah ada beberapa macam: syirkah `inan, syirkah ‘abdan, syirkah wujūh, dan syirkah mufawaḍah.

Muḍarabah adalah akad kerja sama usaha antara dua pihak, di mana pihak pertama menyediakan semua modal (ṡahibul mal), sedangkan pihak lainnya menjadi pengelola atau pengusaha (muḍarrib).

A. Pengertian Mu’amalah
Mu’amalah dalam dalam fiqh Islam berarti tukar-menukar barang atau sesuatu yang
memberi manfaat dengan cara yang ditempuhnya, seperti jual-beli, sewam-enyewa, upah-mengupah, pinjam-meminjam, urusan bercocok tanam, berserikat, dan usaha lainnya. Dalam melakukan transaksi ekonomi Islam melarang beberapa hal di antaranya seperti berikut.

1. Tidak boleh mempergunakan cara-cara yang batil.
QS an-Nisa/4 :29

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تَأْكُلُوا أَمْوَالَكُمْ بَيْنَكُمْ بِالْبَاطِلِ إِلَّا أَنْ تَكُونَ تِجَارَةً عَنْ تَرَاضٍ مِنْكُمْ ۚ وَلَا تَقْتُلُوا أَنْفُسَكُمْ ۚ إِنَّ اللَّهَ كَانَ بِكُمْ رَحِيمًا
(yaa ayyuhaa alladziina aamanuu laa ta/kuluu amwaalakum baynakum bialbaathili illaa an takuuna tijaaratan 'an taraadin minkum walaa taqtuluu anfusakum inna allaaha kaana bikum rahiimaan)

Artinya :
"Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama-suka di antara kamu. Dan janganlah kamu membunuh dirimu; sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepadamu."

Ayat tersebut menjelaskan bahwa, untuk memperoleh harta harus dilakukan atas dasar saling menguntungkan, sehingga dalam pelaksanaannya tidak menimbulkan kerugian terhadap pihak lain dan sebaliknya harus menciptakan suasana yang rukun, saling tolong menolong, dan bantu membantu satu sama lain tanpa ada pemaksaan

2. Tidak boleh melakukan kegiatan riba.
Qs. Ali Imron/3:130

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تَأْكُلُوا الرِّبَا أَضْعَافًا مُضَاعَفَةً ۖ وَاتَّقُوا اللَّهَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ

(yaa ayyuhaa alladziina aamanuu laa ta/kuluu alrribaa adh'aafan mudaa'afatan waittaquu allaaha la'allakum tuflihuuna)

Artinya :
"Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memak