Selasa, 09 Mei 2023

Materi PAI kls X

 Nama Guru        : Yahya , S.Pd.I


Mata Pelajaran  : PAI

Kelas.                    : X IPS 2

Pertemuan ke    : 1

Kode KD               : 3.9 4.9

             Perkembangan Islam pada masa    

             periode Mekah 

       

      4.8  mempresantikan prinsip 2 dan 

             praktik ekonomi dalam Islam


Tujuan Pembelajaran


Setelah mengikuti proses pembelajaran, peserta didik diharapkan dapat:

Mampu menerapkan pribadi yg mampu menghadirkan akhlak Rasulullah dl kehidupan sehari-hari

DAKWAH RASULLAH PERIODE MEKAH PAI SMA KELAS X





Latar belakang Masyarakat mekkah
Masyarakat Arab, khususnya Mekah pada masa Nabi Muhammad saw. diutus menjadi Rasul adalah masyarakat yang memiliki kebiasaan sebagagi berikut.
  1. Menyembah berhala. Saat itu, Mekah merupakan kota pusat perdagangan dan peribadatan orang Arab. Mereka menyembah dan memuja patung atau berhala sebagai Tuhan. Ratusan patung atau berhala terdapat di Kabah, diantaranya berhala yang terbesar dan terpopuler , yaitu Latta Uzza, dan Manat. Menurut mereka berhala-berhala itu anak tuhan yang berkuasa mendatangkan syafaat.
  2. Penduduk Mekah sangat memperhatikan dan memelihara kedudukan tata nilai yang tinggi dan istimewa karena hal semacam itu memberikan kehidupan yang makmur dan mewah. Mereka juga menjualbelikan budak belian dan wanita.
  3. Masyarakat Mekah gemar minum-minuman keras, berjudi, dan berzina serta berlomba-lomba mencari kedudukan atau harta benda. Mereka tenggelam dalam kehidupan duniawi tanpa mengindahkan kehidupan akhirat.
  4. Bangsa Arab pada saat itu terpecah menjadi suku-suku (kabilah) yang saling membanggakan diri dengan suku mereka masing-masing. Kabilah-kabilah itu hidup bebas dan memiliki aturan tersendiri. Sering terjadi pertikaian, berselisih paham bahkan peperangan antara mereka yang disebabkan perkara-perkara kecil atau memperebutkan kekuasaan. Oleh karena itu mereka tidak pernah bersatu dan memiliki kekuatan.
  5. Kebiasaan orang Arab memberikan penghargaan terhadap orang lain yang didasarkan pada keturunan, kebangsawanan, atau kekayaannya. Seseorang yang berakhlak baik dan berilmu belum tentu mendapatkan penghargaan atau kehormatan apabila ia bukan berasal dari keturunan bagsawan.
  6. Bangsa Arab, khususnya Quraisy memandang diri mereka lebih mulia dan tinggi dari bangsa Arab lainnya. Dalam kabilah Quraisy, terdapat golongan-golongan (keluarga besar) yang saling bersaing untuk merebut pengaruh dan kekuasaan. Oleh karena itu, jika orang Quraisy tunduk kepada Muhammad saw., hal itu sama dengan tunduk dan menyerahkan kepemimpinan kepada keluarga Nabi Muhammad saw., bani Abdul Muthalib. Dengan hal itu pula mereka tidak akan dapat membedakan antara kenabian dan kekuasaan.
  7. PENYEBARAN ISLAM DI MEKAH
  8. Muhammad menjadi Nabi dan Rasul
Ketika menginjak usia 40 tahun, tepatnya malam 17 Ramadan atau 6 Agustus 610 M, diwaktu Muhammad saw. sedang berkontemplasi di Gua Hira, malaikat Jibril datang membawa wahyu dan menyruh Muhammad saw. untuk membacanya, yaitu Surah Al-‘Alaq/96: 1-5:
عَلَّمَ الإنْسَانَ.الَّذِي عَلَّمَ بِالْقَلَمِ .اقْرَأْ وَرَبُّكَ الأكْرَمُ .خَلَقٍقَ الإنْسَانَ مِنْ عَلَ .اقْرَأْ بِاسْمِ رَبِّكَ الَّذِي خَلَقَ .مَا لَمْ يَعْلَمْ
Artinya: Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang menciptakan, Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah, Yang mengajar (manusia) dengan perantaraan kalam. Dia mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya. (QS Al-‘Alaq/96: 1-5)
Inilah wahyu pertama kali yang diturunkan Allah SWT. kepada Nabi Muhammad saw. yang juga merupakan penobatan Beliau sebagai Nabi dan Rasul bagi seluruh umat manusia dan tugasnya untuk berdakwah. Kejadian ini diceritakan kepada isterinya, Khadijah dan saat itu juga Khadijah mengimaninya. Dialah orang yang pertama beriman dan masuk Islam. Pengangkatan Muhammad saw. menjadi Rasul dibenarkan oleh pendeta Nasrani yang bernama Waraqah bin Naufal. Dua setengah tahun kemudian, Rasulullah menerima wahyu yang kedua, yaitu QS Al Muddassir/74: 1-7.
فَاصْبِرْ وَلِرَبِّكَ.وَلا تَمْنُنْ تَسْتَكْثِرُ .وَالرُّجْزَ فَاهْجُرْ .وَثِيَابَكَ فَطَهِّرْ. وَرَبَّكَ فَكَبِّرْ. قُمْ فَأَنْذِرْ . الْمُدَّثِّرُ يَا أَيُّهَا
Artinya: Hai orang yang berkemul (berselimut). Bangunlah, lalu berilah peringatan! dan Tuhanmu agungkanlah, dan pakaianmu bersihkanlah, dan perbuatan dosa (menyembah berhala) tinggalkanlah, dan janganlah kamu memberi (dengan maksud) memperoleh (balasan) yang lebih banyak. Dan untuk (memenuhi perintah) Tuhanmu, bersabarlah. (QS Al Muddassir/74: 1-7)
Dengan turunnya wahyu tersebut, maka jelaslah misi dakwah yang harus Rasulullah saw. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar