A.
Pengertian Ihsan
Ihsan berasal dari bahasa Arab
yaitu ahsan - yuhsinu - ihsanan yang artinya kebaikan
atau berbuat baik. Menurut istilah, ihsan ialah berbakti dan mengabdikan
diri kepada Allah SWT atas dasar kesadaran dan keikhlasan. Pelakunya disebut Muhsin.
Ihsan atau kebaikan tertinggi adalah
seperti disabdakan Rasulullah Saw: "Ihsan hendaknya kamu beribadah kepada
Allah seolah-olah kamu melihat-Nya, dan jika kamu tidak dapat melihat-Nya,
sesungguhnya Dia melihat kamu.” (HR. Bukhari).
B.
Ayat dan Hadis tentang Ihsan
Dari
Abu Hurairah, ia berkata: "Pada suatu hari, rasulullah muncul di antara kaum muslimin. Lalu
datang seseorang dan berkata: 'Wahai rasulullah, apakah Iman itu?'
Rasulullah bersabda: 'Yaitu engkau beriman kepada
Allah, kepada malaikat-Nya, kitab-Nya, pertemuan
dengan-Nya, para utusan-Nya, dan
beriman kepada Hari Kebangkitan akhir'.
Orang itu bertanya lagi: 'Wahai rasulullah,
apakah Islam itu?' Rasulullah bersabda: 'Islam, yaitu engkau beribadah
kepada Allah dan tidak menyekutukan-Nya dengan apapun, mendirikan salat fardhu,
memberikan zakat wajib dan berpuasa di bulan Ramadhan'.
Orang itu kembali bertanya: 'Wahai rasulullah,
apakah Ihsan itu?'
Rasulullah bersabda: 'Yaitu engkau beribadah kepada
Allah seolah-olah engkau melihat-Nya. Jika engkau tidak mampu melihat-Nya, maka
ketahuilah bahwa Dia selalu melihatmu'.
Orang itu bertanya lagi: 'Wahai rasulullah,
kapankah Hari Kiamat itu?' Rasulullah bersabda: 'Orang yang ditanya tidak lebih
tahu daripada yang menanya. Apabila ada budak perempuan melahirkan majikannya,
maka itulah satu di antara tandanya. Apabila ada orang yang semula miskin
menjadi pimpinan manusia, maka itu termasuk di antara tandanya. Apabila
orang-orang yang tadinya menggembalakan ternak saling berlomba memperindah
bangunan, maka itu termasuk di antara tandanya. Ada lima hal yang hanya
diketahui oleh Allah'.
Kemudian rasulullah membaca surat Luqman ayat 34: "Sesungguhnya Allah, hanya
pada sisi-Nya saja lah pengetahuan tentang Hari Kiamat dan Dia lah yang
menurunkan hujan, dan mengetahui apa yang ada di dalam rahim, dan tiada seorang
pun dapat mengetahui (dengan pasti) apa yang akan diusahakannya besok, dan
tiada seorang pun dapat mengetahui di bumi mana dia akan mati. Sesungguhnya
Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal".
Kemudian orang itu berlalu. Lalu
rasulullah bersabda: 'Panggillah orang itu
kembali!'. Para sahabat beranjak hendak memanggilnya, tetapi mereka tidak
melihat sesuatu pun. Maka rasulullah bersabda: 'Itu tadi adalah Jibril,
yang datang untuk mengajarkan kepada manusia tentang agama mereka'.
Surah Luqman ayat 13 dan 14
13. wa-idz qaala luqmaanu liibnihi wahuwa ya’izhuhu yaa bunayya laa tusyrik biallaahi inna alsysyirka lazhulmun ‘azhiimun
13. wa-idz qaala luqmaanu liibnihi wahuwa ya’izhuhu yaa bunayya laa tusyrik biallaahi inna alsysyirka lazhulmun ‘azhiimun
14. wawashshaynaa al-insaana biwaalidayhi hamalat-hu
ummuhu wahnan ‘alaa wahnin wafishaaluhu fii ‘aamayni ani usykur lii
waliwaalidayka ilayya almashiiru
Terjemahan (artinya)
13. Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu-bapaknya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu.
14. Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu-bapaknya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu.
Kandungan:
13. Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu-bapaknya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu.
14. Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu-bapaknya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu.
Kandungan:
a.
Larangan menyekutukan Allah Ta’ala
b.
Larangan berbuat
Syirik
c.
Kewajiban berbakti kepada ibu dan bapak
d.
Menjalin hubungan baik dengan sesama manusia
e.
Bersyukur kepada Allah
SWT dan kedua orang tua
Surah Al Baqarah Ayat 83
Wa
iż akhażnā mīṡāqa banī isrā`īla lā ta'budụna illallāha wa bil-wālidaini iḥsānaw
wa żil-qurbā wal-yatāmā wal-masākīni wa qụlụ lin-nāsi ḥusnaw wa aqīmuṣ-ṣalāta
wa ātuz-zakāh, ṡumma tawallaitum illā qalīlam mingkum wa antum mu'riḍụn
Terjemah Arti
Dan (ingatlah), ketika Kami
mengambil janji dari Bani Israil (yaitu): Janganlah kamu menyembah selain
Allah, dan berbuat kebaikanlah kepada ibu bapa, kaum kerabat, anak-anak yatim,
dan orang-orang miskin, serta ucapkanlah kata-kata yang baik kepada manusia,
dirikanlah shalat dan tunaikanlah zakat. Kemudian kamu tidak memenuhi janji
itu, kecuali sebahagian kecil daripada kamu, dan kamu selalu berpaling.
Kandungan:
a. Bersikap jujur dalam bertutur kata
dan bertindak dalam kehidupan sehari-hari kepada siapapun
b. Tidak berbohong dan berkhianat ketika
mendapatkan kepercayaan
c.
Memperbaiki diri sendiri sebelum menasehati orang lain
d. Senantiasa memberikan nasihat kebaikan kepada
orang lain
e.
Tidak membedakan dalam
bersikap terhadap sesama manusia
f.
Mencegah kemungkaran yang dilihatnya dan berusaha untuk
memperbaikinya agar pelakunya meninggalkan kemungkaran tersebut.
g.
Mengajak kepada
kebaikan atau menunjukkan kebaikan orang lain dan memberikannya semangat untuk
berbuat kebaikan.
Macam
– Macam Ihsan
A. Ihsan kepada Allah
Ihsan di
dalam beribadah kepada Al-khaliq memiliki dua tingkatan:
§
Kamu beribadah kepada Allah seakan-akan
kamu melihat-Nya, ini adalah ibadah dari seseorang yang mengharapkan rahmat dan
ampunan-Nya. Nama lain dari perbuatan ini disebut Maqam al-Musyahadah (مقام المشاهدة). Dan keadaan ini merupakan
tingkatan ihsan yang paling tinggi, karena dia berangkat dari sikap
membutuhkan, harapan dan kerinduan. Dia menuju dan berupaya mendekatkan diri
kepada-Nya. Sikap seperti ini membuat hatinya terang-benderang dengan cahaya
iman dan merefleksikan pengetahuan hati menjadi ilmu pengetahuan, sehingga yang
abstrak menjadi nyata.
§
Jika kamu tidak mampu beribadah
seakan-akan kamu melihat-Nya, maka sesungguhnya Dia melihatmu,
dan ini ibadah dari seseorang yang lari dari adzab dan siksanya. Dan hal ini
lebih rendah tingkatannya daripada tingkatan yang pertama, karena sikap
ihsannya didorong dari rasa diawasi, takut akan hukuman. Sehingga, dari sini,
ulama salaf berpendapat
bahwa, "Barangsiaa yang beramal atas dasar melihat Allah Subhanahu wa
Ta'ala, maka dia seorang yang arif,
sedang siapapun yang bermal karena merasa diawasi Allah Subhanahu wa Ta'ala,
maka dia seorang yang ikhlas (mukhlis)."
§ Maka
suatu ibadah dibangun atas dua hal ini, puncak kecintaan dan kerendahan, maka
pelakunya akan menjadi orang yang ikhlas kepada
Allah. Dengan ibadah yang seperti itu seseorang tidak akan bermaksud supaya di
lihat orang (riya'), di dengar
orang (sum'ah) maupun
menginginkan pujian dari orang atas ibadahnya tersebut. Tidak peduli ibadahnya
itu tampak oleh orang maupun tidak diketahui orang, sama saja kualitas
kebagusan ibadahnya. Muhsinin (seseorang
yang berbuat ihsan) akan selalu membaguskan ibadahnya disetiap keadaan.
B. Ihsan kepada makhluk ciptaan Allah
Berbuat ihsan kepada makhluk ciptaan Allah
dalam empat hal, yaitu:
·
Harta
Yaitu
dengan cara berinfak, bersedekah dan mengeluarkan zakat. Jenis perbuatan ihsan
dengan harta yang paling mulia adalah mengeluarkan zakat karena dia termasuk di
dalam Rukun Islam.
Kemudian juga nafkah yang wajib diberikan kepada orang-orang yang menjadi
tanggung jawabnya seperti istri, anak, orang-tua, dll. Kemudian sedekah bagi
orang miskin dan orang yang membutuhkan lainnya.
·
Kedudukan
Manusia
itu bertingkat-tingkat jabatannya. Sehingga apabila dia memiliki kedudukan yang
berwenang maka digunakannya untuk membantu orang lain dalam hal menolak bahaya
ataupun memberikan manfaat kepada orang lain dengan kekusaannya tersebut.
·
Ilmu
Yakni
memberikan ilmu bermanfaat yang diketahuinya kepada orang lain, dengan cara
mengajarkannya.
·
Badan
Yakni
menolong seseorang dengan tenaganya. membawakan barang-barang orang yang
keberatan, mengantarkan orang untuk menunjukan jalan, dan ini termasuk bentuk
sedekah dan bentuk ihsan kepada makhluk Tuhan.
Hikmah sikap Ihsan dalam kehidupan
sehari-hari
a. Nasihat dari orang lain merupakan
kontrol untuk melakukan introspeksi (muhasabah)
b. .Mengingatkan diri sendiri untuk
konsekuen (jika kita sebagai pemberi nasihat).
c.
Selalu
menjaga kebersihan hati dan pikiran dari niat dan rencana kotor/tercela.
d. Terjalinnya persatuan dan persaudaraan
antara pemerintah dan semua lapisan masyarakat.
e.
.Terjaganya
lingkungan dari kemaksiatan dan penyakit sosial.
f.
Terciptanya
keadilan, keamanan, ketentraman, dan kedamaian dalam masyarakat.
g.
Mendapat
balasan kebaikan dari Allah Swt., didunia dan akhirat.
h. Arti Surah Ali Imran
Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia,
menyuruh kepada yang makruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada
Allah. Sekiranya Ahli Kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka; di
antara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang
fasik.”(QS. 3:110)
i. Mengamalkan sabda Rasulullah sallallahu ‘alaihi wassalam
bahwa agama ini adalah nasihat sehingga kita senantiasa saling menasehati
sesama muslim.
J. Mendapatkan pahala
dari Allah Ta’ala karena mampu berbagi kebaikan kepada orang lain
k.Mampu mengontrol diri dan menahan emosi karena selalu
mendapatkan nasihat dari orang lain.
l.Mempunyai banyak teman dan disukai orang lain karena kebaikan
yang kita lakukan terhadap mereka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar