BAB II
a. Nama : Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti
b. Kompetensi Dasar :
KD 1.2
|
Menjelaskan pengertian asmaul husna
|
KD 2.2
|
Menghayati makna tujuh asmaul husna
|
KD 3.2
|
Menjelaskan perilaku yang mencerminkan keimanan terhadap asmaul husna
|
c. Indikator Pencapaian Kompetensi :
IPK 2.1.1
|
Menjelaskan makna Asmaul Husna Al Karim, Al Mukmin, Al Wakil, Al Matin, Al Adl, Al Jami’, Al Akhir.
|
IPK 2.3.1
|
Menjelaskan perilaku yang mencerminkan keimanan terhadap asmaul husna Al Karim, Al Mukmin, Al Wakil, Al Matin, Al Adl, Al Jami’, Al Akhir.
|
d. Isi materi :
Artinya: Dan Allah memiliki Asmaul Husna (nama-nama yang terbaik), maka bermohonlah kepada-Nya dengan menyebutnya Asmaul Husna itu dan tinggalkanlah orang-orang yang menyalahartikan nama-nama-Nya. Mereka kelak akan mendapat balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan. (Q.S. al-A’raf/7 : 180)
Allah memerintahkan kita untuk berdoa kepada-Nya dengan menyebut nama-nama-Nya, sebelum kita utarakan permintaan kita. Allah SWT adalah Zat Yang Mahasempurna, meliputi zat dan sifat-Nya, sifat-sifat Allah yang Mahasempurna terdapat dalam Asmaul Husna yang tercantum dalam kitab suci Al-Quran.
A. Pengertian Asmaul Husna
Secara bahasa, Asma'ul Husna berasal dari bahasa Arab yang terdiri dari "asma" yaitu nama-nama, dan "al husna" yaitu baik, bagus, dan indah. Secara istilah, Asmaul Husna adalah nama-nama Allah yang baik, bagus, dan indah.
Q.S. Al-A’raf ayat 180 menjelaskan bahwa pemilik Asma'ul Husna adalah Allah. Di dalamnya terkandung sifat kemahasempurnaan Allah sebagai Khalik. Kita dianjurkan untuk menyebut nama-Nya ketika akan berdoa karena dengan menyebut Asma'ul Husna itu artinya kita memuji kemahasempurnaan Allah.
Asmaul husna berjumlah 99. Jumlah ini bukan pembatasan terhadap sifat kemahasempurnaan Allah, melainkan sebuah bilangan yang mempermudah kita untuk menghafalkannya, kemudian menjaganya, dan mengamalkannya, maka Allah akan menjamin kita masuk surga.
Secara bahasa, Asma'ul Husna berasal dari bahasa Arab yang terdiri dari "asma" yaitu nama-nama, dan "al husna" yaitu baik, bagus, dan indah. Secara istilah, Asmaul Husna adalah nama-nama Allah yang baik, bagus, dan indah.
Q.S. Al-A’raf ayat 180 menjelaskan bahwa pemilik Asma'ul Husna adalah Allah. Di dalamnya terkandung sifat kemahasempurnaan Allah sebagai Khalik. Kita dianjurkan untuk menyebut nama-Nya ketika akan berdoa karena dengan menyebut Asma'ul Husna itu artinya kita memuji kemahasempurnaan Allah.
Asmaul husna berjumlah 99. Jumlah ini bukan pembatasan terhadap sifat kemahasempurnaan Allah, melainkan sebuah bilangan yang mempermudah kita untuk menghafalkannya, kemudian menjaganya, dan mengamalkannya, maka Allah akan menjamin kita masuk surga.
Sebagaimana sabda Rasulullah SAW dalam hadis:
Artinya: Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a. bahwasanya Nabi Muhammad saw. bersabda, "Sesungguhnya Allah memiliki sembilan puluh sembilan nama, seratus kurang satu. Barang siapa yang menghitungnya(menjaganya), maka ia akan masuk surga." (H.R. Al-Bukhari: 2531 dan Muslim: 4836)
B. Menghayati Makna Tujuh Asma'ul Husna
1. Al Karim (Mahamulia)
Kemuliaan Allah terdapat dalam sifat-sifat kemahasempurnaan-Nya, seperti Allah Maha Pengasih yang tak pernah pilih Kasih, Allah Mah Penyayang yang rasa sayangnya tak terbilang, Allah Maha Pemberi Rezeki yang tak pernah pamrih, dan lain sebagainya.
Artinya: Maka Mahatinggi Allah, raja yang sebenarnya; tidak ada tuhan (yang berhak disembah) selain Dia, Tuhan (yang memiliki) ‘Arsy yang mulia. (Q.S. al-Mukminum/23: 116)
2. Al Mu'min (Maha Pemberi Aman)
Allah adalah satu-satunya Dzat memberi kita keamanan negeri yang patut kita syukuri dengan cara menjaga sikap kita agar bisaa memberikan rasa aman kepada orang lain.
Artinya: Dialah Allah tidak ada tuhan selain Dia. Maharaja, Yang Mahasuci, Yang Mahasejahtera, Yang Menjaga Keamanan, Pemelihara Keselamatan, Yang Mahaperkasa, Yang Mahakuasa, Yang Memiliki Segala Keagungan, Mahasuci Allah dari apa yang mereka persekutukan. (Q.S. al-Hasyr/59:23)
3. Al Wakil (Maha Melindungi)
Allah memiliki sifat Maha Melindungi dati segala sesuatu yang tidak kita inginkan. Allah adalah satu-satunya zat yang pantas dan harus kita jadikan sandaran dalam hidup.
Artinya: (yaitu) orang-orang (yang menaati Allah dan Rasul) yang ketika ada orang-orang mengatakan kepadanya, Orang-orang (Quraisy) telah mengumpulkan pasukan untuk menyerang kamu, karena itu takutlah kepada mereka, “ternyata (ucapan) itu menambah (kuat) iman mereka dan mereka menjawab, “Cukuplah Allah (menjadi penolong) bagi kami dan Dia sebaik-baik pelindung.” (Q.S. ali-‘Imran/3: 173)
4. Al Matin (Mahakukuh)
Kekuatan Allah tidak ada tandingannya, tidak akan ada siapa pun yang mampu mengalahkan-Nya dan kehendak-Nya tidak akan pernah tergoyahkan oleh siapapun.
Artinya: Sungguh Allah, Dialah Pemberi rezeki Yang Mempunyai Kekuatan lagi Sangat Kukuh. (Q.S. az-Zariyat/51: 58)
5. Al Jami' (Maha Mengumpulkan)
Allah Maha Mengumpulkan segala sesuatu dengan sangat mudah, termasuk mengumpulkan manusia kelak di Padang Mahsyar.
Artinya: Ya Tuhan kami, Engkaulah yang mengumpulkan manusia pada hari yang tidak ada keraguan padanya. Sungguh, Allah tidak menyalahi janji. Allah tidak menyalahi janji. (Q.S. Ali ‘Imran/3: 9)
6. Al ‘Adl (Mahaadil)
Allah Maha adil dalam memutuskan segala sesuatu. Tidak ada zat yang mampu memengaruhi Allah untuk berbuat adil, termasuk dalam memberi balasan pada hamba-Nya.
Artinya: Hanya kepada-Nya kamu semua akan kembali. Itu merupakan janji Allah yang benar dan pasti. Sesungguhnya Dialah yang memulai penciptaan makhluk kemudian mengulanginya (menghidupkannya kembali setelah berbangkit), agar Dia memberi balasan kepada orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebijakan dengan adil. Sedangkan untuk orang-orang kafir (disediakan) minuman air yang mendidih dan siksaan yang pedih karena kekafiran mereka. (Q.S. Yunus/10: 4)
7. Al Akhir (Mahaakhir)
Tidak ada zat yang tersisa di dunia ini, kecuali Allah. Dialah yang Mahaakhir, tidak ada zat setelah Allah. Hal ini menunjukkan bahwa Allah Mahakekal dan Abadi di saat semua makhluk ciptaannya hancur dan binasa.
Artinya: Dialah Yang Awal, Yang Akhir, Yang Zahir, dan Yang Batin; dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu. (Q.S. al-Hadid/57: 3)
C. Perilaku yang Mencerminkan Keimanan terhadap Asmaul Husna
1. Keluhuran Budi
Orang yang yakin bahwa Allah adalah zat yang Mahamulia karena keluhuran dan kesempurnaan sifat-sifat-Nya, ia akan senantiasa menunjukkan keluhuran budi pekertinya dengan perilaku dan perbuatan yang terpuji dan mulia. Allah tidak akan melihat diri manusia dari jasad atau fisik, tetapi semata karena akhlak dan perbuatan kita yang terpuji dan mulia sebagai wujud dari implementasi nilai takwa.
2. Kukuh Pendirian
Orang yang yakin Allah Mahakukuh, ia akan mempunyai sikap yang kukuh dalam mempertahankan kebaikan dan kebenaran, tidak akan mudah terpengaruh dengan kondisi dan keadaan lingkungan sekitar yang mengajaknya melakukan hal yang tidak terpuji, dan akan tetap mempertahankan pendiriannya sekukuh keimanannya kepada Allah.
3. Memiliki Rasa Aman
Orang yang yakin Allah al Mukmin, ia akan selalu bersikap dan berbuat yang bisa memberikan rasa aman kepada siapa saja.
4. Selalu Tawakal
Orang yang yakin Allah Maha Melindungi, ia akan selalu berserah diri kepada Allah. Sifat ini akan disertai sifat ikhtiar, yaitu berusaha dengan sungguh-sungguh. Serta ketulusan dalam berdoa sehingga apapun hasil yang diusahakannya akan selalu ia yakini sebagai hasil yang terbaik dari Allah.
5. Bersikap Adil
6. Semangat dalam Kebaikan
Orang yang yakin bahwa tidak ada yang tersisa di hari kiamat nanti kecuali Allah Yang Mahaakhir dan satu saat Allah Maha Mengumpulkan akan mengumpulkan manusia di Padang Mahsyar, ia akan selalu punya jiwa semangat untuk senantiasa berbuat kebaikan pada sesama.
e. Kesimpulan
- Secara bahasa, Asma'ul Husna berasal dari bahasa Arab yang terdiri dari "asma" yaitu nama-nama, dan "al husna" yaitu baik, bagus, dan indah. Secara istilah, Asmaul Husna adalah nama-nama Allah yang baik , bagus, dan indah.
- Asmaul husna berjumlah 99. Jumlah ini bukan pembatasan terhadap sifat kemahasempurnaan Allah, melainkan sebuah bilangan yang mempermudah kita untuk menghafalkannya, kemudian menjaganya, dan mengamalkannya, maka Allah akan menjamin kita masuk surga.
- Al Karim artinya Mahamulia, Al Mu’min artinya Maha Pemberi Aman, Al Wakil artinya Maha Melindungi, Al Matin artinya Maha Kukuh, Al Jami’ artinya Maha Mengumpulkan, Al ‘Adl artinya Mahaadil, Al Akhir artinya Mahaakhir.
f. Evaluasi
1. Allah memiliki Asmaul Husna (nama-nama yang terbaik), maka bermohonlah kepada-Nya dengan menyebutnya Asmaul Husna itu....
a. Sebelum mengutarakan permintaan kita
b. Setelah mengutarakan permintaan kita
c. Saat kita bahagia
d. Saat kita sedang kecewa
e. Saat kita takut
2. Secara bahasa, Asmaul Husna berasal dari bahasa Arab yang terdiri dari "asma" yaitu nama-nama, dan "al husna" yaitu..........
a. baik, bagus, dan indah
b. baik, bagus, dan sempurna
c. sempurna, mewah, dan baik
d. bagus, agung, dan baik
e. indah, sempurna, dan bagus
3. Q.S. Al-A’raf ayat 180 menjelaskan bahwa pemilik Asma'ul Husna adalah Allah. Di dalamnya terkandung sifat...
a. keesaan Allah
b. kebaikan Allah
c. keindahan Allah
d. kemahasempurnaan Allah
e. keistimewaan Allah
4. Asmaul husna berjumlah....... Jumlah ini bukan pembatasan terhadap sifat kemahasempurnaan Allah.
a. 100
b. 99
c. 88
d. 199
e. 119
5. Jumlah asmaul husna bukan pembatasan terhadap sifat kemahasempurnaan Allah, melainkan sebuah bilangan yang mempermudah kita untuk.....
a. menghafalkannya, merusaknya, dan mengamalkannya.
b. menghafalkannya, menjaganya, dan membiarkannya.
c. menghafalkannya, menrusaknya, dan menghinanya.
d. menghafalkannya, menjaganya, dan merusaknya.
e. menghafalkannya, menjaganya, dan mengamalkannya.
6. Kemuliaan Allah terdapat dalam sifat-sifat kemahasempurnaan-Nya, seperti Allah Maha Pengasih yang tak pernah pilih Kasih, Allah Mah Penyayang yang rasa sayangnya tak terbilang, Allah Maha Pemberi Rezeki yang tak pernah pamrih, dan lain sebagainya. Hal tersebut merupakan pengertian asmaul husna....
a. Al Mukmin
b. Al Aziz
c. Al Karim
d. Al Jami’
e. Al Ahad
7. Allah adalah satu-satunya Dzat memberi kita keamanan negeri yang patut kita syukuri dengan cara menjaga sikap kita agar bisaa memberikan rasa aman kepada orang lain. Hal tersebut menjelaskan tentang pengertian asmaul husna....
a. Al Karim
b. Al Mukmin
c. Al Matin
d. Al Jami’
e. Al Adl
8. Q.S. ali-‘Imran/3: 173 menjelaskan tentang asmaul husna....
a. Al Matin
b. Al Wakil
c. Al Mukmin
d. Al Akhir
e. Al Jami’
9. Allah Maha Mengumpulkan segala sesuatu dengan sangat mudah, termasuk mengumpulkan manusia kelak di Padang Mahsyar. Sesuai dengan ayat di bawah ini.
Hal di atas menjelaskan tentang pengertian asmaul Husna.... dalam...
a. Al Jami’, az-Zariyat ayat 9
b. Al Jami’, Ali ‘Imran ayat 9
c. Al Jami’, al-Hadid ayat 9
d. Al Jami’, Yunus ayat 9
e. Al Jami’, ar-Rahman ayat 9
10. Tidak ada zat yang tersisa di dunia ini, kecuali Allah. Dialah yang Mahaakhir, tidak ada zat setelah Allah. Hal ini menunjukkan bahwa Allah Mahakekal dan Abadi di saat semua makhluk ciptaannya hancur dan binasa. Pengertian dari asmaul husna tersebut terdapat dalam....
a. Q.S. al-Mukminum/23: 116
b. Q.S. al-Hasyr/59:23
c. Q.S. ali-‘Imran/3: 173
d. Q.S. az-Zariyat/51: 58
e. Q.S. al-Hadid/57: 3
11. Orang yang memilki keluhuran budi menandakan bahwa orang tersebut mengamalkan perilaku asmaul husna....
a. Al Karim
b. Al Jami’
c. Al Wakil
d. Al Matin
e. Al Mukmin
12. Orang yang mempunyai sikap yang kukuh dalam mempertahankan kebaikan dan kebenaran, tidak akan mudah terpengaruh dengan kondisi dan keadaan lingkungan sekitar yang mengajaknya melakukan hal yang tidak terpuji, dan akan tetap mempertahankan pendiriannya sekukuh keimanannya kepada Allah. Hal ini berarti orang tersebut yakin bahwa Allah....
a. Maha Adil
b. Maha Pemberi Aman
c. Maha Melindungi
d. Maha Kukuh
e. Maha Mulia
- Kunci Jawaban
1. A
2. A
3. D
5. E
6. C
7. B
8. B
9. B
10. E
11. A
12. D
Tidak ada komentar:
Posting Komentar