Islam dalam perkembangannya telah memberikan dampak terhadap peradaban di dunia ini, terutama di benua Eropa. Peninggalan-peninggalan sejarah dari peradaban Islam masih terlihat begitu jelas, gambaran-gambaran atau ukiran pada bangunannya.
Bahkan tidak hanya itu, jasa-jasa ulama dan cendekiawan juga turut mendorong kemajuan Islam dan kejayaan Islam. Oleh karenanya kita perlu mempelajari sejarah Islam, kemajuan Islam, dan tokoh-tokoh yang berjasa dalam peradaban dunia dan Islam
Sejarah Islam
Dalam buku Islam ditinjau dari berbagai aspeknya yang ditulis oleh Harun Nasution membagi periode sejarah Islam dalam tiga bagian, yaitu :
1. Periode Klasik (650-1250 )
Merupakan periode yang disebut sebagai periode kejayaan Islam, dan periode ini terbagi menjadi dua fase:
- Fase ekspansi, integrasi (600-1000)
- Fase disintegrasi (1000-1250)
2. Periode Pertengahan (1250-1800)
Merupakan periode yang disebut sebagai periode kemunduran Islam, dan periode ini terbagi menjadi dua fase :
- Fase kemunduran (1250-1500M)
- Fase kemunculan tiga kerajaan besar (1500-1800)
3. Periode Modern (1800-sekarang)
Merupakan periode yang disebut sebagai periode kebangkitan bagi umat Islam, yaitu ditandai dengan kemunculan para pembaharu Islam.
Kemajuan Islam
Pada tahun 650-1250 yang disebut sebagai periode klasik. Merupakan tahun di mana Islam sedang dalam masa jaya-jayanya. Ketika itu terdapat dua kerajaan besar yang berkuasa, yaitu kerajaan Umayyah (Daulah Umayyah) dan kerajaan Abbsyah (Daulah Abbasyah).
Pada masa Daulah Umayyah kekuasaan Islam meluas, tidak hanya itu kemajuan di bidang ekonomi, politik, militer, sosial, dan arsitektur juga turut mendorong kejayaan Islam pada masa ini.
Pada masa Daulah Abbasyah kemajuan Islam ditandai dengan perkembangan yang pesat pada ilmu pengetahuan, selain itu juga terdapat kemajuan pada bidang ekonomi, politik, sosial, arsitektur dan juga militer.
Kemajuan Islam pada masa Daulah Umayyah dan Daulah Abbasyah tidak terjadi secara instan, ada faktor-faktor yang mendorong kemajuan Islam pada dua masa itu. Nah, berikut ini merupakan faktor internal dan faktor eksternal yang mendorong kemajuan Islam pada masa Daulah Umayyah dan Daulah Abbasyah:
Faktor internal
- Keistiqamahan dan konsisensi umat Islam terhadap ajaran Islam
- Islam sendiri mengajarkan kepada umatnya untuk terus maju
- Islam yang merupakan agama rahmatan lil ‘alamin (rahmat bagi seluruh alam)
- Keseimbangan yang ada dalam Islam, penyebaran atau dakwah yang tujuannya untuk dunia dan juga akhirat.
Faktor eksternal
- Adanya asimilasi antara bangsa arab dengan bangsa-bangsa lain yang lebih dulu mengalami perkembangan dalam ilmu pengetahuan, misalnya Persia dalam ilmu pemerintahan dan yunani dalam ilmu filsafat.
- Gerakan terjemahan yang terjadi pada periode klasik ini dilakukan dengan berkesinambungan. Dampaknya juga sangat terlihat yaitu pada perkembangan ilmu pengetahuan umum utamanya di bidang kedokteran, kimia, filsafat, sejarah dan astronomi.
Selain faktor internal dan eksternal tersebut ada juga faktor lain pendorong kejayaan Islam yang disebut sebagai gerakan ilmiah, gerakan ini diinisiasi oleh para ulama pada masa atau periode klasik, yaitu :
- Menjalankan ajaran Islam yang ada dalam Al-Qur’an dengan maksimal
- Menerapkan isi hadist dalam kehidupan sehari-hari, misalnya yaitu hadist tentang menuntut ilmu yang mengajarkan kita agar terus belajar walaupun hingga ke negeri Cina.
- Mengembangkan ilmu agama Islam secara sungguh-sungguh, mempelajari ilmu filsafat yunani untuk mengembangkan ilmu pengetahuan umum. Sehingga ketika itu muncul ulama fiqih, tauhid, hadist dan ilmu sains (ilmu kedokteran, matematika, kimia, fisika, optik, geografi)
- Adanya ulama yang berpegang teguh pada prinsip, sehingga menolak untuk menjadi pegawai pemerintahan.
Kemudian di bawah ini merupakan tokoh-tokoh yang berperan dalam kemajuan Islam :
1. Ilmu filsafat
- Al Kindi (809-873 M)
- Al Farabi (meninggal pada tahun 916 M)
- Ibnu Bajah (meninggal pada tahun 523 H)
- Ibnu Thufail (meninggal pada tahun 581 H)
- Ibnu Shina (980-1037 M)
- Al Ghazali (1085-1101 M)
- Ibnu Rusd (1126-1198 M)
2. Bidang Kedokteran
- Jabbir bin Hayyan (meninggal pada tahun 778 M)
- Hurain bin Ishaq (810-878 M)
- Thabib bin Qura (836-901 M)
- Ar-Razi (809-873 M)
3. Bidang Matematika
- Umar Al Farukhan
- Al-Khawarizmi
4. Bidang Astronomi
- Al Farazi (pencipta Astro lobe)
- Al-Ghattani/Al-Betagnius
- Abul Wafa (menemukan jalan ketiga dari bulan)
- Al-Farghoni/Al-Fragenius
5. Bidang Seni Ukir
- Badr dan Thariff (961-976 M)
6. Ilmu Tafsir
- Ibnu Jarir Ath Tabary
- Ibnu Athiyah Al Andalusy (meninggal pada tahun 147 H)
- As Suda, Muqatil Bin Sulaiman (meninggal pada tahun 150 H)
- Muhammad Bin Ishak, dan lain-lain.
7. Ilmu Hadist
- Imam Bukhari (194-256 H)
- Imam Muslim (meninggal pada tahun 231 H)
- Ibnu Majah (meninggal pada tahun 273 H)
- Abu Daud (meninggal padat ahun 275 H)
- At-Tirmidzi, dan lain-lain.
Tokoh – Tokoh Pada Masa Kejayaan Islam
Miqdad bin Amr (ahli filsafat yang dicintai Allah dan Rasul-Nya)
Miqdad merupakan orang yang tergolong dalam sekelompok mualaf pertama, ia menjadi orang ketujuh yang masuk Islam. bahkan atas kejujurannya tersebut ia rela disiksa oleh kafir quraisy. Miqdad adalah seorang ahli pikir dan filosof.
Pada suatu ketika Rasulullah Saw mengangkat ia menjadi Amir (pemimpin) di daerahnya, dan ia menjalankan amanah tersebut dengan tanggungjawab yang baik. Sehingga ia mendapat pujian dari orang-orang di daerahnya tersebut. Karena kemuliaan hatinya ia merasa bahwa pujian itu melenakan, dan menganggap jabatan amir tersebut adalah pengalaman yang pahit. Kemudian ia memutuskan untuk mengundurkan diri dari jabatan amir tersebut.
Miqdad merupakan orang yang mempunyai cinta begitu besar terhadap Rasulullah Saw, hal ini terbukti bahwa ia selalu bertanggungjawab atas amanah yang telah Rasulullah Saw berikan kepadanya. Ia juga melindungi Rasulullah dari bahaya, misalnya saja ketika ada sesuatu hal yang mengancam dan membahayakan rasulullah maka ia akan bergerak cepat untuk mengehentikannya.
Dalam hidupnya Miqdad mempunyai pendirian teguh terhadap Islam, ia selalu membela Agama yang dianutnya tersebut. Sehingga tidak heran ia mendapat penghormatan dari Rasulullah Saw.
Begitulah kisah Miqdad, kita dapat melihat bahwa Miqdad merupakan orang yang berilmu yaitu dalam bidang filsafat. Tentunya masih banyak tokoh-tokoh Islam yang berjasa, dan berikut di bawah ini merupakan Tokoh-tokoh atau ilmuwan yang berjasa dalam Islam dan peradaban manusia :
1) Ibnu Rusyd (520-595 H)
Merupakan ilmuwan Fiqih, kalam, sastra arab, kedokteran, matematika, fisika astronomi, dan filsafat. Nama lengkapnya adalah Abu Al Walid Muhammad Ibnu Rusyd, lahir di Cordova (Spanyol) pada tahun 520 H dan meninggal pada tahun 595 H.
Karya-karya Ibnu Rusyd : kitab Bidayat Al Mujtahid (kitab yang membahas tentang ilmu fiqih), Kuliya Fil At Tib (buku tentang kedokteran yang dijadikan sebagai pegangan mahasiswa kedokteran di Eropa), Fasl Al Magl Fi Ma Bain Al-Hikmat Wa Asy-Syariat. Menurut Ibnu Rusyd Islam dan filsafat tidak bertentangan, bahkan ia juga mengajak orang-orang Islam untuk memperlajari ilmu filsafat.
2) Al-Ghazali (450-505 H)
Merupakan ulama’ besar yang mendapat gelar Hujjatul Islam (bukti kebenaran Islam). Nama lengkapnya adalah Abu Hamid Al-Ghazali, beliau lahir di desa Gazalah, Tus, Iran Utara pada tahun 450 H dan meninggal pada tahun 505 H. Beliau dididik oleh keluarga dan guru yang zuhud (hidup sederhana).
Sebagai tempat belajarnya Al-Ghazali memilih Madrasah Imam Al-Juwaeni. Setelah itu ketika sakit beliau berkhalawat (mengasingkan diri dan mendekatkan diri kepada Allah Swt), dan selama 10 tahun ia menjalani kehidupan tasawuf di Damaskus, Jerussalem, Madinah, Mekkah, Dan Tus.
Berikut merupakan jasa-jasa Al-Ghazali terhadap dunia Islam :
- Pemimpin sekaligus guru besar Madrasah Nizamiyah yang ada di Bagdad,
- Mendirikan Madarasah di Tus yang digunakn untuk para calon ahli fiqih,
- Menulis berbagai macam buku hingga jumlahnya mencapai 288 buku, yang memuat mengenai tasawuf, teology, fiqih, filsafat dan logika.
Dan bukunya yang paling terkenal adalah Ihya Ulum Ad-Din yang membahas mengenai masalah-masalah ilmu akidah, akhlak, ibadah, dan tasawwuf sesuai dengan tuntunan Al-Quran dan Al-Hadist. Dan kemudian buku Tahafu Al Falasifah (tidak konsistennya para filosof) adalah buku Al-Ghazali yang membahas mengenai ilmu filsafat.
3) Al Kindi (805-873 M)
Merupakan filosof Islam yang satu-satunya berasal dari Arab (Failasuf Al-Arab). Nama lengkapnya adalah Yakub Bin Ishak Al Kindi, beliau lahir di Kufah pada tahun 805 M dan meninggal pada tahun 873 M. Al Kindi juga berpendapat bahwa filsafat tidak bertentangan dengan agama Islam, karena keduanya sama-sama membahas mengenai kebenaran.
Al Kindi merupakan salah satu cendekiawan yang produktif, karya-karyanya yaitu di bidang filsafat, logika, ilmu jiwa, kedokteran, astronomi, matematika, musik dan politik.
4) Al Farabi (872-950 M)
Merupakan ilmuwan keturunan Turki yang berjasa di bidang ilmu pengetahuan. Nama lengkapanya adalah Abu Nashr Muhammad Ibnu Tarkhan Ibnu Ulzag Al Farabi, beliau lahir di Farabi Transoxania pada tahun 872 M dan meninggal pada tahun 950 M di Damsyik.
Bidang ilmu pengetahuan yang beliau tekuni yaitu ilmu logika, ilmu alam, metafisika, musik, astronomi, teologi, dan kemiliteran. Karya ilmiah Al Farabi yang terkenal adalah Ar Rayu Ahlul Al Madinah Wa Al Fadilah (pemikiran mengenai penduduk negara utama).
5) Ibnu Sina (980-1037 M)
Nama lengkapnya adalah Abu Ali Al-Husein Ibnu Abdullah Ibnu Sina, beliau lahir di desa Afsyana dekat dengan Bukhara pada tahun 980 M dan meninggal pada tahun 1037 M di Hamazan. Beliau telah mempelajari bahasa arab, fisika, geometri, ilmu hukum Islam, ilmu teologi Islam, logika, dan ilmu kedokteran.
Ketika usia 17 tahun, beliau begitu terkenal dan sering diminta untuk mengobati Pangeran Samani, Nuh Bin Mansyur. 200 lebih buku telah beliau tulis dan karyanya yang terkenal yaitu buku tentang ensiklopedia kedokteran Al-Qanun Fi At-Tib, dan ensiklopedia tentang ilmu pengetahuan dan filsafat Al-Syifa’. Silahkan baca lebih lanjut dalam
Biografi Ibnu Sina.
Teman-teman kita sebagai umat Islam tentunya perlu mempelajari mengenai agama kita itu sendiri, khususnya dalam sejarah Islam itu sendiri. Dengan demikian ketika kita dapat mempelajari baik itu dari segi sejarah dan tokoh-tokoh Islam yang berperan dalam peradaban maka kita akan termotivasi untuk menjadi pribadi yang terus maju dan tidak pantang meneyrah. Aamiin Ya Robbal ‘Alamiin…
Tugas rangkum faktor-faktor& tokoh Muslim